Konten dari Pengguna

Perbedaan Akut dan Kronis beserta Contoh Penyakitnya

Perbedaan Kata
Membahas perbedaan kata secara mendalam.
21 Juni 2023 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita sakit perut. Foto: Backgroundy/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita sakit perut. Foto: Backgroundy/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Akut dan kronis merupakan istilah dalam dunia medis yang menggambarkan kondisi kesehatan seorang pasien. Namun, masih banyak orang awam yang belum memahami perbedaan akut dan kronis pada penyakit.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Very Well Health, perbedaan akut dan kronis secara garis besar dapat dilihat dari perkembangan penyakitnya, seperti munculnya gejala, lama penyakit itu bertahan di dalam, serta potensi memburuknya penyakit dari waktu ke waktu.
Agar lebih memahami apa perbedaan akut dan kronis pada penyakit, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Akut?

Ilustrasi orang demam dan flu, salah satu contoh penyakit akut. Foto: Chay_Tee/Shuttertock
Dijelaskan dalam situs WebMD, istilah akut digunakan untuk menggambarkan penyakit yang gejalanya muncul dan berkembang secara cepat atau tiba-tiba, tetapi biasanya sembuh dalam waktu singkat, yaitu hanya beberapa hari atau minggu.
Penyakit akut dapat menimbulkan gejala yang parah dan menyebabkan komplikasi pada beberapa sistem organ. Ini bisa termasuk sistem pencernaan, sistem pernapasan, mata, kulit, hati, ginjal, dan kandung kemih.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kasus, penyakit akut menjadi lebih baik setelah diobati. Namun, pada beberapa penyakit akut ringan, seperti flu biasa, gejalanya sering kali hilang dengan sendirinya.

Contoh Penyakit Akut

Ilustrasi asma. Foto: Shutter Stock
Berikut beberapa contoh penyakit akut:

1. Serangan Asma

Serangan asma merupakan kondisi ketika saluran udara menjadi bengkak dan meradang. Otot-otot di sekitar saluran udara berkontraksi dan saluran udara menghasilkan lendir ekstra hingga mengakibatkan saluran pernapasan menyempit.

2. Bronkitis

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, bronkitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus, yakni pipa yang berfungsi menyalurkan udara dari tenggorokan ke organ paru. Masalah kesehatan ini bisa muncul dalam beberapa hari, minggu, atau bulan.

3. Pneumonia

Peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi disebut juga dengan pneumonia. Pasien dengan kondisi ini akan mengalami gejala seperti batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas tergantung tingkat keparahannya.
ADVERTISEMENT

4. Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika bagian otot jantung tidak mendapatkan cukup darah. Sesuai namanya, kondisi ini ditandai dengan nyeri dada atau perasaan tidak nyaman di bagian tengah atau kiri dada. Rasa nyerinya bisa hilang dan muncul kembali selama beberapa menit.
Selain itu, gejala serangan jantung juga meliputi pusing, tubuh terasa lemah atau pingsan, nyeri di rahang, leher, atau punggung, sesak napas, serta mual dan muntah.

Apa Itu Penyakit Kronis?

Ilustrasi sakit batu ginjal Foto: dok.shutterstock
Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung dalam jangka waktu lama, bisa berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan seumur hidup.
Gejala penyakit kronis akan semakin parah seiring dengan bertambahnya usia, terutama jika penderitanya memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan sering mengonsumsi junk food.
ADVERTISEMENT
Masalah kesehatan yang digolongkan sebagai penyakit kronis dapat dianggap berbahaya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan telah melaporkan bahwa penyakit kronis menyebabkan 7 dari 10 kematian setiap tahunnya.

Apa Saja Penyakit Kronis?

Ilustrasi perempuan demensia. Foto: Shutter Stock
Berikut contoh penyakit kronis:

1. Alzheimer

Alzheimer adalah gangguan otak yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Kondisi ini ditandai dengan gejala yang ringan, seperti melupakan kejadian yang baru terjadi hingga gejala berat, seperti kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Gejala penyakitnya tergantung pada seberapa tinggi kadar gula darah tersebut. Semakin tinggi kadarnya, semakin parah pula gejalanya.

3. Depresi

Depresi didefinisikan sebagai gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus menerus. Salah satu penyakit mental ini dikategorikan sebagai penyakit kronis karena tidak bisa disembuhkan secara total dan dapat menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT

4. Gagal Ginjal Kronis

Ini adalah penyakit kronis jangka panjang yang terjadi ketika ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gagal ginjal dapat menyerang siapa saja dan gejalanya akan semakin parah seiring dengan pertambahan usia.
Gagal ginjal merupakan penyakit berbahaya, sebab gejalanya tidak dapat dikenali sejak awal. Penyakit tersebut hanya dapat didiagnosis dengan melakukan tes darah atau tes urin.

Perbedaan Akut dan Kronis

Ilustrasi sakit. Foto: Shutterstock
Dirangkum dari situs National Councill of Aging, berikut beberapa perbedaan akut dan kronis pada penyakit:

1. Penyebab

Penyakit akut sering kali disebabkan oleh virus, infeksi, cedera akibat terjatuh atau kecelakaan, dan penyalahgunaan obat-obatan. Sementara, penyakit kronis umumnya diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan atau merokok.
ADVERTISEMENT
Faktor sosial emosional, lingkungan, dan genetik juga turut memengaruhi penyakit tersebut.

2. Gejala

Seperti yang dijelaskan, gejala penyakit akut datang dengan cepat dan membutuhkan perawatan mendesak atau jangka pendek. Berbeda dengan gejala penyakit kronis yang berkembang lebih lambat.
Dalam beberapa kasus, penyakit kronis terkadang sama sekali tidak diikuti gejala apa pun, sehingga baru diketahui setelah kondisinya parah.

3. Pengobatan

Penyakit akut umumnya akan cepat sembuh setelah diobati dengan penanganan yang tepat. Misalnya, gejala flu yang mereda beberapa hari setelah minum obat secara rutin.
Tak seperti kondisi akut, kondisi kesehatan kronis tidak dapat disembuhkan secara total, melainkan hanya dikontrol untuk mencegah gejalanya semakin buruk. Meski begitu, penyakit kronis tetap dapat dikontrol dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga secara rutin dan tidak merokok
ADVERTISEMENT
(ADS)