Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Kemiskinan, Jenis-jenis, dan Cara Mengukurnya
12 Juli 2023 14:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kemiskinan adalah isu global yang mesti dipahami secara menyeluruh. Namun, pengertian kemiskinan sebenarnya apa?
ADVERTISEMENT
Pengertian kemiskinan menurut KBBI diambil dari kata miskin yang artinya tidak berharta atau serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah). Yuk, simak penjelasan mengenai kemiskinan di bawah ini.
Apa Itu Kemiskinan?
Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum, kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu kondisi kehidupan serba kekurangan yang dialami seseorang yang mempunyai pengeluaran per kapita selama sebulan tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup standar minimum.
Adapun Bappenas mengartikan kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki ataupun terdesak keadaan.
Jenis-jenis Kemiskinan
Menurut buku Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin yang disusun Ali Khomsan dkk, ada beberapa jenis kemiskinan yang perlu dipahami, berikut penjelasannya.
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang mendeskripsikan individu-individu yang tingkat pendapatannya di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh negara.
Kemiskinan absolut bisa juga diartikan seperti keadaan individu yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya.
2. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh kebijakan pembangunan yang belum merata sehingga belum dapat menjangkau seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, terdapat penduduk yang memiliki ketimpangan pendapatan di sebagian daerah. Meskipun kondisi seorang penduduk sudah berada di atas batas garis kemiskinan, tetapi tetap terlihat miskin karena rata-rata pendapatan penduduk daerah tersebut lebih tinggi.
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terbentuk karena kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi budaya, baik itu dari nilai-nilai yang diusung, pemikiran, maupun cara kerja.
Contoh kemiskinan kultural yang banyak terjadi di masyarakat adalah malas, etos kerja yang rendah, budaya masyarakat yang suka korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga termasuk ciri-ciri masyarakat yang berada dalam kemiskinan kultural.
4. Kemiskinan Struktural
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berasal dari struktur sosial yang tersemat pada golongan masyarakat tertentu. Kemiskinan ini memungkinkan terjadinya kondisi di mana mereka tidak dapat menggunakan sumber daya yang sebenarnya tersedia untuk mereka.
ADVERTISEMENT
Cara Mengukur Kemiskinan
Pada 2021, BPS menyatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,55 juta orang. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2020 saja, terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,13 juta hanya dari bulan Maret hingga September. Lantas, bagaimana cara mengukur kemiskinan? Berikut penjelasannya.
Mengutip situs BPS Sulawesi Utara, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan (GK).
ADVERTISEMENT
Adapun Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll)
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.
Nah, itulah penjelasan mengenai kemiskinan. Semoga bermanfaat, ya!
(DEL)