Konten dari Pengguna

Profil Rano Karno, Anggota DPR RI yang Dampingi Anies di Pilkada Jakarta 2024

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
27 Agustus 2024 8:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Rano Karno (Kiri). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Profil Rano Karno (Kiri). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Profil Rano Karno kembali menjadi sorotan publik setelah namanya digadang-gadang akan bersanding dengan Anies Baswedan dalam Pilkada 2024. Meski belum resmi diusung, foto ‘silaturahmi’ keduanya pada Senin, (26/8/24) seolah memperkuat indikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, nama Rano Karno telah lama dikenal oleh kalangan masyarakat. Pasalnya, sebelum terjun dalam dunia politik, sang legislator diketahui lebih dulu populer melalui perannya sebagai aktor “Si Doel Anak Sekolahan.”
Berkat kesan positif selama di dunia entertain, Rano kemudian mendapat banyak dukungan publik dalam beberapa pemilihan, baik Pilkada maupun legislatif. Karena itu, dirinya saat ini dikenal sebagai salah satu politikus berpengalaman dengan potensi menjanjikan.

Profil Rano Karno

Berdasarkan profil Rano Karno dalam p2k.stekom.ac.id, pemeran “Si Doel” ini merupakan seorang politikus, aktor, penyanyi, sekaligus sutradara berkebangsaan Indonesia. Saat ini, dirinya menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI (2019 - 2024).
Dalam politik, pria bergelar H. Rano Karno S.I.P. ini tercatat sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak awal masa Reformasi. Sebelum itu, ia pernah menyertai Golongan Karya (Golkar) sewaktu menjadi anggota MPR Utusan Golongan.
ADVERTISEMENT
Terkait awal kehidupannya, Rano diketahui lahir pada tanggal 8 Oktober 1960 di Jakarta, dan dibesarkan di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia merupakan anak laki-laki dari pasangan aktor Soekarno M. Noer, sang ayah, dan Lili Istiarti, sang ibu.
Meski dikenal sebagai aktor, nyatanya pendapatan sang ayah masih belum cukup untuk menutupi biaya sekolah Rano. Kendati demikian, demi mencapai cita-citanya, Rano akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan setelah biaya sekolahnya dikurangi setengah.
Dalam keterpurukan ekonomi orang tuanya, ia memilih berkunjung ke perpustakaan yang dikelola Balai Pustaka, untuk membaca karya-karya klasik sastra Indonesia, termasuk novel. Dari sinilah, awal mula kecintaan ‘Si Doel’ ini terhadap dunia seni dan akting.
Singkat kisah, ia melakukan debut dalam dunia entertain di usianya yang masih sekitar 11 tahun (1971), melalui film “Lewat Tengah Malam.” Lalu, setelah melewati beberapa peran dalam berbagai karya, tahun 1997 menjadi tahun debut politiknya.
ADVERTISEMENT
Jika dalam dunia entertain dirinya kerap mendapat penghargaan, maka, dalam dunia politik dirinya kerap mendapat dukungan. Tak heran, setelah beberapa kali duduk di 'bangku Kepala Daerah,' ia kini disebut-sebut akan diusung menjadi Cawagub DKI Jakarta.

Biodata Rano Karno

Ramainya berita pengusungan Rano menjadi Cawagub Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024 berhasil mencuri perhatian sekaligus membuat publik awam penasaran terkait data sosoknya. Untuk itu, simaklah biodata Rano Karno, berikut ini:
ADVERTISEMENT

Perjalanan Karier Rano Karno

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, nama Rano Karno lebih lama dikenal masyarakat sebagai pemain peran. Debut pertamanya ia lakukan saat berumur 9 tahun, tepatnya ketika ia diajak sang ayah untuk membintangi film “Lewat Tengah Malam.”
Karya debut lainnya masih ada di tahun yang sama, 1971, di mana Rano remaja mengikuti audisi untuk produksi film “Malin Kundang.” Di sini, ia berhasil memukau sutradara, karena pengetahuannya tentang cerita yang ia dapat dari kebiasaan membaca.
Dua peran debutnya tersebut menjadikan pria Oktober ini mendapat banyak tawaran untuk beberapa film lainnya. Film bertajuk “Si Doel Anak Betawi” menjadi salah satu film terpopuler yang rilis pada tahun 1972, sekaligus membawa nama Rano kian terkenal.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, sang aktor mulai mendapat berbagai penghargaan, seperti “Aktor Harapan I PWI Jaya (1974)” melalui film “Rio Anakku” (1973), “The Best Child Actor” dalam Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, dan berbagai penghargaan lainnya.
Memasuki usia ke 16, aktor asal Kemayoran ini mulai mendapat peran-peran remaja dan dewasa melalui beberapa judul film, di antaranya yaitu “Tiga Perempuan” (1976), “Suci Sang Primadona” (1977), hingga “Gita Cinta dari SMA” (1979).
Tak hanya itu, demi mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano juga belajar akting di 'East West Player' Amerika Serikat. Sampai akhirnya, tahun 1990, sang aktor mulai mencoba beralih pada lingkup sutradara, melalui adaptasi serial “Si Doel Anak Sekolahan.”
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, di tahun 1982, pemeran senior ini tercatat pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, “Yang Sangat Kusayang,” terhitung cukup laku di pasaran. Sehingga, ia juga merilis album “Puspita” pada tahun 1984 yang dipengaruhi oleh ABBA.
Kendati demikian, sebagai aktor kawakan, dirinya cenderung untuk bermain peran. Seperti yang terlihat pada daftar peran sang aktor dalam p2k.stekom.ac.id, di mana setiap tahun masa kariernya, Karno selalu terlibat dalam judul karya yang berbeda.
Namun, keterlibatan perannya itu semakin menurun seiring dirinya mulai melebarkan sayap ke arah dunia politik dan sosial. Di tahun 1997 – 2002; ia menjabat sebagai anggota MPR RI, lalu, tahun 2002 – 2007; ia menjabat sebagai Duta Niat Baik UNICEF.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di sana, pada tahun 2010, Rano kembali dengan perilisan buku pertamanya yang bertajuk “The Last Barongsai.” Di tahun ini juga, dirinya merilis film lain, yakni “Satu Jam Saja.” Dari masa itu hingga kini, Rano diketahui masih terlibat dalam dunia peran.

Karier Politik Rano Karno

Selain menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada tahun 1997 – 2002, Rano diketahui mulai berpamitan kepada insan film nasional untuk lebih berkonsentrasi dalam ranah politik sejak tahun 2007. Berikut merupakan jejaknya:

1. Wakil Bupati Tangerang

Tak berselang lama dari momen ‘pamitnya’ Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang, sesuai dengan keputusan partai pendukung.
ADVERTISEMENT
Saat itu, dirinya diusung sebagai pendamping Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008. Melalui Pilkada tersebut, pasangan Ismet dan Rano berhasil terpilih sebagai pemenang untuk masa jabatan dari tahun 2008 – 2013.

2. Wakil Gubernur Banten

Pada tahun 2011, sang politikus mencalonkan diri menjadi Cawagub Banten, mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007 – 2011). Berkat dukungan suara dominan, keduanya terpilih dalam Pilkada tersebut dan memegang periode 2011 - 2015.

3. Pelaksana Tugas Gubernur Banten

Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten pada 13 Mei 2014, menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

Pendidikan Rano Karno

Pada ulasan profil sebelumnya, disebutkan bahwa politikus Indonesia ini mengalami masa sulit untuk dapat bersekolah. Namun, hal itu tak mematahkan semangat belajarnya, sehingga ia berhasil lulus dari beberapa fase pendidikan, berikut (dpr.go.id):
ADVERTISEMENT

Penghargaan dan Prestasi Rano Karno

Di samping namanya yang kini diperbincangkan sebagai sosok politisi dengan berbagai rekam jejak politik, Rano sejatinya merupakan seorang seniman yang telah mendapat banyak penghargaan dari karya-karyanya, sebagai berikut (p2k.stekom.ac.id):
ADVERTISEMENT
Itulah ulasan mengenai profil Rano Karno, sosok anggota DPR RI yang dampingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Ketahui informasi terkini mengenai perkembangan status pencalonan maupun hal lain terkait tokoh tersebut dari sumber terpercaya.