Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Rio Haryanto, Pembalap F1 dan Calon Suami Keponakan Sandiaga Uno
28 Mei 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diketahui, Athina merupakan keponakan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Uno dari pihak keluarga istrinya, Nur Asia Uno.
Terlepas dari momen yang membahagiakan itu, Rio Haryanto, yang dikenal sebagai mantan pembalap F1 berprestasi dan berkarisma, tetaplah menjadi sosok idola masyarakat Indonesia. Bagaimana profil dan biodata lengkap dari sosok ini?
Profil Rio Haryanto
Rio Haryanto menjadi salah satu pembalap kebangsaan Indonesia pertama yang bisa membalap di level Seri GP2 dan F1.
Tak hanya Rio, ayah sekaligus anggota keluarga lainnya juga berkiprah di bidang yang sama.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier Rio Haryanto dimulai sejak 1999 saat sedang berusia 6 tahun. Mulanya ia menjuarai kadet gokart nasional dan mendapat penghargaan dari Ikatan Motor Indonesia sebagai Best Gokart pada 2005 dan 2006.
Hingga pada 2010, ia naik kelas ke GP3 Series, 2011 naik ke GP2 Series, dan 2016 naik ke F1.
Kebanyakan orang mengenal bahwa Rio Haryanto adalah sosok yang religius, karena ia menempelkan surat Al-Baqarah ayat 255 di mobil balapnya.
Biodata Rio Haryanto
Berikut ini biodata lengkap dari sosok Rio Haryanto yang pernah mencetak sejarah bagi dunia balap Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Rio Haryanto
Pada 2002, Rio Haryanto mengawali kariernya sebagai pembalap di balap gokart dan mendapatkan Juara Nasional Gokart kelas kadet.
Pada 2008, karier balapan single seater-nya baru dimulai saat ia mengikuti ajang Formula Renault Asia.
Pada 2009, Rio Haryanto berhasil menjadi juara Formula BMW Pasifik dan berkesempatan tampil di dalam ajang Formula BMW Eropa sebagai pembalap tamu di seri Monza.
Pada 2010, Rio Haryanto memulai kariernya di benua Eropa dengan berlaga di Seri GP3 dengan membela tim Marussia Manor Racing.
Pada 2011, Rio juga mengikuti ajang AutoGP dengan bergabung bersama dengan tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Ia berhasil memenangkan balapan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
ADVERTISEMENT
Pada 2012, ia bergabung bersama dengan tim Tim GP2 Carlin yang didukung oleh tim Marussia, di mana ia bermitra bersama dengan Max Chilton.
Pada tahun yang sama, Rio juga berkesempatan untuk menjajal mobil F1 milik Tim F1 Marussia sebanyak 79 putaran pada sebuah sesi uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Hasil itu juga membawa Rio menjadi orang Indonesia yang pertama yang berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA Super Licence, yang merupakan sebuah syarat yang wajib dimiliki oleh calon pembalap F1.
Pada 2013, Rio bergabung bersama dengan Tim Barwa Addax, ia berhasil menempati peringkat ke-2 pada sprint race yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, Inggris. Sementara pada 2014, ia memutuskan untuk pindah ke tim Caterham.
ADVERTISEMENT
Sejak 2010, pasca keberhasilannya menjuarai Formula BMW Asia Pasifik, Rio Haryanto mendaftar sebagai pembalap mobil profesional di Akademi Balap Virgin Racing.
Ia adalah satu-satunya pembalap Asia di dalam akademi tersebut, dan mendapat kesempatan untuk menjadi Pembalap Tes, sekaligus pembalap cadangan Virgin Racing, hingga 2012.
Pada 18 Februari 2016, Manor Racing, selaku tim balap F1, resmi mengumumkan bahwa Rio Haryanto menjadi pembalapnya untuk mendampingi pembalap asal Jerman, yaitu Pascal Wehrlein.
Rio sekaligus menjadi pembalap Indonesia yang pertama yang berkiprah di dalam ajang bergengsi tersebut.
Pada 2016, ia memulai debutnya di Grand Prix Australia, namun karena adanya insiden, ia mundur dari balapan tersebut pada putaran ke-18. Pada tahun tersebut, ia juga menjadi pembalap kedua yang tersingkir dari sesi kualifikasi Grand Prix Bahrain.
ADVERTISEMENT
Setelah mengikuti 12 seri balapan pada Agustus 2016, posisi Rio Haryanto pun akhirnya harus digantikan oleh pembalap asal Perancis, yaitu Esteban Ocon.
Pada 2018, Rio mengikuti ajang SIC888 Race yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai bersama dengan juara Audi R8 LMS Cup 2018, yaitu Andrew Haryanto, dan Anderson Tanoto.
Setelah itu, Rio bergabung bersama dengan tim kolaborasi Singapura dan Indonesia, yakni T2 Motorsport, berkompetisi di dalam ajang Blancpain GT World Challenge Asia.
Ia berlaga bersama dengan pembalap Indonesia yang lainnya, yaitu David Tjiptobiantoro dalam 4 seri balapan, dan pembalap asal Singapura, yaitu Gregory Teo, dalam 2 seri balapan.
Ia bersama dengan David berhasil meraih podium 2 di Sirkuit Internasional Chang.
ADVERTISEMENT
Rio juga membalap di seri Asian Le Mans Series pada 2019/2020 dengan tim yang sama, namun Gregory Teo digantikan oleh Christian Colombo asal Italia untuk kejuaraan tersebut.
Ketiganya berhasil meraih pole position di balapan pamungkas di Sirkuit Internasional Chang, namun hasil finis terbaik yang diraih hanya posisi ke-4 di seri The Bend Motorsport Park dan Sepang.
Itulah profil Rio Haryanto, sang pembalap F1 sekaligus calon suami kaponakan Sandiaga Uno.(SCI)