Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Biografi Pangeran Antasari, Pemimpin Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan
15 Agustus 2024 19:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemerdekaan Indonesia yang dirasakan hingga saat ini merupakan bukti nyata atas perjuangan para pahlawan. Salah satu pahlawan Indonesia adalah Pangeran Antasari. Biografi Pangeran Antasari menarik diketahui untuk mengenang jasa-jasanya.
ADVERTISEMENT
Pangeran Antasari merupakan tokoh pahlawan dari luar Jawa yang telah memberikan perjuangan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia adalah pahlawan yang berasal dari keluarga Kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan.
Perjuangannya yang begitu besar dalam melawan Belanda tak lepas dari latar belakangnya yang kaya akan nilai-nilai adat dan budaya yang kuat. Pangeran Antasari disebut sebagai pahlawan nasional.
Biografi Pangeran Antasari
Pangeran Antasari merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari keluarga Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Beliau dikenal sebagai pemimpin perang melawan penjajahan Belanda di wilayah tersebut.
Pangeran Antasari lahir pada tanggal 20 Februari 1809 di Keraton Pagatan, Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Beliau memiliki terlahir dari keluarga bangsawan yang memiliki pengaruh di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan anak dari Sultan Muhammad Seman, seorang penguasa yang dihormati di Kerajaan Banjar. Pangeran Antasari juga merupakan cucu Pangeran Amir yang menjadi penerus perjuangan masyarakat Banjar dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia.
Pahlawan tersebut seiring berjalannya waktu mendapatkan pendidikan di lingkungan kerajaan dan memperdalam pengetahuannya tentang kebijakan dan administrasi.
Secara umum, Pangeran Antasari menjadi tokoh pejuang yang sangat dikagumi dan dihormati masyarakat karena kepribadiannya. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki pemahaman agama Islam yang sangat tinggi dan akhlak yang baik, ikhlas, jujur, dan pemurah.
Karakternya yang baik tersebut membuatnya menjadi panutan dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
Bahkan, Pangeran Antasari resmi diangkat sebagai “Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin” yang berarti pemimpin pemerintahan, panglima perang, dan pemuka agama tertinggi.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Pangeran Antasari
Perjuangan Pangeran Antasari dimulai ketika beliau melihat ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda terhadap rakyat Banjar. Beliau merasa terpanggil untuk membela tanah airnya dan mengusir penjajah.
Pada tahun 1859, beliau secara resmi mengangkat senjata melawan Belanda. Pada tanggal 14 Maret 1862, Beliau resmi diangkat sebagai pemimpin yang bertepatan dengan 13 Ramadan 1278 Hijriyah.
Pangeran Antasari melalui berbagai perang dan pertempuran melawan pihak Belanda semasa pemerintahannya, salah satu perang yang sempat dipimpinnya adalah Perang Banjar.
Berkat perjuangannya melawan penjajahan dan merebut kemerdekaan Indonesia, Pangeran Antasari dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah RI berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta sejak tanggal 27 Maret.
ADVERTISEMENT
Kematian Pangeran Antasari
Pada tahun 1862, Pangeran Antasaritertangkap oleh pasukan VOC dan diasingkan ke Pulau Java. Pada tanggal 11 Oktober 1862, Pangeran Antasari meninggal dunia di di Bayan Begok, Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Kematian beliau terjadi di tengah-tengah perjuangannya melawan penjajahan Belanda. Kematiannya justru semakin menguatkan semangat juang rakyat Banjar untuk melanjutkan perlawanan melawan Belanda.
Kini, warisan dan semangat perjuangan Pangeran Antasari tetap hidup meskipun beliau telah tiada. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1968. Namanya diabadikan menjadi nama jalan, sekolah, dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Sejarah Perang Banjar
Perang Banjar atau Perang Banjar-Barito merupakan konflik bersenjata yang terjadi sebagai perlawanan rakyat Indonesia yang paling panjang dan sengit melawan penjajahan kolonial Belanda dan berlangsung hampir setengah abad (1859-1906).
ADVERTISEMENT
Perang ini melibatkan pasukan pemerintah kolonial Belanda melawan rakyat Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau berhasil menyatukan berbagai kelompok masyarakat Banjar untuk bersama-sama melawan Belanda.
Perang Banjar memiliki makna penting dalam sejarah Kalimantan karena menggambarkan upaya Belanda untuk menguasai wilayah ini. Perang Banjar ini dipicu oleh ketegangan antara pemerintah kolonial Belanda dan Kerajaan Banjar terkait kebijakan ekonomi dan politik.
Pemerintah Belanda ingin menguasai perdagangan dan sumber daya alam Kalimantan, sementara itu Pangeran Antasari ingin mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Kerajaan Banjar.
Terjadinya bentrokan pertama ketika kapal pasukan Belanda menghancurkan benteng milik Kerajaan Banjar di Martapura yang kemudian memicu kemarahan dan perlawanan dari pihak Banjar.
Pangeran Antasari dan pasukannya menggunakan strategi perang gerilya untuk melawan Belanda. Mereka memanfaatkan kondisi geografis Kalimantan Selatan yang bergunung-gunung dan berhutan lebat sebagai tempat persembunyian dan basis operasi.
ADVERTISEMENT
Perang Banjar tersebut terjadi di wilayah Kerajaan Banjar, khususnya di sekitar Sungai Barito. Pertempuran sengit terjadi di sepanjang sungai dengan pasukan Belanda berusaha merebut kendali atas daerah strategis dan menghancurkan benteng pertahanan Banjar.
Akhir dari Perang Banjar adalah kekalahan rakyat Banjar dan pengakuan Belanda atas kekuasaan mereka di wilayah Banjar. Pasukan Belanda memaksa keturunan Pangeran Antasari dan pasukannya untuk menyerah dan Belanda pun menguasai wilayah tersebut.
Demikian biografi Pangeran Antasari, pemimpin Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan . (HEN)