Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Depresi, Gejala, dan Penyebabnya
18 September 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kepolisian RI (Polri), pada periode Januari-Juni 2023, terdapat 585 laporan kasus bunuh diri di seluruh Indonesia. Menurut Kemenkes, depresi adalah salah satu pemicu perilaku bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Jadi, penting untuk mengenal dan memahami arti depresi. Simak penjelasan selengkapnya mengenai depresi di bawah ini agar tidak salah kaprah.
Pengertian Depresi
Depresi adalah suasana hati buruk yang berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Hal ini sering kali dipicu oleh kombinasi faktor genetik, psikologis, dan lingkungan.
Gejala depresi ada banyak, seperti merasa tidak berguna, tidak ada harapan dan putus asa. Kemenkes di situs resminya menjelaskan bahwa sebanyak 55% orang dengan depresi memiliki ide bunuh diri.
Baca Juga: Arti Anxiety Disorder dan Jenis-jenisnya
Gejala Depresi
Gejala depresi secara psikologis meliputi:
ADVERTISEMENT
Adapun gejala fisik depresi meliputi:
Penyebab Depresi
Perlu dipahami bahwa penyebab depresi pada setiap orang berbeda-beda Biasanya pemicu depresi bisa satu hal, bisa pula akumulasi dari banyak hal. Mengutip dari WebMD, berikut beberapa penyebab depresi secara umum.
1. Pelecehan
Pelecehan fisik, seksual, atau emosional dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap depresi di kemudian hari.
2. Usia
Orang yang berusia lanjut mempunyai risiko lebih tinggi terkena depresi. Hal ini dapat diperburuk oleh faktor-faktor lain, seperti hidup sendiri dan kurangnya dukungan sosial.
3. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat), obat antivirus interferon-alpha, dan kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko depresi.
ADVERTISEMENT
4. Konflik
Depresi pada seseorang yang memiliki kerentanan biologis terhadapnya mungkin diakibatkan oleh konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau teman.
5. Kematian
Kesedihan setelah kematian atau kehilangan orang yang dicintai, meskipun wajar, dapat meningkatkan risiko depresi.
6. Jenis Kelamin
Wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan pria. Tidak ada yang yakin alasannya. Perubahan hormonal yang dialami wanita pada waktu berbeda dalam hidup mereka mungkin berperan.
7. Genetik
Riwayat depresi dalam keluarga dapat meningkatkan risiko. Diperkirakan bahwa depresi adalah suatu sifat yang kompleks, artinya mungkin terdapat banyak gen berbeda yang masing-masing memberikan efek kecil, dibandingkan satu gen yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.
Genetika depresi, seperti kebanyakan gangguan kejiwaan, tidak sesederhana atau sejelas penyakit genetik murni seperti Huntington's chorea atau cystic fibrosis.
ADVERTISEMENT
8. Peristiwa Besar
Bahkan peristiwa baik seperti memulai pekerjaan baru, lulus, atau menikah dapat menyebabkan depresi. Begitu pula dengan perpindahan, kehilangan pekerjaan atau penghasilan, perceraian, atau pensiun.
Namun, sindrom depresi klinis tidak pernah sekadar merupakan respons "normal" terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
9. Penyalahgunaan Zat
Hampir 30% orang dengan masalah penyalahgunaan zat juga mengalami depresi berat atau klinis. Sekalipun obat-obatan atau alkohol membuat kamu merasa lebih baik untuk sementara, hal-hal tersebut pada akhirnya akan memperburuk depresi.
(DEL)