Konten Media Partner

Derita Depresi & Penyakit Paru, Pria di Bantul Meninggal Bunuh Diri di Kamarnya

5 Desember 2024 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Bijaksanalah membaca berita ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera kontak layanan konseling dan cari pertolongan!⁠
ADVERTISEMENT
Seorang pria berinisial RH (46) asal Kasihan, Bantul, ditemukan meninggal di kamar tidurnya pada Kamis (5/12) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyampaikan bahwa jenazah RH ditemukan oleh buleknya yang datang untuk mengantarkan makanan.
"Selama ini sudah menjadi kebiasaan setiap pagi korban selalu datang ke rumah buleknya untuk minta sarapan," kata Jeffry.
Saat buleknya datang ke rumah korban, pintu kamar sudah dalam keadaan terbuka. "Buleknya datang ke rumah korban untuk menawarkan sarapan, dan saat mendekat ke pintu kamar yang terbuka, korban sudah dalam posisi meninggal," tambahnya.
Polisi menyimpulkan bahwa insiden ini adalah bunuh diri setelah pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. RH diketahui menderita berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi dan sakit paru-paru.
ADVERTISEMENT
"Menurut para saksi, korban menderita depresi, sakit paru-paru, dan selama ini rutin berobat ke Puskesmas," jelas Jeffry.
25 Kasus Bunuh Diri di Bantul
Sepanjang 2024, Polres Bantul mencatat telah terjadi 25 kasus bunuh diri. Kapolres Bantul, AKBP Michael R. Risakotta, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus bunuh diri disebabkan oleh masalah ekonomi dan kesehatan.
"Jika mengalami depresi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog agar perasaan depresi yang dialami membaik. Berkonsultasi dengan psikolog dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan," ujar Michael.