Konten dari Pengguna

10 Pahlawan Pendidikan Indonesia dan Karyanya

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
23 November 2024 22:03 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pahlawan pendidikan Indonesia. Unsplash.com/Jeffrey-Hamilton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pahlawan pendidikan Indonesia. Unsplash.com/Jeffrey-Hamilton
ADVERTISEMENT
Pahlawan pendidikan Indonesia adalah individu yang telah berjasa besar dalam memperjuangkan dan meningkatkan pendidikan di Indonesia. Mereka adalah sosok yang berdedikasi tinggi dan berkontribusi luar biasa untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku.kemdikbud.go.id, pahlawan pendidikan ini diakui karena semangat dan perjuangan mereka yang meletakkan dasar pendidikan yang inklusif dan merata. Sehingga menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

Pahlawan Pendidikan Indonesia

Ilustrasi pahlawan pendidikan Indonesia. Unsplash.com/National-Cancer-Institute
Berikut beberapa pahlawan pendidikan di Indonesia yang berjasa besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa:

1. Ki Hadjar Dewantara (1889-1959)

Ia dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Nasional". Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat di Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara merupakan pendiri Taman Siswa, lembaga pendidikan yang memperjuangkan pendidikan bagi rakyat Indonesia.
Ia diangkat sebagai Menteri Pengajaran (sekarang Menteri Pendidikan) pada masa awal kemerdekaan. Ia adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang mengutamakan semangat kebangsaan dan pendidikan untuk rakyat.
Filosofinya terkenal dengan semboyan: Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
ADVERTISEMENT

2. Raden Ajeng Kartini (1879-1904)

Raden Ajeng Kartini adalah pejuang emansipasi pendidikan bagi perempuan. Ia lahir di Jepara, Jawa Tengah. Sebagai pejuang pendidikan bagi perempuan Indonesia, terutama di kalangan pribumi, ia terinspirasi oleh pemikiran modern dari Barat melalui surat-menyurat.
Karyanya Habis Gelap Terbitlah Terang (kompilasi surat-suratnya, diterbitkan setelah wafat) dan pemikiran tentang emansipasi dan pentingnya pendidikan untuk perempuan.
Pemikiran dan surat-suratnya memotivasi kesadaran pentingnya pendidikan untuk kaum perempuan.

3. Dewi Sartika (1884-1947)

Ia lahir di Bandung, Jawa Barat. Ia memulai karirnya sebagai pendidik dengan mengajarkan keterampilan dan ilmu pengetahuan kepada perempuan.
Dewi Sartika mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1966. Karyanya yang terkenal Sekolah Keutamaan Istri (1904), lembaga pendidikan untuk perempuan. Ia juga pionir pendidikan wanita di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

4. KH Ahmad Dahlan (1868-1923)

KH Ahmad Dahlan lahir dengan nama Muhammad Darwis di Yogyakarta. Ia adalah pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam yang bergerak dalam pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Ia mengajarkan Islam yang relevan dengan modernitas dan ilmu pengetahuan. Karyanya adalah sistem pendidikan modern berbasis Islam melalui Muhammadiyah. Ia berkontribusi besar dalam pengembangan pendidikan berbasis Islam modern.

5. KH Hasyim Asy'ari (1871-1947)

KH Hasyim Asy'ari lahir di Jombang, Jawa Timur. Ia adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia juga berperan dalam mendidik generasi ulama dan masyarakat umum melalui pesantren.
Karyanya yang terkenal adalah Kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Ia juga fokus pada pendidikan pesantren dan pengembangan pendidikan berbasis keislaman.
ADVERTISEMENT

6. Maria Walanda Maramis (1872-1924)

Maria Walanda Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara. Ia adalah tokoh emansipasi pendidikan perempuan di daerah Sulawesi. Ia berjuang agar perempuan dapat memperoleh pendidikan yang layak.
Ia adalah pendiri Pikiran Wanita, organisasi yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. Ia juga mengembangkan pengajaran keterampilan dan etika di Sulawesi Utara.

7. Hamka (1908-1981)

Hamka adalah tokoh ulama, sastrawan, dan pejuang pendidikan. Ia lahir pada 17 Februari 1908 di Maninjau, Sumatera Barat. Ia adalah seorang ulama, sastrawan, dan tokoh pendidikan yang berkontribusi besar dalam penyebaran Islam dan literasi di Indonesia.
Selain berperan sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, ia juga dikenal sebagai pengarang produktif. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (novel), Di Bawah Lindungan Ka'bah (novel), Tafsir Al-Azhar (karya tafsir Al-Qur'an).
ADVERTISEMENT
Ia juga menginspirasi masyarakat melalui tulisan dan ajarannya dalam pendidikan moral dan agama.

8. Ibu Kasur (Sandiah) (1926-2002)

Ibu Kasur atau Sandiah lahir pada 16 Januari 1926 di Jakarta. Sandiah yang lebih dikenal sebagai Ibu Kasur adalah tokoh pendidikan anak-anak.
Bersama suaminya, Pak Kasur, ia mendirikan taman kanak-kanak dan aktif mengembangkan metode pendidikan yang kreatif untuk anak usia dini.
Karya terkenalnya lagu-lagu anak seperti "Naik Delman" dan "Kebunku". Ia adalah pendiri Yayasan Setia Balita. Ia dikenang sebagai tokoh pendidikan anak-anak melalui lagu dan metode pengajaran kreatif.
Semasa hidupnya, ia banyak berkontribusi dalam pengembangan pendidikan usia dini di Indonesia.

9. Ki Bagus Hadikusumo (1890-1954)

Ki Bagus Hadikusumo merupakan pejuang pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama dan nasionalisme dalam pendidikan.
Ia lahir pada 24 November 1890 di Yogyakarta, Ki Bagus Hadikusumo adalah tokoh pendidikan, ulama, dan salah satu pendiri Muhammadiyah. Ia berperan penting dalam pendidikan berbasis Islam modern dan turut menyumbangkan pemikiran pada dasar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karya terkenalnya adalah perjuangannya dalam sidang BPUPKI untuk menyepakati Piagam Jakarta. Ia juga banyak menyampaikan pidato-pidato pembaharuan dalam pendidikan Islam. Ia termasuk salah satu tokoh aktif dalam menyusun dasar negara Indonesia.

10. Sutomo (Dr. Soetomo, 1888-1938)

Sutomo lahir pada 30 Juli 1888 di Nganjuk, Jawa Timur. Ia adalah pendiri Boedi Oetomo, organisasi pelopor gerakan kebangkitan nasional. Selain sebagai dokter, ia sangat peduli terhadap pendidikan masyarakat Indonesia.
Karya dan kontribusinya adalah sebagai pendiri Boedi Oetomo (1908) yang mendorong pembentukan sekolah-sekolah. Ia juga terkenal dengan pemikiran tentang pentingnya pengembangan pendidikan untuk kebangkitan bangsa.
Sebagai pendiri Boedi Oetomo, ia turut mendorong kemajuan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan menginspirasi pentingnya pendidikan untuk kebangkitan nasional.
Tokoh-tokoh pendidikan Indonesia di atas telah memberikan sumbangsih besar bagi pengembangan pendidikan Indonesia. Khususnya sistem pendidikan yang berkeadilan dan berkelanjutan.(Zen)
ADVERTISEMENT