Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Diskop UKM DIY Raih Penghargaan Nasional atas Inovasi Saka Wirausaha
21 November 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Plh. Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, berhasil meraih juara ketiga kategori Pejabat Administrator Eselon III dalam ajang SINOPADIK (Kompetisi Inovasi Pasca Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Kepemimpinan Pengawas) yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
ADVERTISEMENT
Kompetisi ini terbuka untuk seluruh alumni pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan kepemimpinan pengawas tahun 2022 dan 2023 di seluruh Indonesia. Penghargaan diumumkan pada Kamis (21/11) di Palangkaraya, sebagai bagian dari acara JOIN US (Jambore Inovasi Nusantara) yang rutin digelar setiap tahun.
Wisnu menjadi satu-satunya perwakilan dari DIY yang berhasil masuk ke babak final dan meraih penghargaan ini.
“Di Pemda DIY itu dipilih oleh Badan Diklat dari masing-masing, yang pernah terbaik, kemudian diseleksi oleh LAN. Dari DIY, yang dipilih hanya tiga orang, termasuk saya, satu dari Pemkot, dan satu lagi dari Dinas Kelautan,” jelas Wisnu ketika dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (21/11), via sambungan telepon.
Inovasi yang mengantarkan Wisnu pada pencapaian ini adalah Saka Wirausaha, sebuah program untuk menjaring wirausaha baru dari kalangan Pramuka Penegak dan Pandega dengan menjadikan gerakan Pramuka sebagai mitra strategis.
ADVERTISEMENT
“Inovasinya yaitu mendirikan satuan karya wirausaha. Jadi Dinas Koperasi bermitra dengan Pramuka untuk mendirikan Saka Wirausaha. Harapannya nanti menjaring wirausaha-wirausaha baru, calon-calon wirausaha dari Pramuka Penegak dan Pandega. "
"Dan Saka Wirausaha ini yang pertama kali di Indonesia, satu-satunya di Indonesia dan itu di Daerah istimewa Yogyakarta, di seluruh kabupaten/kotanya,” papar Wisnu.
Sejak dimulai pada pertengahan 2023, Wisnu menyebutkan bahwa Saka Wirausaha telah menunjukkan perkembangan signifikan.
“Sekarang sudah ada 160-an anggota, sudah ada inkubasi Saka Wirausaha. Pangkalan saka di kabupaten sudah terbentuk, terus Saka Wirausaha ini memudahkan koordinasi antara provinsi dan kabupaten untuk bersama-sama menumbuhkan wirausaha baru melalui jalur kepramukaan,” tambahnya.
Program ini juga diarahkan untuk membina siswa miskin yang telah diinkubasi oleh Disdikpora DIY.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini kan di Disdikpora mau wisuda 100 siswa miskin yang diinkubasi untuk mencetak wirausaha. Nah, tahun depan 100 (siswa) ini akan kita bina melalui Saka Wirausaha,” jelas Wisnu.
Ia menargetkan program ini menjadi ekosistem yang berkelanjutan dengan melibatkan anggota senior sebagai mentor bagi anggota baru.
Wisnu juga menekankan bahwa mencetak wirausaha membutuhkan proses panjang dan investasi besar.
“Mencetak wirausaha bukan persoalan setahun dua tahun, tapi proses yang sangat panjang. Ini adalah kegiatan investasi yang harapannya di 2045, rasio kewirausahaan kita bisa lebih dari 5%. Kalau target nasional kan 8-9 persen,” katanya.
Saat ini, rasio kewirausahaan nasional masih berada di angka 3%, yang menurut Wisnu terbilang kecil. Oleh karena itu, program seperti Saka Wirausaha menjadi sangat penting dalam mendukung upaya peningkatan rasio tersebut.
Pengalaman mengikuti kompetisi ini memberikan wawasan baru bagi Wisnu. Ia mengaku terinspirasi oleh inovasi dari daerah lain, seperti program pembayaran pajak kendaraan sambil ngopi yang dapat dilakukan hanya dalam lima menit dari Lhokseumawe, Aceh yang mendapat Juara I. Ia juga menjelaskan pengalaman penting yang ia dapatkan dari forum ini dan tidak ia dapatkan dari forum-forum lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa tahu banyak terobosan-terobosan yang dilakukan oleh daerah lain dan kalau memang itu bagus mungkin bisa direplikasi. Dan Jogja memang harusnya tidak malu untuk saling belajar dari daerah lain untuk melihat perubahan-perubahan yang signifikan terkait dengan pelayanan publik yang lebih bagus,” jelas Wisnu.
Menurut Wisnu, penghargaan yang diterimanya menegaskan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik dan menjadi bukti bahwa ASN dapat berperan sebagai agen perubahan.
“Dorongannya agar para ASN menjadi inovator. Inovasi itu untuk mengubah layanan pada lembaga,” tutupnya.