Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penemu Kompas, Sejarah, dan Fungsinya
21 Mei 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapakah penemu kompas? Bagaimana awal mula kompas ditemukan? Dan apa fungsi kompas? Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali diutarakan oleh sebagian besar orang yang penasaran dengan sejarah penemuan kompas.
ADVERTISEMENT
Kompas merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk mengetahui arah mata angin.
Sejak dahulu alat ini difungsikan untuk membantu para pelaut dan pedagang ketika melalui perjalanan jauh.
Siapa Penemu Kompas?
Perlu diketahui, ada banyak versi sumber yang menyebutkan siapa penemu kompas , salah satunya yakni ilmuan terkemuka William Thomson.
William Thomson, anak dari James Thomson, Profesor Matematika di Universitas Glasgow dan penulis kitab pelajaran matematika, lahir di Irlandia pada 26 Juni 1824.
Pada saat kuliah di Universitas Glasgow dan Universitas Cambridge, William mempelajari karya dari seorang ilmuan yang membahas tentang matematika dan hubungannya dengan listrik dan magnetisme.
Sebagai penunjang pengetahuannya, ia juga mempelajari ilmu tentang kimia dan fisika berdasarkan teori Michael Faraday.
ADVERTISEMENT
Selama hidupnya, William Thomson kerap mendapatkan hak paten atas penemuan-penemuannya, salah satunya adalah kompas jenis baru dan dapat diterima oleh seluruh dunia hingga berkembang menjadi semakin modern dan canggih.
Sejarah Penemuan Kompas
Bagi yang merasa penasaran dengan sejarah penemuan kompas, simak penjelasan berikut ini:
Diketahui, sejarah penemuan kompas terbagi dalam beberapa versi, mulai dari versi Tiongkok, Arab, hingga Eropa.
1. Penemuan Kompas di Tiongkok
Mengutip dari buku Solusi Feng Shui oleh Mas Dian M.R.E., penemuan kompas pertama kali ada di Tiongkok pada masa Dinasti Han.
Pada awalnya, kompas digunakan sebagai alat untuk meramalkan sesuatu dan berkembang menjadi alat penghitung Feng Shui.
Pada abad ke-3 (tahun 206) sebuah piringan kompas diberi nama Luo Ban digunakan untuk melihat arah dan posisi, mengukur kedudukan bangunan, dan menganalisis cocok tidaknya arah bangunan dengan penghuninya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada masa Dinasti Song, masyarakat Tiongkok mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan berputar.
Mengutip dari buku The Ancient Chinese Wisdom oleh Andri Wang, pada abad ke-11 masyarakat Tiongkok sudah mampu membuat kompas dari magnet.
Pada akhir periode Dinasti Bei Song (tahun 960-1127), masyarakat Tiongkok sudah mampu membuat magnet artifisial, yang digunakan sebagai alat penunjuk arah.
Sementara pada abad ke-14 teknik pembuatan kompas ini ditransfer Tiongkok ke negara Eropa.
2. Penemuan Kompas di Arab
Versi lain, sejarah penemuan kompas bermula dari kisah seorang pelaut dari Arab yang dikenal sebagai navigator dan menemukan kompas bernama Ibnu Majid atau Syihabudin Ahmad bin Majid (abad ke-9 hingga ke-15 M).
Ibnu Majid berasal dari Bani Tamim, salah satu kabilah di provinsi Najed, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Ibnu Majid kerap dijulukan sebagai Singa Laut dan juga anak nahkoda. Lautan sudah menjadi hal yang tak asing baginya.
Sejak masih usia muda, ia telah mengikuti sang ayah mengarungi Laut Merah. Bahkan ketika beranjak dewasa, Ibnu Majid berlayar hingga ke Samudera Hindia.
Melalui perjalanannya, Ibnu Majid menghasilkan karya yang berjudul al-Fawaid fi Usul Ilm al-Bahr wal Qawaid atau Pedoman Dasar Ilmu Kelautan.
Kecerdasan Ibnu Majid tertuang dalam karya perhitungan pelayarannya yang berhasil membuat kompas modern dengan memiliki 32 arah mata angin.
3. Penemuan Kompas di Eropa
Setelah kompas Ibnu Majid terbentuk, William Thomson (1877) mulai mengembangkan kompas yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
Mengutip dari buku Saku Pandu Bermutu karya Rumisih, MPd, William Thomson berusaha untuk memperbaiki kekurangan dari bentuk kompas sebelumnya, terutama pada kesalahan yang timbul akibat deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam kapal.
