Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Biografi Moh Hatta, Perumus Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Indonesia
17 September 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain dikenal sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia bersama Soekarno, Moh. Hatta juga berperan besar dalam perumusan dasar negara Indonesia Pancasila.
Dikutip dari buku berjudul Mohammad Hatta, Hati Nurani Bangsa, Delia Noer, 2012, 86, sebagai pemimpin bangsa, Hatta memberikan kontribusi yang sangat besar, tidak hanya dalam meraih kemerdekaan, tetapi juga dalam pembangunan fondasi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan demokratis.
Biografi Moh Hatta
Dari biografi Moh Hatta diketahui lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 12 Agustus 1902. Ia lahir dari keluarga yang taat beragama dan terhormat. Sejak kecil, dikenal sebagai anak yang cerdas dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Pendidikan awalnya ditempuh di Sekolah Rakyat di Bukittinggi, kemudian dilanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sebuah sekolah menengah Belanda.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1921, ia melanjutkan pendidikannya di Belanda dan belajar di Handels Hoge School, Rotterdam, jurusan ekonomi. Selama di Belanda, ia aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia, salah satunya Perhimpunan Indonesia (PI).
Organisasi ini menjadi wadah pergerakan kaum muda Indonesia di luar negeri. Pemikiran-pemikirannya tentang nasionalisme dan kemerdekaan mulai terbentuk selama masa studinya di Eropa.
Perjuangan Moh Hatta dalam Kemerdekaan RI
Sepulangnya dari Belanda, Hatta semakin terlibat dalam pergerakan nasional. Pada 1932, ia bergabung dengan Partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Sutan Sjahrir.
Partai ini menekankan pentingnya pendidikan politik dan ekonomi bagi rakyat Indonesia sebagai sarana untuk meraih kemerdekaan. Pada masa-masa pendudukan Jepang, ia tetap berjuang dalam gerakan bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Bersama Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya seperti Ki Hajar Dewantara dan KH Mas Mansyur bergabung dalam organisasi yang didukung oleh Jepang, Putera (Pusat Tenaga Rakyat), meskipun tujuan sebenarnya adalah untuk meraih kemerdekaan.
Peran terbesarnya dalam sejarah Indonesia adalah saat ia bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sebagai wakil presiden pertama Indonesia, ia berperan dalam menyusun strategi politik untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dan menjaga persatuan bangsa.
Pada malam sebelum proklamasi, ia berperan penting dalam merumuskan teks Proklamasi bersama Soekarno dan Ahmad Subardjo. Mereka menyusun teks singkat namun bersejarah yang menandai lahirnya negara Indonesia merdeka.
Pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, Proklamasi dibacakan oleh Soekarno, sementara ia menandatangani teks tersebut sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Moh Hatta sebagai Perumus Pancasila
Selain perannya sebagai proklamator, ia juga berperan penting dalam perumusan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Meskipun Pancasila diperkenalkan oleh Soekarno pada pidato 1 Juni 1945, Hatta memberikan kontribusi besar dalam merumuskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama dalam hal demokrasi dan kesejahteraan sosial.
Ia dikenal sebagai pemikir yang mendukung demokrasi dan ekonomi kerakyatan.
Konsep demokrasi yang berkeadilan yang Hatta perjuangkan terlihat jelas dalam Sila keempat Pancasila, yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".
Selain itu, ide-idenya tentang ekonomi juga tercermin dalam Sila kelima, yaitu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", yang mengedepankan pentingnya kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.
Setelah Indonesia merdeka, ia menjabat sebagai wakil presiden pertama Indonesia. Ia juga sempat menjadi Perdana Menteri pada periode 1948-1949. Dalam peran tersebut, ia harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk agresi militer Belanda kedua.
ADVERTISEMENT
Ia memainkan peran diplomatis penting dalam memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia di forum internasional.
Pada tahun 1956, ia mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden karena perbedaan pandangan politik dengan Soekarno. Ia lebih mendukung sistem parlementer dan demokrasi, sementara Soekarno cenderung mengarahkan Indonesia menuju sistem yang lebih otoriter.
Baca juga: Biografi Basuki Abdullah dan Daftar Karyanya
Pemikiran dan Warisan Moh Hatta
Ia adalah salah satu pencetus konsep koperasi sebagai bentuk ekonomi kerakyatan yang dianggap sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Ia percaya bahwa koperasi adalah cara untuk melindungi rakyat dari eksploitasi dan mendistribusikan kekayaan secara lebih adil.
ADVERTISEMENT
Pemikirannya tentang kedaulatan rakyat, demokrasi, dan keadilan sosial terus relevan hingga saat ini. Konsep-konsep ini menjadi fondasi bagi pembangunan Indonesia di berbagai bidang.
Wafatnya Moh Hatta
Mohammad Hatta meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta. Atas jasanya yang luar biasa, ia dianugerahi gelar Pahlawan Proklamator bersama Soekarno.
Warisannya dalam perjuangan kemerdekaan, perumusan Pancasila, serta pemikiran tentang ekonomi kerakyatan terus dikenang dan dihormati oleh bangsa Indonesia.
Dedikasinya untuk rakyat, visinya tentang demokrasi, serta kontribusinya dalam bidang ekonomi kerakyatan menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Bung Hatta tidak hanya seorang pejuang kemerdekaan, tetapi juga seorang pemikir besar yang menginspirasi generasi penerus bangsa.
Sebagai proklamator kemerdekaan dan perumus Pancasila, biografi Moh Hatta memiliki peran krusial dalam membentuk Indonesia menjadi negara yang merdeka, demokratis, dan adil. (Zen)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Biografi Amir Fatah Tokoh DI/TII Jawa Tengah