Hidup Pas-pasan dan Sopiri Angkot, Kini Sukses Jadi Pengusaha Miliki 250 Bus

Konten dari Pengguna
17 Mei 2020 14:09 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Armada bus PO Haryanto. Foto: Facebook PO Haryanto
zoom-in-whitePerbesar
Armada bus PO Haryanto. Foto: Facebook PO Haryanto
ADVERTISEMENT
PO Haryanto salah satu perusahaan bus terkemuka di jalur trans Jawa. Dari pusat operasinya di Kudus dan Tangerang, bus tersebut melayani rute dari dan ke berbagai kota di Jawa Tengah serta Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Di kalangan pecinta bus yang tergabung dalam komunitas Bus Mania, PO Haryanto dikenal sebagai raja jalanan. Armadanya terawat, bahkan secara berkala melakukan peremajaan bus-nya dari pabrikan Mercedes Benz.
Kini total armadanya sebanyak 250 unit, terdiri dari bus antar kota antar provinis (AKAP) dan bus pariwisata.
Nama PO Haryanto sendiri berasal dari nama pemiliknya, yakni Haryanto. Pria asal Kudus, Jawa Tengah, itu tidak tiba-tiba menjadi pengusaha. Dia terlahir dari ayah yang bekerja sebagai buruh tani.
Dengan latar belakang keluarga seperti itu, Haryanto muda sudah terbiasa bekerja keras. Karakternya juga dikenal bandel. Bahkan dia nekad meninggalkan bangku Sekolah Teknik Menengah (STM), dan merantau ke Tangerang.
Di perantauan dia mendaftar menjadi anggota TNI. Menjadi prajurit tamtama TNI di awal era 80-an, Haryanto menerima gaji Rp 18.000 per bulan. Setelah menikah pada 1982, pendapatan sebesar itu makin terasa tak mencukupi.
Haji Haryanto, pemilik PO Haryanto. Foto: Youtube PO Haryanto Official
Demi menafkahi keluarga, dia pun mengisi waktu di luar jam dinas dengan menjadi sopir angkot di Tangerang. Pilihan kerja sampingan itu dia ambil, sejalan tugasnya di TNI yang juga menjadi pengemudi truk hingga kendaraan tempur.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Haryanto muda menarik angkot sejak sore hingga menjelang tengah malam. Dari tambahan penghasilan itu, sedikit demi sedikit dia sisihkan hingga terkumpul Rp 1 juta untuk membeli mobil Daihatsu yang dioperasikan sebagai angkot.
Dari jumlah 1 unit pada 1980-an, armada angkotnya terus bertambah hingga 100 unit pada tahun 2000-an. Seiring dengan usahanya yang terus berkembang, Haryanto pun mengundurkan diri dari dinas TNI. Pertimbangannya dia khawatir usahanya mengganggu kewajiban dinasnya.
Tak puas sekadar jadi juraga angkot, Haryanto memperluas bisnisnya dengan membuka showroom mobil khusus angkot. Naluri bisnisnya terus berkembang dengan merintis usaha otobus. Dengan modal kredit bank Rp 3 miliar, dia membeli 6 unit bus.
Armada bus PO Haryanto. Foto: Facebook PO Haryanto
Dari situlah usahanya terus berkembang hingga kini armadanya mencapai 250 unit.
ADVERTISEMENT
Meski sudah meraih sukses, Haji Haryanto dikenal berjiwa sosial. Bahkan di masa pandemi virus corona saat ini, PO Haryanto berbagai bahan pokok melalui kegiatan bakti sosial kepada warga yang membutuhkan.
Di tengah masa lalunya yang keras, Haryanto juga tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Hal itu dia terapkan sebagai pengusaha ke seluruh pegawainya, supaya tak meninggalkan kewajiban umat muslim tersebut.