Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Dominasi, Dampak dan Contohnya
30 Oktober 2023 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menurut KBBI, pengertian dominasi adalah penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah. Istilah ini kerap digunakan dalam bidang politik, militer, ekonomi, perdagangan, olahraga, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak contoh dominasi. Salah satunya yang umum diketahui adalah penjajahan Belanda terhadap bangsa Indonesia di zaman sebelum merdeka. Simak pembahasan selengkapnya mengenai dominasi di bawah ini.
Definisi Dominasi
Dominasi berkaitan erat dengan kekuasaan. Tanpa kekuasaan, sebuah kelompok tidak bisa mendominasi kelompok lainnya.
Max Weber, sosiolog asal Jerman, berpendapat tentang kekuasaan (power), bahwa kekuasaan bisa diartikan sebagai kesempatan bahwa seorang individu dalam suatu hubungan sosial dapat mencapai keinginannya sendiri bahkan melawan perlawanan dari orang lain.
Adapun pengertian dominasi menurut Weber adalah kemungkinan bahwa perintah tertentu (atau semua perintah) akan dipatuhi oleh sekelompok orang tertentu.
Lebih lanjut, Weber berpendapat bahwa setiap bentuk dominasi menyiratkan adanya kepatuhan sukarela minimum, yaitu, minat (berdasarkan motif tersembunyi atau penerimaan yang tulus) dalam kepatuhan.
ADVERTISEMENT
Contoh dominasi yang paling sederhana dapat mencakup hubungan majikan-karyawan, guru-murid, hingga orang tua-anak.
Dampak Dominasi
Dominasi membawa dampak buruk yang besar, berikut penjelasannya.
1. Meningkatkan kekuasaan dan pengaruh
Sifat dominan dapat memberikan kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar, pada individu atau kelompok yang memiliki sifat tersebut.
Misalnya, dalam politik, partai politik yang dominan dapat memiliki kendali yang lebih besar atas kebijakan dan program pemerintah.
2. Menciptakan bias
Dominasi dapat menciptakan bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian. Misalnya, dalam dunia kerja, manajer yang dominan mungkin memilih orang-orang yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan dirinya.
3. Mempengaruhi nilai dan norma sosial
Kelompok dominan dalam masyarakat, dapat mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada. Misalnya, ketika kelompok yang dominan menentukan norma sosial yang harus diikuti oleh kelompok lain. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan sosial antara kelompok dominan dan kelompok non-dominan.
ADVERTISEMENT
4. Menimbulkan ketidakadilan sosial
Sifat dominan dapat menimbulkan ketidakadilan sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kaum pria, perempuan mungkin mengalami ketidakadilan dalam hal akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan lainnya.
5. Menyebabkan konflik
Sifat dominan juga dapat menimbulkan konflik, antara kelompok-kelompok yang memiliki sifat dominan dan kelompok-kelompok yang tidak memiliki sifat tersebut.
Konflik dapat terjadi, ketika kelompok dominan mencoba untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya, atas kelompok lain dalam masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik sosial yang merugikan kedua belah pihak.
6. Menghasilkan kesenjangan ekonomi
Sifat dominan dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kelompok yang kaya, kelompok miskin mungkin mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang sama.
Contoh Dominasi dalam Sosiologi
Ada banyak contoh yang bisa terjadi dalam dominasi sosiologi. Contoh dominasi dalam sosiologi yang banyak terjadi adalah dominasi antar-kelompok.
ADVERTISEMENT
Misalnya pada kelompok ras, kelompok etnis, kelompok agama, dan berbagai contoh lainnya. Dominasi ini erat hubungannya dengan adanya kelompok mayoritas dan minoritas di suatu daerah.
Contoh konkretnya adalah ketika dalam suatu daerah terdapat suku asli yang menduduki, kemudian ada suku pendatang. Maka, suku asli dalam daerah tersebut akan lebih mendominasi dan menguasai wilayah tersebut.
Contoh lainnya adalah adanya paternalisme. Berbeda dengan sebelumnya, paternalisme adalah bentuk penguasaan antara masyarakat pendatang terhadap warga asli dari suatu daerah, seperti penjajahan.
(DEL)