Konten Media Partner

Sastra di Era Siaga: FSY 2024 Gaet Ribuan Peserta dengan 4.500 Karya Puisi

29 November 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simbolisasi penyerahan penghargaan kepada para pemenang sayembara puisi tema Siyaga pada pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2024, Kamis (28/11). Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Simbolisasi penyerahan penghargaan kepada para pemenang sayembara puisi tema Siyaga pada pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2024, Kamis (28/11). Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian pecinta sastra lewat Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024, yang digelar di Taman Budaya Embung Giwangan pada 28-30 November. Memasuki tahun keempat penyelenggaraannya sejak 2021, festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga ruang ekspresi budaya yang relevan dengan isu-isu terkini.
ADVERTISEMENT
Pada FSY 2024 ini, total sebanyak 1.511 peserta dari berbagai daerah mengirimkan lebih dari 4.500 puisi untuk sayembara yang mengusung tema Siyaga. Tema ini mengajak peserta untuk merefleksikan kondisi sosial dan isu-isu besar, mulai dari kebangsaan hingga ekologi. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah puisi berjudul “Anjing-Anjing Lepas Amarah” karya Adyuta Candrawilasita, yang berhasil meraih juara pertama dan mendapatkan hadiah sebesar Rp3 juta.
“Kami menemukan sejumlah puisi yang mampu menggunakan kata-kata dengan tepat sehingga memperdalam dan mengembangkan makna siyaga yang relevan dengan konteks saat ini,” ungkap Aan Mansyur, juri sayembara puisi tahun ini, pada pembukaan FSY 2024, Kamis (28/11) malam.
Tidak hanya kompetisi puisi, FSY 2024 juga menyuguhkan berbagai program interaktif, seperti diskusi sastra, lokakarya, journaling, hingga penggabungan sastra dengan seni bela diri dan musik. Malam pembukaan menampilkan musisi Frau yang memukau penonton lewat kolaborasi antara musik dan puisi.
Penampilan musisi Frau yang mengolaborasikan musik dan puisi dalam pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2024, Kamis (28/11). Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
Saat membuka acara, Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Yetti Martanti, sastra memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya.
ADVERTISEMENT
“Sastra mengajarkan adat, tradisi, seni, dan sopan santun. Melalui sastra, kita bisa lebih memahami bagaimana cara menghargai orang lain,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Yogyakarta, Yetti Martanti, memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2024, Kamis (28/11). Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan sastra, tetapi juga ruang untuk menciptakan koneksi emosional dengan generasi muda.
Master of Ceremony, Seteng Agus Yuniawan, menjelaskan bahwa FSY tahun ini mengusung konsep sastra yang siaga, yakni sastra yang peka terhadap isu-isu ekologis, kebangsaan, dan kesetaraan ekspresi.
Sastra sebagai Penghubung Generasi FSY 2024 juga bertujuan untuk mendekatkan sastra pada generasi muda.
“Melalui berbagai kegiatan, kami berharap generasi muda semakin memahami dan menghargai nilai-nilai budaya bangsa,” tambah Seteng.
Festival ini telah menunjukkan bahwa sastra tidak lagi menjadi sesuatu yang eksklusif, tetapi bagian dari kehidupan sehari-hari, siap bersinergi dengan berbagai disiplin untuk menciptakan relevansi yang lebih luas.
Pengumuman 5 besar pemenang sayembara puisi Festival Sastra Yogyakarta 2024 oleh para juri. Foto: Muhammad Hafiq/Pandangan Jogja
“Dari ribuan karya yang dikirimkan, semangat siyaga terlihat jelas—sastra menjadi alat refleksi yang mampu menjembatani isu masa kini dengan kepekaan budaya. FSY 2024 tidak hanya menjadi ruang apresiasi, tetapi juga pengingat bahwa sastra tetap hidup dan berdaya di tengah dinamika zaman,” papar Seteng.
ADVERTISEMENT