Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Sabar dalam Islam dan Jenis-jenisnya
23 Oktober 2023 6:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika merujuk pada definisi di dalam KBBI , arti sabar ada dua. Pertama, sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati). Dengan kata lain, sabar adalah tabah.
ADVERTISEMENT
Sementara, arti sabar yang kedua adalah sikap tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Adapun arti sabar dalam Islam bisa kamu simak di bawah ini.
Pengertian Sabar
Istilah sabar berasal dari bahasa Arab yang berarti menahan, mencegah atau tabah. Sedangkan secara istilah, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, menahan lisan dari keluh kesah, serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Ali bin Abi Thalib r.a, menjelaskan bahwa kesabaran dan keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh. Jika kepala manusia sudah tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Demikian pula apabila kesabaran hilang maka iman pun akan ikut hilang.
Hubungan iman dan sabar juga dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 200 yang artinya:
ADVERTISEMENT
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200).
Menurut Quraish Shihab, berdasarkan ayat di atas, maka hukum bersabar adalah wajib. Setiap hamba yang tertimpa musibah wajib bersabar dari awal ujian datang hingga mendapatkan jalan keluarnya.
Sabar merupakan tombak utama dalam iman, semakin tinggi kesabaran kita maka semakin tinggi pula iman kita.
Jenis-jenis Sabar
Sabar memiliki 3 macam atau jenis, berikut penjelasannya.
1. Sabar dalam Ketaatan Kepada Allah
Menjadi hamba yang taat tentunya membutuhkan kesabaran yang terus-menerus dan diusahakan bertambah dari hari ke hari. Perintah sabar juga terdapat dalam Al-Quran.
ADVERTISEMENT
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
"Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya." (QS. Thaha: 132)
Dalil lainnya adalah,
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه
"Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya." (QS. Al-Kahfi: 28).
2. Sabar dalam Menjauhi Kemaksiatan
Sabar inilah yang terjadi pada Nabi Yusuf ketika beliau diajak berzina oleh istri seorang al-‘aziz yang cantik di tempat yang sudah aman lagi tertutup rapat.
Namun, Yusuf mampu menghindari ajakan berzina tersebut. Kemudian, Yusuf lebih memilih bersabar dalam penjara untuk menjauhi kemaksiatan. Hal ini sebagiamana yang Allah ceritakan dalam firman-Nya,
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ
ADVERTISEMENT
"Yusuf berkata: ‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh’." (QS. Yusuf: 33).
3. Sabar dalam Menerima Takdir Allah
Sabar jenis yang ketiga adalah dalam menerima takdir yang Allah berikan. Allah Swt. berfirman
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ
“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu.” (QS. Al-Insan: 24)
Takdir adalah sebuah ketetapan Allah, dari takdir yang baik sampai takdir yang buruk, seorang muslim wajib menerimanya. Namun seorang tidak boleh melakukan dosa dan maksiat dengan alasan takdir.
(DEL)