Kisah Sniper AS yang Rela Merayap Selama 4 Hari demi Menembak Jenderal Vietcong

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
13 Februari 2021 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Carlos Hathcock. | All That's Interesting
zoom-in-whitePerbesar
Carlos Hathcock. | All That's Interesting
ADVERTISEMENT
Sebuh kisah heroik datang dari seorang sniper atau penembak jitu Amerika Serikat ketika Perang Vietnam. Sang sniper rela merayap sejauh 2,5 kilometer selama 4 hari berturut-turut demi menuntaskan tugasnya, yaitu menembak mati seorang jenderal Vietcong.
ADVERTISEMENT
Meskipun pada akhirnya pasukan AS harus mengakui kalahan mereka ketika Perang Vietnam, namun kisah heroik yang dilakukan oleh sniper mereka, Carlos Hathcock, akan selalu dikenang.
Carlos Hathcock, sniper handal Korps Marinir AS atau USMC, sejak masih belia sudah terlihat memiliki bakat. Hathcock yang tumbuh di pedesaan Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat, sudah terbiasa memegang senjata api dan pergi berburu sendirian atau ditemani oleh anjingnya. Sewaktu berburu, Carlos bahkan mengandaikan target buruan yang ditembak sebagai tentara Nazi Jerman.
Carlos Hathcock. | All That's Interesting
Kemahiran yang dimiliki Carlos dalam berburu semakin menjadi ketika ayahnya memberikan senapan bekas Perang Dunia II. Sejak saat itulah, Carlos tak hanya ingin sebatas menjadi pemburu ulung, Carlos juga bermimpi untuk bergabung dengan militer AS kelak.
ADVERTISEMENT
Ketika berumur 17 tahun, akhirnya Carlos diterima di Korps Marinir AS dan menjalani latihan dasar kemiliteran. Kemampuan Carlos sebagai penembak jitu langsung terlihat ketika ia berlatih menembak di pusat pendidikan USMC, Camp Pendleton. Sehingga saat itu para intruktur selalu mengirimkan Carlos di setiap ajang lomba menembak.
Ketika Carlos ditempatkan di Company E, 2nd Battalion, 4th Marines, Hawaii, Carlos berhasil memenangkan lomba tembak Pacific Division dengan mudah. Usai bertugas di Hawai, Carlos dipulangkan lagi ke AS dan ditempatkan di Marine Air Station, Cherry Point, North Carolina.
Pada tahun 1966 ketika Carlos ditugaskan di Vietnam yang kemudian dilanda perang besar yang melibatkan puluhan ribu pasukan AS, tugas utama Carlos bukan sebagai pasukan tempur melainkan sebagai Polisi Militer.
ADVERTISEMENT
Peran sebagai sniper baru Carlos dapatkan ketika Kapten Marinir, Edward James Land bermaskud menggalakkan ketersediaan sniper di setiap peleton pasukan marinir.
Tentu saja, sebagai peraih medali emas di kompetesi menembak bergengsi Winbledon Cup, Carlos kemudian ditempatkan di medan tempur yang terkenal ganas, Bukit 55. Tidak tanggung-tanggung, Carlos memiliki tugas spesifik yaitu melumpuhkan para petinggi Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara serta melumpuhkan sebanyak mungkin sniper lawan (atau sebagai countersniper).
Keterlibatan Carlos yang didampingi seorang observer (pengintai) berpengalaman dan kebetulan dibesarkan di kawasan Pasifik yang beriklim tropis banyak membantu Carlos. Peluru dari senapan Carlos pun segera memakan korban. Puluhan personel Vietcong dan pasukan Vietnam Selatan tewas akibat tembakan maut Carlos yang bersenjata Winchester Model 70.
Carlos Hathcock. | All That's Interesting
Salah satu taktik yang Carlos terapkan untuk menghabisi Vietcong adalah menembak personel musuh yang berada di baris paling depan dan selanjutnya menghabisi Vietcong yang berada di barisan paling belakang.
ADVERTISEMENT
Tugas lain yang menantang bagi Carlos adalah ketika dirinya mendapat misi rahasia untuk membunuh salah satu jenderal Vietnam Utara. Tugas besar tersebut memerlukan waktu, keterampilan pengintaian dan kesabaran tinggi untuk mencapai kemah sang Jenderal yang selalu dalam penjagaan ekstra ketat. Dalam prosesnya, Carlos yang tidak tidur selama tiga hari dan terus merayap mendekati posisi jenderal Vietnam Utara yang berada di tendanya.
Setelah merayap sekitar 2,5 km secara perlahan dan nyaris memakan waktu empat hari, pada hari yang ke empat itu, pada jarak 731,52 m, sang jenderal tampak keluar dari tendanya. Dengan segera, tembakan tunggal dari senapan Carlos menghantam tepat di bagian dada dan jenderal Vietnam Utara yang menjadi target pun jatuh tewas.
ADVERTISEMENT
Pasukan Vietcong yang hendak membalas kematian sang Jenderal pun segera melancarkan gempuran tembakan meriam artileri dan mortir dalam jumlah besar ke posisi pasukan AS yang bertahan di Bukit 55.
Gempuran tersebut juga diharapkan bisa membunuh Carlos dan spotter atau observer-nya yang saat itu berusaha keras kembali menuju Bukit 55 di bawah hujan peluru artileri musuh. Carlos yang sudah kelelahan akhirnya bisa kembali selamat tanpa mengalami luka sedikit pun. Carlos bahkan tetap selamat hingga Perang Vietnam usai.
Selama bertugas sebagai sniper pada Perang Vietnam, Carlos diketahui behasil menumbangkan sebanyak 93 prajurit Vietnam Utara dan gerilyawan Vietcong.
Carlos Hathcock ketika menerima penghargaan atas jasanya. | US Military Archive
Meskipun pada akhirnya kisah gemilang Carlos tersebut tetap tidak bisa menghindari AS dari kekalahan telak memalukan yang mencoreng kedigdayaan militer mereka.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: