Pengertian Zat Aditif, Jenis, dan Bahayanya untuk Tubuh

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2023 22:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian Zat Aditif. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian Zat Aditif. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengertian zat aditif merujuk pada komponen yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa, penampilan, dan daya tahan produk.
ADVERTISEMENT
Zat-zat ini dapat mempengaruhi warna, tekstur, rasa, atau daya tahan makanan yang diolah. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai pengertian zat aditif, contoh, hingga bahayanya untuk tubuh.

Pengertian Zat Aditif

Zat aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan ke makanan dan minuman selama proses produksi untuk tujuan tertentu. Zat aditif digunakan untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan rasa, warna, tekstur, atau daya tahan makanan.
Menurut Modul Pembelajaran IPA-KIMIA PB4, zat aditif adalah senyawa-senyawa yang sengaja dimasukkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan, dan umumnya bukan merupakan bahan utama yang digunakan dalam resep makanan.
Zat aditif dapat digunakan dalam berbagai produk makanan, termasuk makanan olahan, minuman, permen, roti, daging olahan, makanan beku, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Zat aditif ini dapat berasal dari sumber alami atau dibuat secara sintetis. Penggunaan zat aditif dalam makanan telah menjadi umum dalam industri makanan modern.
Pengertian Zat Aditif. Foto: Pexels
Zat aditif umumnya diberikan kode atau nama tertentu yang mengidentifikasikan fungsinya. Contohnya, pewarna makanan ditambahkan untuk memberikan warna pada makanan, pengawet digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan, dan pemanis buatan digunakan untuk memberikan rasa manis tanpa tambahan gula.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan zat aditif dalam makanan diatur oleh badan-badan pemerintah dan otoritas kesehatan makanan di berbagai negara. Di Indonesia, aturan penggunaan zat aditif diatur dalam Permenkes Nomor 033 tahun 2012 tentang Zat Aditif.
Pemerintah menetapkan batas-batas keamanan untuk zat aditif tertentu dan memantau penggunaannya dalam produk makanan. Tujuannya adalah untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan bahwa penggunaan zat aditif tidak melebihi batas yang aman.
ADVERTISEMENT

Jenis Zat Aditif

Zat aditif dapat beragam, dan ada ribuan jenis yang digunakan dalam industri makanan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh zat aditif yang umum digunakan meliputi:

1. Pewarna

Pewarna makanan digunakan untuk memberikan warna yang menarik pada produk makanan. Contohnya, tartrazin digunakan untuk memberikan warna kuning pada minuman berkarbonasi.
Menurut buku Food Additives Data Book oleh Jim Smith dan Lily Hong, pewarna makanan adalah zat aditif yang digunakan untuk memberikan produk makanan tampilan yang lebih menarik dan menggugah selera.

2. Pengawet

Zat aditif seperti natrium benzoat digunakan sebagai pengawet dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan produk. Ini membantu memperpanjang umur simpan makanan yang dijual dalam kemasan.
ADVERTISEMENT

3. Pemanis

Contohnya, sukralosa dan aspartam adalah pemanis buatan yang digunakan untuk memberikan rasa manis tanpa tambahan gula. Ini sering digunakan dalam minuman rendah kalori dan makanan penutup.

4. Penguat Rasa

Monosodium glutamat (MSG) adalah contoh penguat rasa yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan. MSG sering dikenal sebagai mecin yang digunakan dalam makanan Asia agar cita rasanya semakin gurih dan enak.

5. Pengemulsi

Zat aditif seperti lecitin kedelai digunakan sebagai pengemulsi dalam produk seperti cokelat dan krim untuk menjaga tekstur yang halus.
Pengertian Zat Aditif. Foto: Pexels

Bahaya Zat Aditif

Meskipun zat aditif memiliki manfaat dalam pengolahan makanan, penggunaannya juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi bahayanya. Beberapa bahaya yang terkait dengan zat aditif meliputi:

1. Reaksi Alergi

Beberapa individu dapat mengalami reaksi alergi terhadap zat aditif tertentu. Ini bisa mengakibatkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan reaksi alergi yang lebih serius.
ADVERTISEMENT

2. Menimbulkan Gangguan Pencernaan hingga Neurologis

Beberapa zat aditif, terutama pemanis buatan seperti aspartam, telah dikaitkan dengan efek samping seperti sakit kepala, masalah pencernaan, diabetes, atau gangguan neurologis pada beberapa individu.

3. Potensi Gangguan Metabolisme

Penggunaan pemanis buatan dalam produk rendah kalori telah dikaitkan dengan potensi gangguan metabolisme dan peningkatan nafsu makan, yang dapat berkontribusi pada masalah obesitas.

4. Potensi Karsinogenik

Beberapa zat aditif, terutama pewarna makanan tertentu, telah dikaitkan dengan potensi karsinogenik pada studi hewan. Namun, dampaknya pada manusia masih perlu diteliti lebih lanjut.

5. Dampak Lingkungan

Produksi dan pemrosesan zat aditif dapat memiliki dampak lingkungan, seperti penggunaan sumber daya alam yang besar, polusi, dan masalah limbah.
(IR)