Perbedaan Pastry dan Bakery beserta Contoh Makanannya

Perbedaan Kata
Membahas perbedaan kata secara mendalam.
Konten dari Pengguna
24 Juli 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Perbedaan Kata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan pastry dan bakery. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan pastry dan bakery. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pastry dan bakery kerap disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan. Meski umumnya kedua jenis makanan tersebut sama-sama bercita rasa manis, ternyata ada perbedaan pastry dan bakery yang menjadi karakteristiknya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari luar, pastry dapat dikenali dari teksturnya yang renyah, ringan, dan cenderung kering. Sedangkan, bakery memiliki tekstur yang empuk dan lembut.
Bagi yang ingin menekuni dunia kuliner lebih dalam, simak perbedaan pastry dan bakery lengkap dengan contoh makanannya dalam ulasan berikut ini.

Apa Itu Pastry dan Contohnya

Ilustrasi pastry. Foto: Pixabay
Pastry adalah jenis adonan yang terbuat dari tepung, air, dan shortening. Adonan pastry bisa bercita rasa gurih ataupun manis sehingga dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Makanan ini juga bisa dikonsumsi dengan atau tanpa isian.
Mengutip buku Olahan Apel & Stroberi (Pastry & Pie) serta Pengemasannya oleh Dego Yusa Ali dkk., istilah pastry diambil dari bahasa Perancis patisserie yang artinya kue-kue. Karena itu, pastry juga digunakan sebagai istilah untuk menyebut pengetahuan dalam pengolahan dan penyajian berbagai jenis kue.
ADVERTISEMENT
Umumnya, pastry terbagi menjadi dua jenis, yaitu oriental pastry dan continental pastry. Oriental pastry dibuat menggunakan lemak cair seperti santan dan minyak. Sedangkan, continental pastry lebih banyak menggunakan lemak padat seperti mentega, margarin, dan shortening.
Pastry juga dapat dibedakan berdasarkan teksturnya, yaitu pastry keras (renyah) dan lunak. Contoh pastry keras dan lunak antara lain:

1. Puff Pastry

Puff pastry adalah jenis pastry yang adonannya dibentuk menjadi lembaran tipis, disusun hingga beberapa lapis, dan kemudian dipotong sesuai selera. Memiliki tekstur yang renyah, puff pastry termasuk jenis pastry keras.
Untuk menambah kenikmatannya, puff pastry biasa dikombinasikan dengan beragam bahan yang dicampurkan ke dalamnya. Kombinasi bahan yang kerap digunakan sebagai isian puff pastry antara lain cokelat, keju, buah-buahan, daging asap, telur puyuh, dan salmon.
ADVERTISEMENT

2. Danish

Ilustrasi pastry. Foto: Pixabay
Danish sering dianggap sebagai perpaduan antara roti dengan puff pastry karena menggunakan ragi sebagai bahan pengembangnya. Penggunaan lemak yang lebih banyak membuat tekstur danish cenderung empuk seperti roti.

3. Croissant

Croissant adalah jenis pastry yang dikenal karena bentuknya yang berlapis-lapis. Dari segi bahan, croissant sebenarnya hampir mirip dengan danish. Hanya saja, adonan croissant menggunakan sedikit lemak sehingga teksturnya lebih ringan dan renyah.

4. Strudel

Strudel merupakan pastry yang terbuat dari adonan sangat tipis dan diisi dengan berbagai bahan bercita rasa manis seperti buah-buahan dan kismis. Strudel biasanya dihidangkan dengan taburan gula bubuk atau sirup untuk menambah kenikmatannya.

5. Choux

Memiliki tekstur yang lembut dan mengembang, choux dikategorikan sebagai pastry lunak. Adonan choux umumnya terbuat dari empat bahan utama, yaitu air, menga, tepung terigu, dan telur. Beberapa hidangan populer yang termasuk choux pastry adalah eclair, cream puffs, dan profiterole.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Bakery?

Ilustrasi roti tawar. Foto: Shutterstock
Bakery sejatinya masih merupakan bagian dari pastry. Secara umum, bakery dapat didefinisikan sebagai makanan yang terbuat dari tepung terigu dan berbagai bahan lainnya lalu dipanggang.
Namun, dalam dunia kuliner, bakery juga merujuk pada suatu tempat atau usaha yang menjual berbagai jenis produk roti, kue kering, donat, dan makanan ringan lainnya. Di bakery, berbagai macam produk tersebut diproduksi dengan menggunakan bahan dasar seperti tepung terigu, gula, air, ragi, telur, dan sebagainya.
Mengutip Britannica, contoh produk bakery antara lain:

1. Roti

Ini merupakan produk bakery berbahan dasar tepung terigu yang difermentasi dengan ragi atau bahan pengembang lainnya. Ada berbagai jenis roti yang tersedia di pasaran, antara lain roti lapis, roti tawar, dan baguette.
ADVERTISEMENT

2. Cake

Ilustrasi Red Velvet Cake Foto: Pickingpok/Shutterstock
Cake atau kue adalah produk bakery yang memiliki tekstur empuk, lembut, serta bercita rasa manis. Sponge cake, chiffon cake, butter cake, dan pound cake merupakan jenis kue paling populer di kalangan pecinta dessert.

3. Biskuit

Memiliki tekstur yang renyah dan ringan, biskuit rupanya masih dikategorikan sebagai produk bakery. Biskuit dapat dinikmati secara langsung atau dijadikan sebagai topping makanan manis lainnya.

4. Donat

Produk bakery satu ini memiliki bentuk yang khas, yaitu berlubang di bagian tengahnya seperti cincin. Topping seperti meses, gula halus, atau keju ditaburkan di atasnya sebagai pelengkap. Namun, ada pula jenis donat yang berbentuk bulat tanpa lubang dan diberikan filling seperti cream sebagai isian.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Pastry dan Bakery

Ilustrasi bakery. Foto: Pixabay
Perbedaan pastry dan bakery dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari bahan-bahan yang digunakan hingga tekstur yang dihasilkan. Berikut penjelasannya:

1. Bahan Dasar

Mengutip Baker Pedia, pastry terbuat dari campuran tepung terigu, air, dan shortening atau mentega putih. Perpaduan bahan-bahan dasar tersebut menciptakan adonan yang kaya rasa ketika dipanggang.
Secara garis besar bakery juga memiliki bahan dasar yang tidak jauh berbeda dengan pastry. Hanya saja, produk bakery menggunakan ragi atau bahan pengemgang lainnya untuk menghasilkan tekstur yang khas.

2. Peran Lemak

Pastry menggunakan lemak seperti mentega atau margarin untuk menciptakan tekstur yang pas serta lapisan-lapisan yang renyah dan lezat. Sedangkan, penggunaan lemak pada roti lebih berperan untuk memperkuat ikatan tepung, melembutkan teksturnya, dan sebagai penambah rasa.
ADVERTISEMENT

3. Tekstur

Aneka bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan pastry menghasilkan tekstur yang renyah, ringan, dan berlapis-lapis. Sebaliknya, roti umumnya memiliki tekstur yang lembut dan berserat terutama jika mengandung banyak telur atau susu.
Tekstur roti bisa berubah menjadi keras dan berongga apabila ragi yang digunakan terlalu banyak. Waktu proofing (proses mendiamkan adonan agar mengembang) juga turut berpengaruh pada teksturnya.
(ADS)