Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi asal Indonesia
26 Juli 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ilmu pengetahuan di dunia yang berkembang selalu melibatkan tokoh-tokoh penting. Salah satunya Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi Indonesia.
Biografi Selo Soemardjan
Mengutip dari buku Pengantar Sosiologi, Andayani, dkk (2020), berikut adalah biografi Selo Soemardjan.
Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan atau biasa disebut Prof. Dr. Selo Soemardjan merupakan kelahiran Yogyakarta , tepatnya pada tanggal 23 Mei 1915. Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan dan pemerintahan di Indonesia.
Selo Soemardjan merupakan pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan di Universitas Indonesia. Saat ini, fakultas tersebut dikenal sebagai FISIP-UI atau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Ia tidak hanya seorang akademisi, tetapi dalam perjuangan sosial juga seorang pemberani yang aktif dan selalu terlibat. Ia dikenal selalu turun ke lapangan untuk berjuang bersama rakyat dan tidak hanya duduk di belakang meja kerjanya.
ADVERTISEMENT
Selo menikah dengan seorang bidan dan seorang pembalap mobil, RR Soeleki Brotoatmodjo. Keduanya dikaruniai enam orang anak, yang semuanya tinggal di Jakarta, Indonesia . Saat ini, keduanya telah mempunyai lima belas cucu, dan tiga cicit.
Diketahui, Bapak Sosiologi kelahiran 1915 tersebut meninggal duni di Jakarta, 11 Juni 2003 pada usianya yang ke-88 tahun. Hingga akhir hayatnya, ia tetap setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Latar Belakang Selo Soemardjan
Selo Soemardjan diketahui hidup di dalam lingkungan kesultanan Yogyakarta. Sejak muda, ia telah menunjukkan minatnya dalam studi sosial, sehingga dengan mudah ia mendapatkan pendidikan di sekolah Belanda mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan putra sulung dari Raden Ngabehi Sastrodjemiko, abdi dalem juru tulis Keraton Yogyakarta. Sedangkan kakeknya adalah Kanjeng Raden Tumenggung Padmonegoro, seorang pejabat tinggi di kantor Kesultanan Yogyakarta.
Berkat latar belakang keluarganya, dalam mendapat pendidikan ia sangat tidak kesulitan. Ia memulai pendidikannya di HIS pada tahun 1921–1928 dan MULO pada tahun 1928–1931 Yogyakarta, kemudian lanjut ke Magelang di MOSVIA pada tahun 1931–1934.
Sebenarnya, istilah Selo bukanlah namanya, melainkan gelar yang dikaitkan dengan pekerjaan Soemardjan ketika ia menjabat sebagai Bupati Kulonprogo sebagai juru tulis atau sekretaris pemerintah Yogyakarta.
Namun pada nama aslinya Soemardjan, istilah tersebut semakin melekat, sehingga Selo Soemardjan menjadi namanya. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat disiplin dan selalu memberi teladan yang nyata.
ADVERTISEMENT
Mengapa Selo Soemardjan Dijuluki sebagai Bapak Sosiologi di Indonesia
Dalam bidang sosiologi, Selo Soemardjan banyak meninggalkan warisan berharga bagi Indonesia. Beliau banyak melakukan penelitian di wilayah Indonesia untuk menggali ilmu dalam memperoleh kesejahteraan bersama dari kehidupan masyarakat.
Beliau memberikan pengaruh kuat dalam dunia akademis Indonesia. Salah satunya adalah teori pemikiran Selo Soemardjan tentang ilmu sosiologi yang hingga sekarang masih terkenal, berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
Dengan kontribusinya dalam memahami masyarakat Indonesia dan pemikirannya yang kritis, telah membantu bangsa ini dalam mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi. Sehingga membuatnya dijuluki sebagai Bapak Sosiologi di Indonesia.
Karier Selo Soemardjan di Pemerintahan
Pada tahun 1935-1949, Selo Soemardjan pernah menjadi pejabat Kesultanan Yogyakarta sebagai camat di Kabupaten Kulonprogo. Kariernya sebagai seorang sosiolog berawal dari jabatannya tersebut.
Selain itu, Selo juga pernah berkarier dalam jabatan lainnya di pemerintahan sebelum bekerja sebagai dosen. Diantaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Karya Selo Soemardjan
Sebagai seorang pendidik dan ilmuwan, dedikasinya terhadap pendidikan sangatlah tinggi, ia telah menerbitkan sejumlah karya penting dalam bidang sosiologi yang masih menjadi rujukan bagi para peneliti dan akademisi hingga saat ini.
Karyanya yang sudah dipublikasikan di antaranya Social Changes in Yogyakarta (1962), tentang dinamika sosial di Indonesia dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963), dan Desentralisasi Pemerintahan.
Penghargaan Selo Soemardjan
Pada 17 Agustus 1994, Selo Soemardjan menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah saat berada di puncak kariernya. Pada 30 agustus 1994, ia menerima penghargaan kembali berupa gelar ilmuwan utama sosiologi.
Pada 19 Mei 2002, beliau mendapatkan penghargaan Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 Universitas Gadjah Mada (UGM) setahun sebelum akhir hayatnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Namanya dianggap sebagai tokoh yang telah memberikan kontribusi luar biasa tak terlupakan bagi dunia pendidikan dan masyarakat, meskipun dirinya sudah tiada.
Demikian biografi Selo Soemardjan, yang merupakan Bapak Sosiologi asal Indonesia. (HEN)