Konten dari Pengguna

Profil Ko Hee Jin, Pelatih Red Sparks Asal Korea Selatan

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
14 April 2025 18:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
ADVERTISEMENT
Profil Ko Hee Jin sebagai pelatih Red Sparks menjadi sorotan terutama setelah kepergian Megawati Hangestri dari klub tersebut.
ADVERTISEMENT
Sosoknya dikenal sebagai pelatih yang bukan hanya andal dalam taktik, tetapi juga sangat dekat dengan para pemain asuhannya.
Karakter dan perjalanan hidupnya memperlihatkan dedikasi tinggi terhadap dunia olahraga, khususnya bola voli Korea Selatan.

Profil Ko Hee Jin

Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, berikut adalah profil Ko Hee Jin dan perjalanan kariernya di dunia bola voli.
Ko Hee Jin lahir pada 13 Juli 1980 di Korea Selatan. Perjalanan hidupnya tidak bisa dipisahkan dari dunia voli, dimulai sejak masa sekolah menengah hingga akhirnya menjadikannya figur penting dalam V-League Korea.
Ia mengenyam pendidikan di Sungkyunkwan University, salah satu kampus ternama di Korea Selatan, sekaligus bergabung dalam klub voli universitas tersebut dari tahun 2000 hingga 2003.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemain, Ko Hee Jin dikenal menempati posisi middle blocker dan memiliki tinggi badan 200 cm, dengan catatan spike mencapai 330 cm dan blok 320 cm.
Sosoknya dikenal tegas di lapangan namun penuh empati terhadap anak asuhnya, seperti yang terlihat dari momen perpisahannya dengan Megawati Hangestri.
Di balik ketegasan itu, ia merupakan pribadi yang mengutamakan proses dan pertumbuhan atlet dalam jangka panjang.
Sebagai pelatih Red Sparks, ia tidak hanya melatih teknik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai semangat, kebersamaan, dan rasa hormat terhadap permainan.

Biodata Ko Hee Jin

Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
Berikut adalah biodata Ko Hee Jin, sosok yang dikenal memiliki latar belakang yang kuat baik sebagai atlet maupun pelatih.
ADVERTISEMENT

Perjalanan Karier Ko Hee Jin

Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
Perjalanan panjang Ko Hee Jin di dunia bola voli Korea Selatan membuktikan bahwa ia bukan sekadar pelatih biasa, melainkan sosok yang tumbuh bersama olahraga ini sejak usia muda.
Sebelum menjadi pelatih Red Sparks, Ko Hee Jin telah merintis kariernya sebagai atlet sejak masa sekolah menengah.
ADVERTISEMENT
Ia bermain untuk Masan Jungang High School dari tahun 1997 hingga 2000, periode yang menjadi fondasi teknis sekaligus mental dalam kiprah profesionalnya.
Setelah menyelesaikan masa SMA, ia melanjutkan pendidikannya di Sungkyunkwan University, salah satu universitas bergengsi di Korea Selatan, di mana ia juga aktif dalam tim bola voli universitas dari tahun 2000 hingga 2003.
Di sanalah Ko Hee Jin memperdalam kemampuannya sebagai middle blocker, posisi yang menuntut kekuatan fisik, refleks cepat, serta kemampuan membaca permainan lawan secara jeli.
Tahun 2003 menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Ia menandatangani kontrak profesional dengan klub ternama Daejeon Samsung Bluefangs.
Klub ini menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade, tepatnya hingga tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Dalam rentang waktu tersebut, ia menjadi bagian penting dari tim, ikut mengukir sejarah dan membangun reputasi sebagai pemain dengan performa stabil serta semangat juang tinggi.
Dengan tinggi badan 200 cm dan kemampuan spike hingga 330 cm, ia menjadi salah satu pemain middle blocker paling disegani di masanya.
Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain pada tahun 2016, Ko Hee Jin tidak serta-merta meninggalkan lapangan voli.
Justru, ia mengubah perannya dari seorang pemain menjadi pelatih, langkah yang diambil dengan penuh dedikasi.
Daejeon Samsung Bluefangs langsung menunjuknya sebagai asisten pelatih.
Ia menjabat posisi ini selama empat tahun, periode yang sangat berharga untuk menyerap ilmu kepelatihan secara langsung dari para pelatih senior dan belajar tentang strategi tim dari balik layar.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020, ia dipercaya sebagai pelatih kepala Bluefangs, dan perannya mulai diperhitungkan lebih luas di dunia voli profesional Korea Selatan. Namun, tantangan baru menantinya.
Di awal musim 2022/2023, Ko Hee Jin menerima tawaran untuk menjadi pelatih kepala klub bola voli wanita, Red Sparks.
Klub ini sebelumnya tidak terlalu menonjol dalam kompetisi, tetapi kehadiran Ko Hee Jin membawa perubahan besar.
Ia tidak hanya membawa taktik baru, tetapi juga semangat kepemimpinan yang kuat dan kemampuan membaca potensi pemain dengan presisi tinggi.
Salah satu keputusan paling berani dan bersejarah dalam karier kepelatihannya adalah ketika ia memilih Megawati Hangestri Pertiwi sebagai pemain asing andalan Red Sparks.
Saat itu, Megawati belum terlalu dikenal di kalangan penggemar voli Korea, tetapi Ko Hee Jin yakin akan kemampuannya.
ADVERTISEMENT
Di bawah arahannya, Red Sparks perlahan bangkit, bahkan berhasil lolos ke babak play-off untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Meskipun tidak selalu mencetak prestasi besar, transformasi yang ia bawa menjadi bukti nyata dari kemampuan strategis dan kepemimpinan Ko Hee Jin.
Perjalanan karier Ko Hee Jin tak pernah lepas dari kerja keras, kesabaran, dan ketulusan dalam membimbing anak asuhnya.
Ketika Megawati memutuskan pulang ke Indonesia dan tak memperpanjang kontrak, terlihat jelas betapa dalamnya hubungan yang terjalin antara pelatih dan pemain.
Ia bukan hanya kehilangan pemain kunci, tetapi juga seorang figur yang telah menjadi simbol kebangkitan Red Sparks dalam dua musim terakhir.

Prestasi Ko Hee Jin

Ilustrasi profil Ko Hee Jin, pelatih Red Spark asal Korea Selatan. Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
Meskipun tidak memiliki deretan trofi berlimpah, Ko Hee Jin berhasil membawa Red Sparks ke level yang lebih kompetitif dalam beberapa musim terakhir.
ADVERTISEMENT
Pencapaian terbaiknya adalah membawa timnya menjadi runner-up dalam Piala KOVO 2024, prestasi yang cukup membanggakan mengingat masa transisi yang tengah dialami klub.
Lebih dari sekadar piala, prestasi Ko Hee Jin tercermin dari keberhasilannya mengembangkan pemain asing seperti Megawati Hangestri hingga menjadi ikon di V-League.
Saat Megawati memutuskan kembali ke Indonesia, Ko Hee Jin menunjukkan sisi emosionalnya sebagai pelatih yang telah membangun hubungan kuat dengan anak didiknya.
Ia mengantar Megawati ke bandara tepatnya pada 10 April 2025 dengan mata berkaca-kaca, memeluknya erat, dan bahkan menunduk sambil menangis diam-diam, menandakan perpisahan yang penuh makna.
Pelepasan Megawati bukan hanya menandai akhir kerja sama profesional, melainkan juga simbol betapa Ko Hee Jin membangun relasi lebih dari sekadar pelatih dan pemain.
ADVERTISEMENT
“Nama Megawati Hangestri akan diingat dalam sejarah Liga Voli Putri Korea Selatan,” ujar Ko Hee Jin dengan tulus.
Ungkapan itu menunjukkan bahwa baginya, prestasi bukan hanya tentang hasil, tetapi juga proses membentuk manusia di balik atlet.
Dalam dunia kepelatihan Korea Selatan yang sangat kompetitif, Ko Hee Jin dikenal sebagai pelatih yang tidak hanya mengejar kemenangan tetapi juga pengembangan karakter pemain.
Ketika Megawati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, Ko Hee Jin tidak menahan atau menghalangi, melainkan mengantarkannya pergi dengan hati terbuka.
Sikap ini menandakan betapa besar empati yang dimiliki seorang Ko Hee Jin, meski ia sadar bahwa kepergian Megawati akan mengurangi kekuatan timnya.
Tidak banyak pelatih yang rela melepas pemain andalannya tanpa rasa kecewa yang meledak-ledak, namun Ko Hee Jin justru memberikan penghormatan tertinggi.
ADVERTISEMENT
Itulah profil Ko Hee Jin, sosok pelatih tangguh yang membuktikan bahwa kerja keras, visi tajam, dan ketulusan bisa mengubah arah sebuah tim dan menyentuh hati para penggemar. (Shofia)