Harimau India Bangkit dari Kepunahan

Konten dari Pengguna
16 Januari 2020 5:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto : https://twitter.com/ParveenKaswan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto : https://twitter.com/ParveenKaswan
ADVERTISEMENT
Sebuah foto yang diambil oleh Siddarth Singh, seorang petugas Dinas Kehutanan India viral di media sosial twitter. Foto Singh memperlihatkan pemandangan luar biasa, yakni seekor harimau dewasa yang tengah berjalan di dalam hutan bersama 5 anaknya. Foto tersebut kemudian diunggah oleh seorang anggota Indian Forest Service (IFS), Parveen Kaswan di akun Twitternya pada Senin (6/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah foto yang ajaib. Hitung anakan harimau yang sedang bersama ibunya itu. Saya tahu beberapa orang akan bergembira setelah melihat ini. Usaha mereka, telah membantu spesies ini bangkit kembali dari ambang kepunahan,” tulis Parveen di akun twitternya.
Foto itu menjadi bukti peningkatan jumlah harimau di Taman Nasional Dudhwa. Sampai Kamis (16/1), unggahan Parveen sudah dibagikan hingga lebih dari 3.900 kali dan mendapat lebih dari 17. 000 like. Foto mengharukan itu kembali menumbuhkan harapan bahwa mereka masih memiliki kemungkinan untuk melewati status mereka sekarang sebagai spesies satwa yang terancam punah.
Parveen kembali mengunggah foto seekor harimau betina lain yang kali ini sedang berjalan bersama 4 anaknya pada Senin (13/1) yang mendapat 256 retweet dan 2310 like.
ADVERTISEMENT
Jadi Catatan Bersejarah India
Seekor harimau betina bersama 4 anaknya di India. Foto : https://twitter.com/ParveenKaswan
Populasi harimau India mengalami peningkatan 33 persen sejak 2014. Pada 2018 lalu, populasi harimau Bengal, harimau khas India itu, tercatat mencapai angka 2.967 ekor, naik dari 2.226 sejak empat tahun terakhir. Peningkatan itu merupakan sebuah pencapaian bersejarah bagi India.
Angka itu diketahui setelah pemerintah setempat mengeluarkan rilis jumlah populasi harimau di negaranya pada 2018. Untuk memantau populasi harimau itu, mereka melakukan survei besar-besaran setiap empat tahun. Untuk mensurvei, mereka melakukannya selama 15 bulan, memanfaatkan 26.000 kamera pemantau dan berhasil mengambil hampir 350.000 gambar harimau di seluruh habitatnya.
Gambar yang didapatkan lalu dianalisis menggunakan program komputer untuk mengidentifikasi masing-masing makhluk secara individual. Bahkan, demi memantau perkembangan populasi harimau, petugas margasatwa dan kehutanan setempat harus menjelajah area seluas 380.000 kilometer persegi.
ADVERTISEMENT
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk melindungi harimau,” kata Perdana Menteri Narendra Modi di Delhi ketika merilis All India Tiger Estimation Report 2018 seperti dimuat Indiaabroad.com.
Sekitar 15 tahun lalu, populasi harimau Bengal mengalami penurunan serius dan menjadi kekhawatiran akan mengalami kepunahan. Pada 2006, populasi harimau India mencapai angka terendah, yakni hanya 1.411 individu. Padahal pada 2002 jumlah harimau yang hidup di India diperkirakan mencapai angka 3.700. Bahkan pada 1947, ketika India baru saja menerima kemerdekaan dari Inggris, jumlah harimau yang hidup di negara itu diyakini mencapai angka 40.000.
Meski populasinya belum dapat menyamai jumlah populasi pada 2002, namun pencapaian pemerintah India merupakan kabar menggembirakan. Sekretaris Jenderal Global Tiger Forum, Rajesh Gopal, mengatakan peningkatan populasi harimau India tersebut telah menandai babak baru dalam upaya konservasi kucing besar tersebut.
ADVERTISEMENT
“Skala dan besarnya penilaian tidak tertandingi secara global,” kata Rajesh Gopal kepada Indiaabroad.com
Melawan Pemburu Liar dan Penyempitan Habitat
Pada 1900, jumlah harimau yang berkeliaran di muka bumi ini diperkirakan lebih dari 100.000 ekor. Tapi jumlah itu terus merosot, hingga menyentuh angka terendah secara global pada 2010 yakni hanya 3.200 ekor. Kondisi itu membuat India dan 12 negara lain yang juga menjadi habitat harimau berkumpul di KTT Harimau dan menandatangani perjanjian untuk menggandakan jumlah harimau mereka pada 2022. Indonesia termasuk penandatanganan perjanjian ini.
Harimau menghadapi pertempuran besar melawan pemburu liar. Bagian tubuh harimau kerap dijual ke pasar obat tradisional Tiongkok. Mereka juga menghadapi masalah serius yang juga disebabkan oleh manusia, yakni semakin menyempitnya habitat aslinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal itu, India membuat 50 habitat baru untuk harimau yang terbentang dari bukit Himalaya di timur laut hingga daerah India barat dan tengah. Namun peningkatan populasi itu juga menimbulkan persoalan baru, karena habitatnya masih belum cukup, harimau jadi sering masuk ke pemukiman dan berkonflik dengan manusia.
Tahun 2019, pemerintah setempat mencatat lebih dari 60 harimau telah mati akibat konflik dengan manusia. Ada yang mati karena dipukuli oleh warga, ada juga yang sengaja diracun. Di pihak manusia, pemerintah India juga mencatat ada 30 orang yang terbunuh akibat konflik tersebut. (Widi Erha Pradana / YK-1)