Konten dari Pengguna

Organisasi HIMAMA UMY & KWT Ngunut Kidul: Tingkatkan Produktivitas Masyarakat

YSI HIMAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tim YSI HIMAMA UMY mengelola program pemberdayaan masyarakat di Desa Kelor dengan fokus pengembangan potensi kelor melalui pelatihan kewirausahaan dan pengolahan produk inovatif. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat secara mandiri.
19 Agustus 2025 22:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Organisasi HIMAMA UMY & KWT Ngunut Kidul: Tingkatkan Produktivitas Masyarakat
YSI HIMAMA UMY mendampingi KWT Ngunut Kidul dengan pelatihan dan manajemen pertanian terstruktur untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi masyarakat
YSI HIMAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tulisan dari YSI HIMAMA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Organisasi HIMAMA UMY & KWT Ngunut Kidul: Tingkatkan Produktivitas Masyarakat
zoom-in-whitePerbesar

Tim YSI HIMAMA UMY Dorong KWT Ngunut Kidul Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Kemandirian Masyarakat

ADVERTISEMENT
Tim Young Sustainable Initiative (YSI) Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terus menorehkan berita terkini organisasi penggerak dengan pendampingan bagi Kelompok Wanita Tani Ngunut Kidul. Pendampingan ini fokus pada pengelolaan pertanian yang lebih terstruktur dan produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Dalam hasil koordinasi terbaru, kelompok tani ini telah menerapkan penjadwalan yang jelas: penyiraman lahan dilakukan siang hingga sore hari sekali dalam seminggu, sementara penanaman dijadwalkan pada Selasa dan Jumat pagi. KWT Ngunut Kidul berhasil memanen sawi sebanyak 100 kg, dengan sebagian hasil panen dipesan langsung oleh Kepala Lurah dan anggota kelompok, serta dijual ke warung lokal. Harga jual sawi biasanya Rp 2.000 per kg, dengan harga yang lebih murah diberikan kepada anggota sebagai bentuk dukungan komunitas.
Saat ini, KWT juga tengah menanam terong, tomat, dan cabai, serta telah membentuk struktur organisasi yang solid dengan posisi ketua, sekretaris yang mencatat notulen, bendahara untuk laporan keuangan hasil penjualan, dan anggota berjumlah 20 orang. Meskipun sudah memiliki struktur organisasi, pembagian tugas dan jadwal piket belum merata, dan tiap anggota juga menanam tanaman masing-masing di halaman rumah seperti cabe, kunyit, dan sereh.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi kendala lahan, seperti pertumbuhan rumput liar yang menghambat tanaman serta kekeringan saat musim kemarau, kelompok berencana menggunakan herbisida dan sudah membuat penampungan air sebagai antisipasi kebutuhan air pada bulan-bulan kritis. Pendanaan awal KWT Ngunut Kidul memang berasal dari bantuan desa, namun kini kelompok mandiri dengan menggunakan pendapatan hasil panen sebagai modal untuk penanaman berikutnya.
Sayangnya, hingga kini KWT belum mendapatkan pendampingan dari lembaga terkait, sehingga peran YSI HIMAMA UMY sebagai organisasi penggerak menjadi sangat vital dalam membantu peningkatan kapasitas serta manajemen kelompok. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi nyata antara organisasi masyarakat dan mahasiswa dalam memberdayakan komunitas tani dengan pendekatan berkelanjutan.
Berita terbaru organisasi masyarakat ini menjadi inspirasi penting bagaimana organisasi penggerak seperti YSI HIMAMA UMY dapat memberikan dampak sosial yang signifikan, mendorong kemajuan pertanian desa, dan memperkuat ekonomi lokal melalui pendekatan kolaboratif dan terstruktur.
ADVERTISEMENT
Artikel ini menonjolkan keyword penting seperti Organisasi, Berita Hari Ini Organisasi, Organisasi Penggerak, Organisasi Masyarakat, Berita Terkini Organisasi Penggerak, dan Masyarakat, sehingga relevan dan menarik untuk pembaca yang ingin mengikuti perkembangan berita terkini dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian.