Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Review Film The Pirates: The Last Royal Treasure, Pirates of Caribbean-nya Korea
12 Maret 2022 12:11 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Play Stop Rewatch, Jakarta - The Pirates: The Last Royal Treasure mungkin lebih pas disebut sebagai remake atau spiritual sequel dibandingkan sekuel murni dari film pertamanya, The Pirates. Bagaimana tidak, film ini memiliki jajaran pemeran karakter yang berbeda dari film pertamanya. Selain itu, walaupun beat by beat alur ceritanya hampir sama, film ini memiliki kisah petualangaan pencarian harta karun yang berbeda.
The Pirates: The Last Royal Treasure mengambi setting tahun 1338. Di tahun tersebut beredar kabar burung bahwa Kerajaan Goryeo, yang baru saja jatuh, menyimpan harta karun dalam jumlah melimpah di lautan. Para bandit dan bajak laut Joseon pimpinan Hae-Rang (Han Hyo-Joo) dan Moo Chi (Kang Ha Neul) berniat membuktikan kabar tersebut dan meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
ADVERTISEMENT
Di luar dugaan keduanya, mencari harta karun bukan perkara gampang. Petunjuk-petunjuk yang mereka dapat membingungkan, di sisi lain kru mereka sulit diandalkan jika tak ingin dikatakan tak berguna. Hal itu belum menghitung ancaman dari para perompak-perompak lainnya.
Nah, the elephant in the room di setiap pembahasan soal The Pirates tentu komparasinya dengan film bajak laut tetangga sebelah. Tak afdol rasanya jika tidak membandingkannya dengan film dari House of Mouse (Disney) yaitu Pirates of Caribbean. Safe to say, The Pirates: The Last Royal Treasure tidak kalah dengan Pirates of Caribbean meski memiliki tema sama.
Dari sisi komedi, story development, hingga cerita, The Pirates: The Last Royal Treasure mampu menghadirkan petualangan perompak yang menghibur berkat direksi yang clear dari sutradara Kim Joung-hoon. Dan, kalau kalian suka kisah The Pirates pertama, film ini masih ditulis oleh Cheon Sung-il yang menggarap naskah film sebelumnya.
Set-piece pun tak kalah keren. Setup latar dan kostum yang ditampilkan pada film ini terbilang cukup megah dan terkesan tidak main-main. Satu hal yang menarik perhatian kami sejak pertama tentu editing CGI-nya yang patut diapresiasi. Hasilnya cukup halus dan mendukung pembangunan suasana pada film ini. Walau begitu, perlu diakui, dengan budget US$19,7 juta yang jauh apabila dibandingkan dengan budget US$370 juta Pirates of Caribbean, kualitas CGI The Pirates belum se-believeable tetangga sebelahnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan karakter ? Highlight tentu ada pada karakter duo bandit/perompak Woo Moo-Chi dan Hae-rang. Keduanya, sejak awal, mudah menarik perhatian karena pembawaannya yang unik dan khas. Woo Moo-chi yang diperankan Ha Neul memiliki sifat sumbu pendek, pemberani dan kepercayaan diri yang “over the top”. Hae-rang, di satu sisi, adalah kapten wanita yang kharismatik dan arogan. Keduanya disatukan dengan kisah yang tak hanya adventurous dan fun, tetapi juga romance.
Selain Woo Moo-chi dan Hae-rang yang memimpin jalannya cerita, ada pula sederet karakter lain yang dihadirkan dengan niat memeriahkan petualangan mencari harta karun di film ini. Sebutlah Mak-yi (Lee Kwang-soo) dan Akwi (Park Ji-hwan) sebagai pasukan perompak serta. Ada juga karakter pemanah kalem yang diperankan jebolan boyband ternama korea EXO, Oh Sehun. Hae-Rang juga bukan satu-satunya karakter perempuan, masih ada Hae-geum, yang diperankan oleh Chae Soo-bin.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, seperti dikatakan di awal, peran mereka hanya penggembira. Spotlight sepenuhnya ada di karakter Woo Moo-Chi dan Haerang, membuat karakter-karakter tersebut perannya lemah. Hal itu diperburuk dengan development yang relatif nanggung serta akting yang sub optimal. Karakter Han-goong yang diperankan oleh Sehun, misalnya, sedari awal hingga akhir terlihat malu-malu dalam memerankan karakternya dan cenderung mengganggu. Contoh lain, kisah asmara yang tidak jelas antara Han-goong dan Hae-geum yang tidak mendapatkan suntikan elemen pendukung yang tepat sehingga pada akhirnya hanya menjadi plot tambahan yang kurang penting dan mengganggu. Kekurangan-kekurangan itu untungnya terbayar pada laga yang memicu adrenalin, terutama di fase terakhir.
Overall, dengan hadirnya segenap cast yang bervariasi, secara garis besar cerita yang ingin disampaikan oleh Cheon Sung-il lewat The Pirates: The Last Royal Treasure cukup tersampaikan, bila memang film ini ditujukan hanya untuk hiburan ringan semata. Jika kalian mencari film petualangan dengan lore yang begitu dalam dan penuh misteri, this is not for you. Dalam hal tersebut, Pirates of Caribbean masih menang, terutama trilogi originalnya.
ADVERTISEMENT
Film Korea The Pirates: The Last Royal Treasure bisa ditonton di Netflix .
El Marwan Huwaidi