ADVERTISEMENT
Fungsi Kompas
Dalam kehidupan, kompas biasanya, digunakan sebagai alat atau perangkat yang digunakan untuk menentukan arah atau orientasi geografis.
Ketika dalam kondisi, seperti berpetualang di hutan, melakukan kegiatan penjelajahan alam, atau dalam situasi darurat yang butuh menemukan arah dengan cepat, kompas menjadi alat yang sangat dibutuhkan.
Kompas sangat penting dalam kegiatan navigasi, baik di darat, laut, atau udara. Dalam pelayaran, pesawat terbang, atau peta topografi, kompas membantu untuk menjaga orientasi dan menghindari tersesat.
Fungsi utama kompas adalah sebagai alat untuk menentukan arah mata angin, khususnya arah utara dan selatan.
Selain itu, terdapat beberapa fungsi lain dari kompas, diantaranya:
1. Mengukur Besar Sudut di Peta
Kompas dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta pengganti busur derajat.
ADVERTISEMENT
2. Membantu Menentukan Letak Orientasi
Dalam orientasi lapangan, yang merupakan kegiatan untuk mengenal area yang akan di survei serta untuk mengetahui seberapa luas daerah tersebut, dapat dilakukan dengan berbantuan kompas.
3. Memudahkan Perhitungan dan Pembacaan Peta
Kompas yang dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti tanda panah penyesuai, konektor, penggaris, kaca pembesar, lensa pembidik, serta cermin yang dapat digunakan untuk memudahkan pembacaan, pembidikan, dan perhitungan.
Manfaat Kompas
Sebagai alat yang dapat menunjukkan arah mata angin, kompas sangat diperlukan saat sedang melakukan perjalanan.
Hal ini lantaran kompas bermanfaat sebagai penentu arah yang tepat, terutama di alam terbuka supaya tidak tersesat.
Ada beberapa manfaat lain dari kompas yang perlu diketahui, diantaranya:
1. Mendeteksi Cuaca
Arah mata angin yang ditunjukkan kompas dapat digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi cuaca.
ADVERTISEMENT
2. Menentukan Arah Kiblat
Kompas juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah kiblat. Caranya yakni dengan memutar kompas hingga menunjukkan nilai azimuth 0/360 derajat untuk utara dan 180 derajat untuk selatan.
3. Mengetahui Lokasi dengan Tepat
Saat dalam perjalanan, kompas dapat dimanfaatkan untuk mengetahui suatu lokasi dengan berpedoman pada arah yang telah ditentukan.
4. Membantu Pilot Mengarahkan Pesawat
Dalam bidang aviasi, kompas berperan penting dalam membantu pilot mengarahkan pesawat menuju lokasi yang tepat.
Cara Menggunakan Kompas
Prinsip kerja kompas menggunakan gaya tarik menarik antara magnet pada jarum kompas dan kutub magnet bumi.
Berikut ini cara menggunakan kompas dengan benar agar mendapatkan arah yang akurat.
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Kompas
Terdapat berbagai jenis-jenis kompas yang dapat digunakan, diantaranya:
1. Kompas Analog
Penggunaan kompas jenis ini sangatlah sederhana, cukup dengan meletakkannya di tempat yang datar dan biarkan jarum menunjukkan ke arah utara dan selatan.
2. Kompas Prisma
Kompas ini dikenal juga sebagai kompas bidik. Biasanya digunakan oleh tim SAR, aparat TNI, dan kegiatan pendakian gunung untuk membidik sasaran dan menentukan derajat posisi sasaran.
3. Kompas Orienteering
Kompas ini dikenal juga dengan kompas silva, yaitu kompas yang berfungsi untuk membantu navigasi di daratan.
4. Kompas Digital
Kompas digital menjadi salah satu jenis kompas yang paling populer saat ini karena dinilai lebih praktis dan informatif. Kompas ini memiliki sensor yang menjadi alat kerja utamanya.
Demikian, itulah penjelasan mengenai penemu kompas yang lengkap dengan sejarah penemuannya hingga fungsi, jenis, dan manfaatnya dalam kehidupan.(SCI)
ADVERTISEMENT