Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional
9 Mei 2024 21:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari fahum.umsu.ac.id, berjudul Ki Hajar Dewantara: Pemimpin Pendidikan dan Pejuang Kemerdekaan, 2023, keberanian Ki Hajar Dewantara dalam mengeksplorasi gagasan dan mempraktikkan inovasi pendidikan, menjadikannya contoh yang inspiratif bagi generasi bangsa selanjutnya.
Biografi Ki Hajar Dewantara
Biografi Ki Hajar Dewantara dikenal sejak lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, adalah seorang pionir pendidikan , pemikir, dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang visioner.
Ki Hajar Dewantara Dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia karena beliau menegaskan pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat sebagai pondasi kebangkitan bangsa.
Melalui gerakan Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara memperjuangkan hak pendidikan untuk semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
ADVERTISEMENT
Di samping prestasinya dalam bidang pendidikan dan perjuangan kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara juga merupakan seorang intelektual yang produktif, dengan karya tulisannya yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari bidang pendidikan hingga sastra.
Warisan intelektualnya juga tidak hanya berdampak pada masa hidupnya, tetapi juga terus menginspirasi dan memberi arah bagi perkembangan pendidikan dan kebangsaan Indonesia hingga hari ini.
Riwayat Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Riwayat pendidikan Ki Hajar Dewantara dimulai dari pendidikan formal hingga pengembangan diri yang berkelanjutan:
1. Pendidikan Dasar
Ki Hajar Dewantara belajar di Sekolah Dasar ELS (Europese Lagere School) di Yogyakarta, yang pada masa itu merupakan sekolah untuk anak-anak pribumi yang diatur oleh pemerintah kolonial Belanda. Meskipun terbatas, pendidikan di sekolah ini memberinya dasar yang penting untuk pendidikan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
2. Pendidikan Menengah
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Ki Hajar Dewantara melanjutkan ke pendidikan menengah di HBS (Hoogere Burgerschool), sekolah menengah yang lebih tinggi, yang pada masa itu juga dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Meskipun demikian, beliau tidak menyukai sistem pendidikan yang menekankan pada penanaman nilai-nilai kolonialisme, yang kemudian memengaruhi pandangan pendidikannya di masa depan.
3. Pendidikan di Luar Negeri
Ki Hajar Dewantara melanjutkan pendidikannya di luar negeri, khususnya di Belanda. Di sana, beliau memperdalam pengetahuannya tentang pendidikan dan menjadi terpapar dengan pemikiran-pemikiran progresif pada masa itu, yang kemudian memengaruhi pandangannya tentang pentingnya pendidikan yang merangkul nilai-nilai kemerdekaan dan kemandirian.
4. Pengembangan Diri
Selain dari pendidikan formalnya, Ki Hajar Dewantara terus mengembangkan dirinya melalui pembelajaran mandiri, pembacaan, dan interaksi dengan pemikir-pemikir lain baik di dalam maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini membantu beliau mengasah pemikiran kritis dan visi yang kemudian diimplementasikan dalam gerakan pendidikan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Riwayat pendidikan Ki Hajar Dewantara mencerminkan perjalanan intelektualnya yang beragam, dari pendidikan formal yang diterimanya hingga pengalaman dan pembelajaran yang diperolehnya dari interaksi dengan berbagai lingkungan dan pemikir. Semua itu membentuk fondasi yang kuat untuk kontribusi-kontribusinya di bidang pendidikan dan kemerdekaan Indonesia.
Profesi Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara adalah seorang pendidik, intelektual, penulis, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Sebagai pendidik, beliau dikenal sebagai pemimpin gerakan pendidikan Taman Siswa yang revolusioner, yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu.
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga merupakan seorang pemikir yang produktif, yang menulis banyak karya tentang pendidikan, kebangsaan, dan sastra. Di samping itu, beliau juga aktif dalam pergerakan nasional Indonesia, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
ADVERTISEMENT
Profesi-profesi ini tidak hanya mencerminkan keahlian dan minatnya, tetapi juga dampak yang luas dalam pembentukan identitas dan peradaban Indonesia.
Organisasi yang Didirikan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara mendirikan organisasi Taman Siswa pada tahun 1922. Taman Siswa adalah gerakan pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
Organisasi ini menekankan pendidikan yang praktis, relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan merangkul nilai-nilai kebangsaan serta kemerdekaan. Taman Siswa memiliki pengaruh besar dalam perkembangan pendidikan di Indonesia dan merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan nasional.
Wafatnya Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta, Indonesia. Wafatnya beliau merupakan kehilangan besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan dan perjuangan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Meskipun telah tiada, warisan pemikiran dan kontribusinya terhadap pendidikan dan kemerdekaan terus dihargai dan diabadikan oleh bangsa Indonesia.
Karya Ki Hajar Dewantara
Beberapa karya terkenal Ki Hajar Dewantara yang terus menginspirasi hingga hari ini antara lain:
1. Pendidikan Kita
Merupakan kumpulan tulisan-tulisan tentang pendidikan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari filsafat pendidikan hingga pandangan praktis mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
2. Taman Siswa
Buku ini membahas filosofi dan praktik pendidikan yang diterapkan dalam gerakan Taman Siswa yang beliau dirikan.
3. Kebangsaan dan Bahasa Indonesia
Karya ini membahas pentingnya bahasa Indonesia dalam membentuk kesatuan dan identitas bangsa Indonesia.
4. Budi Utomo
Sebuah esai yang membahas peran organisasi Budi Utomo dalam gerakan kebangkitan nasional Indonesia.
5. Pembaharuan di Sekolah
Buku ini membahas gagasan dan praktik pembaharuan dalam dunia pendidikan, termasuk di dalamnya konsep pendidikan yang berorientasi pada pengembangan pribadi dan kemandirian.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga banyak menulis artikel, esai, dan pidato-pidato yang membahas tentang pendidikan, kebangsaan, dan sastra. Karya-karya beliau menjadi sumbangan berharga dalam pemikiran dan perkembangan Indonesia.
Demikian biografi Ki Hajar Dewantara lengkap dengan karya dan sejarah lengkap hidupnya. Menjadi inspirasi dan teladan mulia untuk jejak langkah pendidikan di Indonesia .(Win)
Baca juga: James Watt Penemu Apa? Ini Jawabannya