Konten dari Pengguna

Hindia Timur Britania, Perusahaan Terbesar dalam Sejarah (Part II)

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
1 Januari 2021 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
The East India House di Leadenhall Street, London, gambar oleh Thomas Hosmer Shepherd, circa 1817.
zoom-in-whitePerbesar
The East India House di Leadenhall Street, London, gambar oleh Thomas Hosmer Shepherd, circa 1817.
Piagam kerajaan yang diperoleh Perusahaan Hindia Timur Britania memberi mereka kemampuan untuk "berperang", dan memang awalnya menggunakan kekuatan militer untuk melindungi perusahaan mereka sendiri dan melawan para pedagang dari negara saingan. Pada tahun 1757, Hindia Timur Britania menguasai seluruh negara bagian Mughal Benggala.
ADVERTISEMENT
Robert Clive, yang memimpin tentara perusahaan yang berjumlah 3.000 orang, menjadi gubernur Bengal dan mulai memungut pajak dan bea cukai, yang kemudian digunakan untuk membeli barang-barang India dan mengekspornya ke Inggris. Kompi itu kemudian membangun kemenangannya dan mengusir Prancis dan Belanda keluar dari India.
Robert Clive ketika memimpin Hindia Timur Britania di India. Dok: Wikimedia Commons.
Pada tahun-tahun berikutnya, Perusahaan Hindia Timur Britania secara paksa mencaplok wilayah lain dan menjalin aliansi dengan penguasa wilayah yang tidak dapat mereka taklukkan. Pada puncaknya, mereka memiliki total sekitar 260.000 tentara (dua kali ukuran tentara Britania) dan bertanggung jawab atas hampir setengah dari perdagangan di Britania.
India kala itu berada di bawah kekuasaan pemegang saham Perusahaan Hindia Timur Bitania, yang memilih "negarawan dagang" setiap tahun untuk menentukan kebijakan di dalam wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi kesengsaraan finansial dan kesadaran yang meluas tentang penyalahgunaan kekuasaan perusahaan akhirnya membuat Inggris mencari kendali langsung dari perusahaan tersebut. Pada tahun 1858, pemerintah Britania akhirnya mengakhiri kekuasaan perusahaan dnyai India. Pada tahun 1874, perusahaan tersebut dibubarkan secara resmi.
Lambang dari Hindia Timur Britania. Dok: Wikimedia Commons.
Pada saat itu, Perusahaan Hindia Timur Britania telah terlibat dalam segala hal mulai dari membuat China terpikat pada opium (perusahaan menanam opium di India yang kemudian secara ilegal mengekspornya ke China dengan imbalan barang-barang China yang didambakan) hingga perdagangan budak internasional (melakukan ekspedisi perbudakan, mengangkut budak dan menggunakan tenaga budak selama abad ke-17 dan ke-18).
Perusahaan Hindia Timur Britania mungkin sejak itu dibayangi oleh kapitalisme modern, tetapi warisannya masih terasa di seluruh dunia hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
**
Referensi: