Cerita SPG Jualan Kambing di Bantul: Lebih Cuan daripada Jadi SPG di Mall

Konten Media Partner
21 Mei 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para SPG yang bekerja menjual kambing di Kandang Kambing Mutiara Eva, Kasihan, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Para SPG yang bekerja menjual kambing di Kandang Kambing Mutiara Eva, Kasihan, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang sales promotion girl (SPG) bernama Santi, mengakui kalau dirinya mendapatkan keuntungan yang lebih besar saat menjadi SPG kambing kurban ketimbang jadi SPG di mall. Hal itu disampaikannya saat ditemui Pandangan Jogja, Minggu (19/5).
ADVERTISEMENT
Saat ini dia sedang menjadi SPG di Kandang Kambing Mutiara Eva, di Tamantirto, Kasihan, Bantul, yang sedang viral karena menghadirkan beberapa SPG sebagai teknik promosi produk.
“Kalau jadi SPG kambing kami lebih senang karena di sini lebih cuan. Kami juga dapat ilmu baru soal kambing yang selama ini tidak kami ketahui,” ucap Santi.
Menurut Santi, walaupun untung menjadi SPG kambing kurban lebih besar, tetap ada tantangan yang perlu dia hadapi. Ia menyebut yang paling utama dipersiapkan adalah soal mental.
“Mentalnya perlu dipersiapkan. Belajar soal harga, terus kualitas kambingnya, cara perawatannya. Jadi dikasih tahu di sini cara merawatnya, dan kasih makan jam berapa. Aku biasanya SPG di mall, pameran-pameran, jadi ini kali pertama jadi SPG hewan kurban, terutama kambing,” kata Santi.
Nani, salah satu SPG yang bekerja menjual kambing di Kandang Kambing Mutiara Eva, Kasihan, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Sama seperti Santi, SPG lainnya yang bernama Nani juga menjelaskan tantangan mental yang perlu disiapkan saat menjadi SPG kambing kurban. Menurutnya, SPG kambing kurban adalah hal yang baru sehingga dia harus belajar lagi dari nol.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya ini tantangan karena kami sama sekali belum pernah sama yang namanya mengurus kambing, dan jualan kambing itu kayak apa, Ini juga ilmu buat kami untuk belajar bagaimana caranya merawat dan caranya menjual,” kata Nani.
Nani juga menyebut kalau kesulitan lainnya yang menjadi perbedaan dengan bekerja sebagai SPG di mall adalah produk yang dijual. Jika di mall biasanya menjual benda mati, maka di sini dia ditantang untuk mempromosikan makhluk hidup.
“Bedanya, kalau biasanya di mall menjual benda-benda mati, kalau di sini kan makhluk hidup,” ucap Nani.
Sama seperti Santi, Nani juga beranggapan bahwa keuntungan dari menjadi SPG kambing kurban jauh lebih besar ketimbang menjadi SPG di mall.
“Keuntungannya, dari uang enak di sini,” pungkas Nani.
ADVERTISEMENT