Konten dari Pengguna

Arti Tunas Kelapa dalam Pramuka dan Sejarahnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
26 September 2023 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Tunas Kelapa dalam Pramuka. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Arti Tunas Kelapa dalam Pramuka. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tunas kelapa adalah lambang Pramuka yang diperkenalkan secara resmi sejak 14 Agustus 1961. Kemudian, ;ambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
ADVERTISEMENT
Nah, kamu sudah tahu arti tunas kelapa dalam Pramuka belum? Pemilihan tunas kelapa tentunya bukan tanpa makna. Di bawah ini akan dijelaskan makna tunas kelapa sebagai lambang Pramuka.

Makna Tunas Kelapa

Makna Tunas Kelapa. Foto: Pexels/Septian Akbar
Dikutip dari buku Panduan Wajib Pramuka Superlengkap (2016), tunas kelapa digunakan di berbagai perlengkapan Gerakan Pramuka, seperti bendera, panji, papan nama kwartir atau satuan, hingga tanda pengenal administrasi gerakan Pramuka.
Adapun arti tunas kelapa sebagai lambang Pramuka dilampirkan dalam SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 006/KN/72 Tahun 1972. Berikut ini penjelasan maknanya.
ADVERTISEMENT

Sejarah Penetapan Lambang Tunas Kelapa

Sejarah Penetapan Lambang Tunas Kelapa. Foto: Pexels/Akhmad Rama Saputra
Dikutip dari laman Kwartis Nasional, ide tunas kelapa sebagai lambang Pramuka dicetuskan oleh Soenardjo Atmodipoerwo. Beliau lahir di Blora pada 29 Februari 1909.
Ia merupakan seorang pembina pramuka dan pegawai dari Departemen Pertanian pada era Soekarno.
Mengutip dari situs pramuka.or.id, tunas kelapa sebagai lambang pramuka ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120. Momen tersebut juga bertepatan dengan penganugerahan Panji Kepramukaan oleh Presiden Soekarno.
Soenardjo Atmodipoerwo tutup usia pada 31 Mei 1979 dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Barat.
(DEL)