Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
George Patton, Perancang Kemenangan Sekutu pada Perang Dunia II
15 Februari 2021 16:19 WIB
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Memiliki garis keturunan dari para pemimpin militer konfederasi, George S. Patton, Jr., dilahirkan di San Gabriel, California, pada tahun 1885. Patton mengikuti jejak para pendahulunya untuk berkarier di bidang militer, dengan bersekolah di Institut Militer Virginia di West Point.
ADVERTISEMENT
Setelah lulus pada tahun 1909, Patton ditugaskan sebagai seorang letnan kavaleri untuk beberapa pertempuran. Kesempatan besar pertama Patton untuk berunjuk gigi tiba saat ia bertugas sebagai asisten Jenderal John Pershing dalam pengejaran tokoh revolusi Meksiko, Pancho Villa.
Patton ikut menyertai John Pershing ketika bertugas di Eropa pada tahun 1917, dan dipercaya sebagai perwira pengawas di kantor pusat sang jenderal. Patton merupakan salah satu perwira yang ditunjuk untuk masuk ke dalam korps tank baru yang dibentuk pada akhir Perang Dunia I.
Ketika Perang Dunia II semakin mendekat, Para pejabat militer Amerika mulai melihat potensi dalam diri Patton sehingga ia dipromosikan sebagai jenderal bintang dua pada tahun 1941.
Dengan pangkat barunya itu, Patton diberi kekuasaan atas Korps Lapis Baja Pertama pasukan Amerika Serikat. Ia memainkan peran yang cukup penting dalam memastikan keberhasilan pendaratan tentara Sekutu di Afrika pada 1942.
Setelah Pertempuran Kasserine Pass, Patton menjadi komandan Korps Lapis Baja Kedua. Ia diperintahkan untuk menyusun sebuah strategi penting atas perang dengan mobilitas tinggi yang diterapkan oleh jenderal Jerman, Erwin Rommel.
ADVERTISEMENT
Patton diakui sebagai perancang penyerbuan penting pasukan Sekutu selama Perang Dunia II. Ia juga berhasil memimpin invasi pasukan Sekutu untuk membersihkan Sisilia dari pasukan Jerman dalam 38 hari.
George Patton merupakan seorang prajurit sejati yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemiliteran. Hal itu ditunjukannya saat ia menampar seorang prajurit Amerika di sebuah rumah sakit. Prajurit itu sedang dalam proses penyembuhan dari shell shock (kerusakan mental akibat perang), tetapi bagi Patton prajurit itu terlihat sedang berpura-pura sakit untuk menghindari tugas militernya.
Akibat kejadian itu, Patton mendapat kritik yang keras dari masyarakat. Walau merasa yakin atas tindakannya, Patton akhirnya kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada prajurit yang ia tampar.
Patton menjadi komandan Pasukan Ketiga di Inggris pada Maret 1944. Ia mendarat bersama pasukannya di Normandia untuk memimpin barisan tank menuju Nancy dan Metz, tanpa melewati Paris.
ADVERTISEMENT
Selama Pertempuran Bulge pada Desember 1944, Patton bergerak ke utara dengan Pasukan Ketiga, membawa tugas untuk membebaskan Bastogne, dan menghentikan serangan Jerman. Patton menyeberangi Sungai Rhine pada Maret 1945, dan ia memasuki Czechoslovakia pada saat perang berakhir.
Diangkat menjadi gubernur militer Bavaria, Patton terbukti tidak cocok untuk urusan administrasi. Ia bahkan melakukan tindakan tidak wajar dengan secara terang-terangan menyebut lebih menyukai orang Jerman ketimbang orang Rusia, dan menyiratkan bahwa ia akan menyerang Rusia pada masa yang akan datang. Sebuah tindakan yang ceroboh bagi seorang pejabat negara.
Setelah dipindah dari posisi pemimpin Pasukan Ketiga, Patton tinggal di Heidelberg, Jerman, di mana ia meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan mobil.
***
Referensi:
ADVERTISEMENT