Memahami Apa Itu IUD, Kelebihan, dan Efek Sampingnya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
29 November 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu IUD. Foto: JPC-PROD/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu IUD. Foto: JPC-PROD/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kontrasepsi merupakan hal penting dalam perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Salah satu metode kontrasepsi yang populer adalah IUD atau Intrauterine Device.
ADVERTISEMENT
IUD merupakan alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai apa itu IUD, kelebihan, dan efek samping penggunaannya.

Apa Itu IUD?

IUD adalah metode kontrasepsi reversibel yang efektif dan nyaman digunakan oleh perempuan. Foto: Shutter Stock
IUD adalah metode kontrasepsi reversibel yang efektif dan nyaman digunakan oleh perempuan. Alat ini terbuat dari bahan medis yang aman, seperti plastik atau tembaga, dan ditempatkan di dalam rahim oleh dokter spesialis.
IUD hadir dalam dua jenis utama: hormonal dan non-hormonal. IUD hormonal, sering disebut juga dengan nama mereknya seperti Mirena, Skyla, atau Liletta, mengandung hormon progestin. Ketika IUD hormonal ditempatkan di rahim, hormon progestin dilepaskan secara perlahan. Sementara itu, IUD non-hormonal menggunakan tembaga.
IUD bekerja dengan beberapa mekanisme tergantung pada jenisnya. IUD hormonal melepaskan hormon progestin untuk mencegah sperma bertemu dengan sel telur, sedangkan IUD non-hormonal mengganggu pergerakan sperma dengan bantuan tembaga pada alat tersebut.
ADVERTISEMENT

Kelebihan IUD

Salah satu keunggulan utama IUD adalah efektivitasnya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), IUD memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia."
Selain itu, IUD adalah pilihan yang nyaman karena sekali dipasang, perempuan dapat melupakan keberadaannya tanpa harus khawatir tentang kehamilan. Selain itu, IUD memiliki efek jangka panjang, dengan beberapa jenis bisa bertahan antara 3 hingga 12 tahun.
IUD cocok untuk banyak perempuan, termasuk yang belum pernah hamil, yang sedang menyusui, atau yang memiliki riwayat medis tertentu. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan IUD, seperti infeksi panggul atau alergi terhadap bahan-bahan IUD.
ADVERTISEMENT

Efek Samping Penggunaan IUD

Ilustrasi KB IUD. Foto: Yashkin Ilya/Shutterstock
Seperti halnya semua metode medis, penggunaan IUD juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

1. Kram Ringan dan Perdarahan

Setelah pemasangan IUD, beberapa perempuan mungkin mengalami kram ringan atau perdarahan yang tidak terduga. Ini adalah efek samping umum yang biasanya mereda dalam beberapa bulan setelah pemasangan. Efek samping ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Risiko Infeksi

Meskipun jarang terjadi, ada risiko infeksi setelah pemasangan IUD. Infeksi bisa terjadi dalam beberapa minggu setelah pemasangan, yang dapat menyebabkan demam, nyeri panggul yang parah, atau perdarahan tidak normal. Jika mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT

3. Perubahan Pola Menstruasi

Penggunaan IUD, terutama jenis hormonal, bisa mengubah pola menstruasi. Beberapa perempuan mungkin mengalami perdarahan lebih ringan atau bahkan tidak ada menstruasi sama sekali.
Di sisi lain, ada yang mengalami perdarahan yang lebih berat dan nyeri haid. Ini adalah respons tubuh terhadap perubahan hormonal yang diakibatkan oleh IUD.

4. Peningkatan Risiko Perforasi Rahim

Meskipun sangat jarang terjadi, ada risiko perforasi rahim saat pemasangan IUD. Perforasi terjadi ketika IUD menusuk atau menembus dinding rahim. Risiko ini biasanya sangat rendah dan bisa diminimalisir dengan pemasangan yang hati-hati oleh dokter yang berpengalaman.

5. Alergi atau Reaksi terhadap Bahan IUD

Beberapa perempuan mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam IUD, seperti tembaga atau bahan dalam IUD hormonal. Reaksi alergi ini bisa menyebabkan rasa gatal, ruam kulit, atau pembengkakan.
ADVERTISEMENT

6. Ektopik atau Kehamilan di Luar Rahim

Meskipun IUD sangat efektif dalam mencegah kehamilan, ada risiko kecil terjadinya kehamilan di luar rahim (ektopik). Kehamilan ektopik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Banyak dari efek samping tersebut juga bersifat sementara dan mereda seiring waktu. Namun, sebelum memutuskan menggunakan IUD, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi efek samping yang mungkin terjadi dan apakah IUD merupakan pilihan yang tepat untuk kondisi kesehatan individu.
(APS)