Otto von Bismarck, 'Hakim' Sesungguhnya Daratan Eropa Abad ke-19

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
27 Maret 2021 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ott von Bismarck | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ott von Bismarck | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otto von Bismarck dikenal sebagai kanselir besi yang berhasil menyatukan wilayah Jerman menjadi satu pemerintahan tunggal. Selama lebih dari 20 tahun, ia bertugas membantu Imperium Jerman, di balik layar, agar menjadi kekuatan yang besar di wilayah Eropa.
ADVERTISEMENT
Bismarck dilahirkan di Schonhausen, Prusia, pada 1815 dari keluarga bangsawan yang anggotanya banyak menjadi negarawan dan tentara. Ia menempuh pendidikan di Gottingen dan Berlin, mempelajari hukum. Setelah memegang jabatan kehakiman di pemerintahan Prusia, ia dipilih menjadi anggota parlemen Prusia pada 1847.
Selama menjadi anggota parlemen, Bismarck banyak menentang gerakan liberal. Ia lebih memilih menyatukan negara Jerman di bawah bendera Prusia. Selain itu, ia diketahui lebih sering membela hak-hak istimewa dari masyarakat kelas elite.
Selama tahun 1850-an, ia diberi tugas menjadi duta ke Bundestag, dewan negara-negara Jerman. Ia pun sempat menjadi duta besar untuk wilayah Prancis. Pada 1862, Wilhelm I mengangkat Bismarck sebagai kanselir Prusia.
Ilustrasi Otto von Bismarck ketika remaja. | Wikimedia Commons
Ia banyak terlibat dalam perang politik bersama Austria, sebagai pesaing utama Prusia untuk kekuasaan tertinggi Jerman. Ketika Austria dan Prusia sepakat untuk memerintah bersama-sama, Bismarck berusaha untuk menyingkirkan pesaingnya itu dari Konfederasi Jerman.
ADVERTISEMENT
Pada 1866, konflik antara Prusia dengan Austria mencapai puncaknya saat terjadi Perang Austria-Prusia, yang dimenangkan oleh Prusia. Bismarck lalu membentuk konfederasi Jerman Utara, dan mengeluarkan Austria dari wilayah Jerman.
Pada 1870, Prusia terlibat konflik dengan Prancis saat Napoleon melakukan perluasan wilayah kekuasaannya hingga memasuki wilayah pemerintahan beberapa negara Jerman. Kedua negara itu terlibat perang selama satu tahun, hingga akhirnya Prusia keluar sebagai pemenang.
Otto von Bismarck (tengah) bersama dengan para petinggi Prusia lain. | Wikimedia Commons
Konflik dengan Prancis memuluskan jalan Bismarck untuk menyatukan negara-negara bagian Jerman di bawah kekuasaan kerajaan Prusia. Wilhelm I mendeklarasikan dirinya sebagai “kaiser” untuk pemerintahan baru tersebut. Bismarck ditunjuk sebagai kanselir pertama dari Kekaisaran Jerman, yang membuatnya memiliki kewenangan mutlak atas beberapa tugas pemerintahan.
Bismarck menjalankan tugasnya dengan sangat baik, salah satunya dengan mengajukan suatu program militer yang kuat untuk mempertahankan kedamaian di kekaisaran baru itu. Ia pun berhasil mempertahankan Inggris sebagai kekuatan netral untuk wilayah Eropa, dan mendapatkan dukungan dari negara yang pernah dikalahkannya, Austria.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Bismarck secara diplomatis berhasil mencegah Prancis melakukan pembalasan dendam atas keklahan sebelumnya. Berbagai pencapaiannya itu berhasil membuat Otto von Bismarck dapat dikatakan sebagai “hakim” untuk wilayah Eropa.
Ia juga memberikan pengaruh yang besar pada masalah-masalah di dalam negerinya. Ketika berurusan dengan kaum sosialis, ia banyak mengahadapinya dengan cara yang sangat represif. Namun, setelah jumlah mereka meningkat di parlemen, ia membuat suatu program pembaruan sosial untuk melemahkan program kerja kaum sosialis.
Otto von Bismarck | Wikimedia Commons
Pembaruan itu mencakup undang-undang tentang pekerja anak, peraturan jam kerja, dan membuat jaminan untuk orang lanjut usia. Berbagai kebijakan ekonominya pun menghasilkan pertumbuhan yang pesar bagi industri di Jerman, dan koloni-koloninya di luar negeri.
Era Otto von Bismarck berakhir setelah Kaisar Wilhelm II menduduki takhta kekaisaran pada 1888. Ia kehilangan pengaruhnya, dan dipaksa untuk mengundurkan diri sebagai kanselir pada 1890. Otto von Bismarck menghabiskan sisa hidupnya dengan mengkritisi kebijakan pemerintahan yang baru, sambil mempertahankan kebijakannya sendiri.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: