Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Libur Natal telah tiba, televisi siap-siap akan dipenuhi oleh film-film bertemakan Natal. Biasanya, film bioskop pun juga akan memasukan film bertemakan Natal, selain film blockbusters dan film ringan bertemakan liburan.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal film Natal, biasanya kita akan disuguhkan dengan film keluarga seperti Home Alone. Tidak perlu merasa aneh, Home Alone memang sudah menjadi tontonan wajib di Desember.
PSR sendiri memiliki rekomendasi film yang masing-masingnya direkomendasikan oleh anggota tim penulis PSR. Berikut empat rekomendasi film untuk natal 2019 versi PSR:
Setelah Lethal Weapon, Kiss Kiss Bang Bang yang dibintangi oleh Robert Downey Jr., Val Kilmer dan Michelle Monaghan boleh dibilang menjadi salah satu karya terbaik dari writer/director Shane Black, yang memang sering merilis film menjelang Natal (Iron Man 3, Lethal Weapon).
Sebuah film mystery/thriller yang dibungkus dengan balutan dark comedy khas Shane Black, Kiss Kiss Bang Bang yang memiliki rating dewasa akan memberikan pengalaman berbeda bagi Natal kali ini.
ADVERTISEMENT
Sulit untuk menyebut satu film saja jika ditanyai apa film Natal yang kami rekomendasikan. Setelah berpikir panjang, pilihan kami jatuh ke film Die Hard.
Natal memang bukan tema besar dari film yang melejitkan nama Bruce Willis tersebut. Namun, Die Hard tetap bisa disebut film bertema Natal karena film itu sendiri mengambil setting di masa Christmas Eve.
Ada banyak hal menonjol dari Die Hard yang membuatnya menjadi sebuah terobosan di akhir 80an. Pertama, Die Hard menegaskan bahwa film action tak melulu harus memasang karakter jagoan yang gagah dan perkasa. Coba bandingkan Bruce Willis dengan Arnold Schwarzenegger atau Sylvester Stallone yang merupakan langganan film laga saat itu. Ia tidak ada apa-apanya. Bruce lebih terlihat seperti seorang 'pecundang'. Namun, Die Hard berhasil menunjukkan bahwa pria culun pun bisa jadi jagoan apabila didukung script yang mumpuni dan aksi laga yang tampak menyakinkan.
ADVERTISEMENT
Film yang diadaptasi dari novel berjudul Nothing Last Forever itu juga menunjukkan bahwa ada banyak cara kreatif untuk membuat aksi laga yang menegangkan. Hampir semua adegan laga di Die Hard memanfaatkan ruang sempit dan perkakas kantor, mulai dari lift, kursi, hingga selang. Kala itu, jarang ada film yang mengeksplor gaya serupa selain Jackie Chan. Tak mengherankan kalau sutradara Gareth Evans menjadikan Die Hard sebagai cetak biru The Raid.
Sebuah film Prancis dengan genre drama-comedy dari Arnaud Desplechin, A Christmas Tale berbeda dengan film bertema natal pada umumnya. Film ini bercerita tentang hubungan keluarga disfungsional yang harus berkumpul di rumah orang tuanya pada hari Natal untuk mengetahui kalau ibunya mengidap leukemia.
ADVERTISEMENT
Film yang memenangkan Palme d'Or pada tahun 2018 ini banyak menyinggung karya Nietzsche. Bagaimana tidak mungkin tim PSR tidak tertarik ketika film ini menyinggung salah satu pencetus nihilisme.
Film ini bisa menjadi alternatif tontonan Natal, jika kalian bosan dengan film natal yang begitu-begitu saja.
A Christmas Tale mengeksplorasi hubungan keluarga, bagaimana konflik tersebut diselesaikan, dan bagaimana hubungan secara konstan berubah di antara seorang ibu dengan anak, kekasih, tunangan, serta saudara dalam konteks kumpul keluarga saat natal.
Film ini banyak mengandung wawasan filosofi tentang kompleksitas kehidupan dan kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam soal setiap anggota keluarga, dinamika keluarga Vuillard, dan bagaimana kita menghadapi kesulitan.
Menceritakan seorang wanita karier bernama Jordan Sanders (Regina Hall) yang sukses dan menjadi bos di sebuah perusahaan pengembang software, dengan kepribadian yang perfeksionis dan galak, terutama ke karyawannya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, Jordan Sanders "dikutuk" oleh seorang anak kecil sehingga tubuhnya kembali menjadi anak SD, namun kepribadiannya dewasa.
Satu per satu masalah muncul untuk diselesaikan, sambil mencari cara untuk mengembalikan tubuhnya ke ukuran semula. Premis yang simple dengan komedi yang segar, menjadikan film ini cocok sekali ditonton bersama keluarga saat hari Natal.