Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Basuki Abdullah dan Daftar Karyanya
13 September 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari esi.kemdikbud.go.id, ia pernah diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka oleh Presiden Soekarno. Karya-karyanya yang terkenal menjadi penghias istana negara dan kepresidenan Indonesia dan menjadi barang koleksi di seluruh dunia.
Biografi Basuki Abdullah
Untuk mengenalnya lebih jauh dengan karya fenomenalnya, berikut ini biografi Basuki Abdullah pelukis Indonesia .
Awal Kehidupan Basuki Abdullah
Sebagai maestro pelukis, bakat melukisnya dipengaruhi secara garis keturunan yaitu dari ayahnya, Abdullah Suriosubroto. Ayahnya adalah seorang pelukis dan penari yang handal.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kakeknya merupakan seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia di awal tahun 1900, yaitu Doktor Wahidin Sudirohusodo.
Sejak umur 4 tahun ia sudah mulai gemar melukis beberapa tokoh terkenal, contohnya Rabindranath Tagore, Mahatma Gandhi, Yesus Kristus, dan Krishnamurti.
Sedangkan jenjang pendidikan formalnya ia peroleh di HIS Katolik dan MULO Katolik di Solo. Hal itu berkat bantuan Pastur Koch SJ, ia memperoleh beasiswa untuk belajar di PT Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda pada tahun 1933.
Setelah dari Den Haag, Belanda, ia kemudian melanjutkan studi banding di beberapa sekolah seni rupa di Paris dan Roma.
Pada awalnya, ia merupakan seorang pemeluk Islam, kemudian ia berpindah menjadi pemeluk agama Katolik dan mengganti nama dengan Fransiskus Xaverius sebagai nama baptisnya.
ADVERTISEMENT
Di masa Pemerintahan Jepang, ia bergabung dalam Gerakan Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang terbentuk pada tanggal 19 Maret 1943. Di dalam Gerakan Poetra ini ia mendapat tugas mengajar seni, khususnya seni melukis.
Beberapa muridnya dalam seni melukis antara lain Kusnadi yang kemudian menjadi pelukis dan kritikus seni rupa Indonesia, dan Zaini yang juga menjadi pelukis impresionisme.
Selain organisasi Poetra, ia juga aktif dalam kegiatan Keimin Bunka Sidhosjo, sebuah Pusat Kebudayaan milik pemerintah Jepang bersama-sama dengan rekan senimannya Affandi, S. Sudjojono, Otto Djaya dan Basuki Resobowo.
Kemudian pada tanggal 6 September 1948, diadakan sayembara melukis di Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana. Ia kemudian menjadi pemenang dan berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa.
ADVERTISEMENT
Sejak itulah dunia mulai mengenal nama Basuki Abdullah, seorang pelukis Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia.
Selama di Belanda, ia sering berkeliling Eropa dan berkesempatan memperdalam seni lukis dengan menjelajahi Italia dan Prancis. Disana ia banyak bertemu dengan para pelukis dunia.
Pendidikan Basuki Abdullah
Berikut ini adalah riwayat pendidikan Basuki Abdullah yang dikutip dari esi.kemdikbud.go.id:
Karya Basuki Abdullah
Semasa hidupnya, ia telah menciptakan berbagai macam karya yang terkenal di seluruh dunia. Lukisan Basuki Abdullah dapat dikategorikan menjadi berapa tema besar yaitu: pemandangan dan alam, potret dan model, binatang dan tumbuh-tumbuhan, dongeng, legenda, dan mitos, tokoh Nasional, tokoh luar negeri, keagamaan atau spiritual, serta kemanusiaan dan sosial.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa daftar karyanya yang dikutip dari archive.ivaa-online.org Digital Archive of Indonesian Contemporary Art:
1. Tema Dongeng, Legenda, dan Mitos
2. Tokoh Nasional
3. Tokoh Luar Negeri Indonesia
ADVERTISEMENT
Julukan Basuki Abdullah
Ia dikenal dengan julukan maestro pelukis realis dan naturalis. Ia juga terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis wanita-wanita cantik.
Ciri khas dalam lukisannya tentang wanita adalah yang menampilkan keindahan tubuh dan potret tokoh-tokoh terkenal. Berbagai citra keindahan lukisan yang romantis itu diungkapkannya dengan teknis realis yang kuat.
Selain sebagai pelukis potret yang handal, ia pun melukis tentang pemandangan alam, pembangunan, fauna, flora, tema-tema perjuangan, dan masih banyak lagi.
Ia juga banyak menggelar pameran tunggal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Contohnya pada pameran karya-karyanya di Bangkok (Thailand), Malaysia, Belanda, Inggris, Jepang, Portugal dan negara-negara lain.
Sehingga kurang lebih hampir ada 22 negara yang memiliki karya lukisannya sebagai koleksi dunia. Setelah itu, hampir sebagian hidupnya ia habiskan di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Penghargaan Basuki Abdullah
Penghargaan yang paling membagakan semasa hidup adalah ketika ia menyelesaikan studi dalam kurun waktu 3 tahun di Den Haag, Belanda. Kemudian ia berhasil meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).
Kematian Basuki Abdullah
Pada tanggal 5 November 1993, Indonesia berduka karena ia ditemukan tewas di kediamannya yang berada di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Diketahui penyebab tewasnya adalah pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok perampok yang menyatroni rumahnya.
Demikian biografi Basuki Abdullah yang sampai saat ini namanya terus kenang. Sebagai maestro pelukis kelas dunia, karyanya terus dicintai hingga hari ini.(Win)