Beredar Video Harimau Kurus Makan Rumput, Diduga di Kebun Binatang di Medan
PerbesarADVERTISEMENT
Video seekor harimau sumatra kurus sedang makan rumput beredar di media sosial. Tubuh harimau tersebut tampak kurus dengan perut yang tampak cekung. Diduga, harimau tersebut merupakan salah satu koleksi dari Kebun Binatang Simalingkar Kota Medan atau Medan Zoo.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Garda Animalia, sebuah organisasi penyelamat satwa liar dengan nama akun @pembelasatwaliar. Ketika dikonfirmasi, Koordinator Advokasi Garda Animalia, Ratna Surya, mengatakan bahwa video tersebut direkam langsung oleh pengunjung kebun binatang.
“Menurut pelapor yang tidak ingin disebutkan namanya, video tersebut direkam langsung oleh pelapor saat ia berkunjung ke sana 11 September lalu,” kata Ratna Surya, Kamis (23/9).
Jika memang benar, Surya sangat menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, bukan kali ini saja ada kasus satwa di kebun binatang telantar. Berulang kali kebun binatang di Indonesia menghadirkan cerita tragis baik tentang satwa yang telantar bahkan mati.
Beberapa kasus satwa telantar di kebun binatang yang pernah menyita perhatian di antaranya matinya seekor gajah bernama Yani di Kebun Binatang Bandung pada 2016 silam karena sakit paru-paru dan tidak mendapatkan penanganan yang layak. Tak hanya itu, Kebun Binatang Bandung juga pernah menghebohkan jagat maya dengan beredarnya foto-foto beruang dengan kondisi memprihatinkan dan terlihat kelaparan dengan meminta makanan ke pengunjung.
Kasus terparah mungkin yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya, dimana terdapat seekor singa afrika yang lehernya terjerat seutas kabel baja pada 2014. Setelah diselidiki, diduga seekor singa bernama Michael itu ternyata diduga memang sengaja dibunuh. Hal ini membuat Kebun Binatang Surabaya mendapat sorotan media internasional hingga mendapat julukan sebagai ‘neraka’ atau kebun binatang paling kejam.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kasus beredarnya video harimau kurus sedang memakan rumput ini menjadi pukulan berat bagi para pelindung satwa. Pasalnya, meski sudah berkali-kali terjadi namun ternyata masalah itu belum benar-benar bisa diatasi.
“Kejadian ini bukan pertama kali di masa pandemi, seharusnya pemerintah serius mengawasi pengelolaan kebun binatang, apalagi lembaga ini (Medan Zoo) dikelola oleh negara. Seharusnya pemerintah bisa atasi itu dengan anggaran negara,” ujar Surya.
Kami sudah meminta konfirmasi terkait beredarnya video yang diduga terjadi di Medan Zoo ini kepada pengelola kebun binatang melalui pesan singkat WhatsApp. Namun, sampai berita ini ditayangkan, pihak pengelola Medan Zoo belum memberikan respons.