Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Bantul Rawan Gempa Kuat, Masyarakat Dilatih untuk Siaga Gempa dan Tsunami
10 Juli 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di 30 daerah se-Indonesia mulai Senin (10/7). Salah satu daerah sasaran program ini adalah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Geofisika Yogya, Setyo Aji Prayudi, berharap SLG dapat membantu masyarakat Bantul memahami cara penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami agar risiko korban jiwa dan kerugian materiel dapat diminimalkan.
"Bertujuan untuk mewujudkan Tsunami Ready Community atau masyarakat siaga tsunami dengan lokus 5 kalurahan di Bantul, yakni Parangtritis, Tirtohargo, Srigading, Gadingsari, dan Poncosari,” ujarnya, dilansir dari laman Pemkab Bantul, Senin (10/7).
Kabupaten Bantul, lanjut Setyo, merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawatan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami. Ini disebabkan adanya aktivitas subduksi di Zona Megathrust di selatan Jawa.
Zona Megathrust adalah zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Samudera Hindia yang berpotensi mengakibatkan gempa kuat yang disertai tsunami.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan sama, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Didik Warsito, menyebut Sekolah Lapang Gempabumi merupakan salah satu bentuk kerja sama pemerintah pusat dan daerah dalam mitigasi bencana.
“Mitigasi struktural secanggih apa pun tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi kapasitas SDM yang baik. Oleh karena itu, mitigasi struktural dan non-struktural harus berjalan seimbang,” kata Didik.
Didik mengklaim Pemkab Bantul selama ini telah melakukan sejumlah upaya mitigasi bencana. Upaya tersebut antara lain melakukan pelatihan dan simulasi bencana, serta pengadaan alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS).
Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) sendiri diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari komunitas desa, komunitas kebencanaan, komunitas pariwisata, komunitas sekolah, instansi pemerintah daerah, dan aparat.
ADVERTISEMENT
Para peserta akan dilatih untuk memahami kesiapsiagaan tsunami, susur jalur evakuasi tsunami, gladi ruang atau table top exercise, dan verifikasi tsunami ready di Bantul.
Acara bertema "Ready Together, Resilient Together" ini dibuka di Gedung Pertemuan Pemda Bantul II dan akan berlangsung hingga Rabu 12 Juli 2023.