Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Konflik Sosial, Penyebab, dan Contohnya di Indonesia
22 Juni 2023 15:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian konflik sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Adapun arti konflik sendiri adalah proses antara dua orang atau lebih, yang berusaha saling menyingkirkan atau menghancurkan.
ADVERTISEMENT
Konflik sosial mencakup percekcokan antar individu, hingga kelompok. Simak penjelasan selengkapnya mengenai konflik sosial di bawah ini.
Arti Konflik Sosial
Konflik berasal dari bahasa latin, yakni configere yang berarti memikul. Adapun konflik sosial adalah ketegangan, ketidaksepakatan, dan pertentangan antara individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau nilai yang berbeda.
Mengutip buku Konflik Sosial di Lampung Tengah oleh Suhairi dan kawan-kawan, konflik sosial biasanya berlangsung dalam waktu tertentu dapat menyebabkan dampak yang cukup luas di masyarakat.
Dampak tersebut adalah situasi yang tidak aman. Selain itu, dapat mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional.
Konflik sosial tidak selamanya terjadi dalam skala besar. Konflik sosial juga bisa terjadi dalam skala kecil, seperti konflik antara individu di dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Konflik sosial juga bisa terjadi karena ketidakadilan sosial, kesenjangan, atau ketidakseimbangan kekuasaan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
Menurut Marx, konflik dalam masyarakat disebabkan adanya hak manusia atas sumber-sumber tersebut, khususnya mengenai kekuasaan.
Baca Juga: Mengenal 4 Teori Konflik Menurut Para Ahli
Ketidaksamaan ini tercipta karena konflik kepentingan antara yang memiliki dan yang tidak memiliki kekuasaan. Simak lebih lanjut mengenai penyebab konflik sosial yang dirangkum dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Tim Ganesha Operation berikut.
1. Perbedaan Antarindividu atau Kelompok
Konflik sosial dapat terjadi ketika antarindividu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan. Contohnya, perbedaan pandangan tentang penggunaan lahan yang sama.
2. Perbedaan Kebudayaan di Masyarakat
Penyebab konflik sosial juga bisa karena dua kelompok memiliki perbedaan budaya yang signifikan. Mereka pun saling bertentangan satu sama lain. Contohnya, perbedaan adat istiadat yang mengakibatkan konflik.
ADVERTISEMENT
3. Adanya Perbedaan Kepentingan
Konflik sosial juga bisa terjadi karena terdapat nilai-nilai dan kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan di dalam masyarakat. Contohnya, perbedaan pandangan tentang hak-hak individu.
4. Terjadinya Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial merupakan salah satu faktor umum terjadinya konflik sosial di masyarakat. Contohnya, ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan kesempatan kerja.
5. Adanya Tindak Kekerasan
Tindak kekerasan yang dilakukan suatu kelompok kepada kelompok lain juga dapat menyebabkan konflik sosial. Contohnya, ketika kelompok mayoritas menindas kelompok minoritas.
Contoh Konflik Sosial di Indonesia
Konflik sosial sudah sering terjadi di Indonesia, berikut beberapa contohnya.
1. Kasus Tragedi Mei 1998
Pada peristiwa Tragedi Mei 1998 di Jakarta, sebanyak 1.217 orang meninggal, 85 orang diperkosa dan 70.000 orang mengungsi. Kejadian ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari 13-15 Mei 1998.
Pemicu kejadian ini adalah karena sejumlah aktivis diculik. Kemudian terjadi penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Kebanyakan etnis Tionghoa menjadi sasaran kemarahan pada peristiwa ini.
ADVERTISEMENT
Kerugian materi dari kejadian ini diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun.
2. Kasus Maluku dan Maluku Utara
Konflik sosial antara Maluku dan Maluku Utara ini terjadi sepanjang tahun 1999-2002. Total warga yang meninggal akibat kerusuhan ini mencapai angka 8.000-9.000 orang dan 70.000 orang lainnya mengungsi.
Kerugian materi dalam kasus ini adalah 29.000 rumah terbakar, 7.046 rusak termasuk 46 masjid, 47 gereja, 719 toko, dan 38 gedung pemerintah.
3. Kasus Konflik Sampit
Konflik Sampit adalah kerusuhan antar-etnis yang terjadi di Sampit pada awal Februari 2001, dan puncak konfliknya selama 10 hari. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura.
Tercatat 469 orang meninggal dan 108.000 orang mengungsi. Kerugian materi sebanyak 192 rumah dibakar dan 784 lainnya rusak, 16 mobil dan 43 sepeda motor juga hancur.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai konflik sosial dan contohnya di Indonesia. Semoga pemaparan di atas dapat bermanfaat, ya!
(DEL)