Arti Depresi, Gejala, dan Penyebabnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
18 September 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Arti Depresi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arti Depresi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kepolisian RI (Polri), pada periode Januari-Juni 2023, terdapat 585 laporan kasus bunuh diri di seluruh Indonesia. Menurut Kemenkes, depresi adalah salah satu pemicu perilaku bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Jadi, penting untuk mengenal dan memahami arti depresi. Simak penjelasan selengkapnya mengenai depresi di bawah ini agar tidak salah kaprah.

Pengertian Depresi

Pengertian Depresi. Foto: Pexels
Depresi adalah suasana hati buruk yang berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Hal ini sering kali dipicu oleh kombinasi faktor genetik, psikologis, dan lingkungan.
Gejala depresi ada banyak, seperti merasa tidak berguna, tidak ada harapan dan putus asa. Kemenkes di situs resminya menjelaskan bahwa sebanyak 55% orang dengan depresi memiliki ide bunuh diri.

Gejala Depresi

Gejala Depresi. Foto: Pexels
Gejala depresi secara psikologis meliputi:
ADVERTISEMENT
Adapun gejala fisik depresi meliputi:

Penyebab Depresi

Penyebab Depresi. Foto: Pexels
Perlu dipahami bahwa penyebab depresi pada setiap orang berbeda-beda Biasanya pemicu depresi bisa satu hal, bisa pula akumulasi dari banyak hal. Mengutip dari WebMD, berikut beberapa penyebab depresi secara umum.

1. Pelecehan

Pelecehan fisik, seksual, atau emosional dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi di kemudian hari.

2. Usia

Orang yang berusia lanjut mempunyai risiko lebih tinggi terkena depresi. Hal ini dapat diperburuk oleh faktor-faktor lain, seperti hidup sendiri dan kurangnya dukungan sosial.

3. Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat, seperti isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat), obat antivirus interferon-alpha, dan kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko depresi.
ADVERTISEMENT

4. Konflik

Depresi pada seseorang yang memiliki kerentanan biologis terhadapnya mungkin diakibatkan oleh konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau teman.

5. Kematian

Kesedihan setelah kematian atau kehilangan orang yang dicintai, meskipun wajar, dapat meningkatkan risiko depresi.

6. Jenis Kelamin

Wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan pria. Tidak ada yang yakin alasannya. Perubahan hormonal yang dialami wanita pada waktu berbeda dalam hidup mereka mungkin berperan.

7. Genetik

Riwayat depresi dalam keluarga dapat meningkatkan risiko. Diperkirakan bahwa depresi adalah suatu sifat yang kompleks, artinya mungkin terdapat banyak gen berbeda yang masing-masing memberikan efek kecil, dibandingkan satu gen yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.
Genetika depresi, seperti kebanyakan gangguan kejiwaan, tidak sesederhana atau sejelas penyakit genetik murni seperti Huntington's chorea atau cystic fibrosis.
ADVERTISEMENT

8. Peristiwa Besar

Bahkan peristiwa baik seperti memulai pekerjaan baru, lulus, atau menikah dapat menyebabkan depresi. Begitu pula dengan perpindahan, kehilangan pekerjaan atau penghasilan, perceraian, atau pensiun.
Namun, sindrom depresi klinis tidak pernah sekadar merupakan respons "normal" terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

9. Penyalahgunaan Zat

Hampir 30% orang dengan masalah penyalahgunaan zat juga mengalami depresi berat atau klinis. Sekalipun obat-obatan atau alkohol membuat kamu merasa lebih baik untuk sementara, hal-hal tersebut pada akhirnya akan memperburuk depresi.
(DEL)