Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pembakaran Arang Jadi Kunci di Balik Cita Rasa Khas Steak Legendaris Asal Jogja
2 Juni 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pembakaran menggunakan arang menjadi kunci di balik cita rasa khas steak dari brand asal Jogja: The Obonk Steak & Ribs. Restoran steak ini buka pertama kali pada tahun 1990. Meski sempat vakum, tapi restoran steak ini sudah buka kembali sejak tahun 2020 silam.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Manajer Produk Waroeng Steak Group, yang kini menaungi manajemen Obonk, Heri Setiawan.
Menurut Heri, cara pembakaran daging di restoran steak pada umumnya menggunakan batu andesit yang dipanaskan dengan kompor listrik. Berbeda dengan The Obonk Steak & Ribs yang menggunakan pembakaran daging di atas arang langsung.
“Dengan arang cita rasanya khas, dan baunya lebih terasa, rasa dan tekstur juga lebih enak menggunakan arang. Khas cita rasa Obonk,” kata Heri kepada Pandangan Jogja, Kamis (29/2).
Pembakaran menggunakan arang menurutnya menciptakan aroma smoky yang khas dan tidak bisa ditemui pada metode pengolahan lain. Tingkat kematangan daging jika dibakar menggunakan arang menurutnya juga bisa lebih merata.
“Bara api dari arang lebih merata daripada kompor yang digunakan di tempat lain,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Tapi pembakaran menggunakan arang bukan satu-satunya senjata Obonk. Pemilihan daging sebagai komponen utama steak juga dilakukan dengan selektif.
“Daging-dagingnya semua terbaik, cuma yang paling baik itu untuk daging wagyu,” lanjutnya.
Daging ini juga yang paling ia rekomendasikan ke konsumen yang ingin menemukan sensasi daging wagyu dengan sistem pengolahan arang murni. Harganya hanya Rp 250 ribu.
Obonk juga punya menu baru, yakni Black Angus, yang dikenalkan perdana beberapa bulan lalu menggunakan saus mushroom. Black Angus adalah salah satu ras sapi yang terkenal, terutama di Amerika Serikat dan kerap dianggap sebagai salah satu ras sapi yang menghasilkan daging paling lezat dan berlemak.
“Saus juga hal penting di Obonk. Dibuat oleh pendiri The Obonk langsung yakni ibu dari Dirut Waroeng Group yang beliau tinggal di Solo. Dibuat secara khusus untuk dikirim ke kami,” kata Heri.
ADVERTISEMENT
Selain saus mushroom, ada juga saus barbeque, menu klasik Obonk. Ada juga blackpepper saus dan juga brown saus.
“Saus-saus itu istimewa karena resep Ibu dari owner. Dan dibagikan secara turun temurun ke beberapa orang saja,” ujarnya.