Petualangan Marvel Membentuk Marvel Cinematic Universe (MCU)

Konten Media Partner
15 Januari 2021 19:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marvel Cinematic Universe (MCU)
zoom-in-whitePerbesar
Marvel Cinematic Universe (MCU)
ADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - Petualangan Marvel di layar lebar dalam pembentukan Marvel Cinematic Universe (MCU) bermula di tahun 1960an.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1968, mereka dibeli oleh Cadence Industries yang dulu terkenal akan bisnis vitamin dan pemrosesan filmnya. Karena kurang bisa berbisnis, lisensi Marvel pada saat itu terjual sangat murah oleh mereka. Sehingga kebanyakan intelektual properti Marvel berakhir di TV seperti Spider-Man (1977) dan Dr. Strange (1978).
Perubahan baru terasa ketika Marvel membentuk Marvel Entertainment yang mana dibeli oleh New World Pictures di tahun 1986. Lewat sini lah The Incredible Hulks Returns (1988) pertama kali dirilis.
Setahun kemudian, Ron Perelman membeli Marvel Entertainment lewat MacAndrews & Forbes dan ingin menjadikan Marvel seperti Disney.
Pada tahun 1990an, Ron Perelman banyak berbelanja mulai dari akuisisi produsen Trading Card Fleer hingga membeli saham produsen mainan ToyBiz. Film dan serial akan menjadi medium untuk memasarkan merchandise tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1993, terbentuklah Marvel Studios dengan Avi Arad sebagai presidennya. Ia yang dikenal sebagai veteran penjual mainan di ToyBiz kemudian bertindak sebagai produser dari trilogi Spider-Man.
Sayangnya, film-film gagal terbuat dan intelektual properti hanya berakhir jadi serial kartun saja. Marvel pun harus bertahan hidup dengan menjual lisensi filmnya ke berbagai distributor karena penjualan merchandise dan komiknya menurun. Seperti yang sudah diketahui, Marvel dinyatakan bangkrut pada tahun 1996.
Tahun 1997, giliran ToyBiz mengambil alih Marvel. Kini Ike Perlmutter mengambil alih Marvel, termasuk Marvel Studios di dalamnya. Lewat caranya yang mengiklankan mainan lewat film, Blade (1998) menjadi film pertama Marvel Studios yang sukses mengumpulkan $70 juta.
Film-film lainnya pun ikutan menyusul kesuksesannya seperti X-Men, Daredevil, Elektra, Fantastic 4, dan Spider-Man. Akan tetapi, karena lisensi tersebut sudah dijual ke distributor lain, sehingga Marvel Studios hanya meraup keuntungan sedikit.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Terbentuk Marvel Cinematic Universe (MCU)

Serial pertama Marvel yang terintegrasi ke MCU secara langsung (Foto: Disney)
Kesuksesan franchise Spider-Man dan X-Men membuat Avi Arad percaya diri bahwa Marvel Studios bisa bergerak secara independen. Bersamaan dengan David Maisel selaku COO dari Marvel Studios, mereka mengajukan pinjaman sebesar $525 juta ke Merril Lynch di tahun 2004 dengan tenor selama 7 tahun dan jaminan 10 intelektual properti Marvel, yaitu, Ant-Man, Black Panther, Doctor Strange, Captain America, Nick Fury, Cloak & Dagger, Hawkeye, Power Pack, Shang-Chi, dan Avengers.
Dua bulan setelah pinjamannya cair, lisensi Iron Man kembali ke tangan Marvel dari New Line Cinema. Dari sinilah mereka mempersiapkan produksi Iron Man (2008).
Setahun sebelum Iron Man rilis, Kevin Feige naik menjadi Presiden dari Marvel Studios. Lewat dirinya lah terbentuk ide untuk membangun Marvel Cinematic Universe (MCU). Melihat rencana dan strategi dalam membangun MCU, Bob Iger, CEO dari Disney, memutuskan untuk mengakuisisi Marvel pada tahun 2009 dengan nilai tawaran $4 miliar. Satu dekade kemudian, Marvel Studios berhasil mengembalikan sebesar $22 miliar.
ADVERTISEMENT
Masih belum puas dengan kesuksesan MCU, Disney pun membeli 21st Century Fox, di mana beberapa lisensi besar Marvel ada di sana. Bahkan, Marvel dan Sony berbagi lisensi Spider-Man agar bisa dimasukan ke dalam MCU.
Pada tahun ini, Marvel Studios merilis serial pertamanya lewat Disney Plus yang terintegrasi langsung ke MCU, yaitu WandaVision.