Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro Akademisi yang Jadi Calon Menteri
21 Oktober 2024 5:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi perbincangan masyarakat setelah ia memenuhi panggilan Presiden terpilih untuk menjadi menteri. Ia masuk ke dalam 49 tokoh yang diundang Presiden terpilih Republik Indonesia untuk berkunjung ke kediamannya.
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut terlaksana pada hari Senin, 14 Oktober 2024. Nama Satryo Soemantri Brodjonegoro masuk dalam daftar calon menteri dalam kabinet pemerintahan baru Presiden terpilih.
Satryo Soemantri Brodjonegoro dikenal luas sebagai akademisi sekaligus praktisi di bidang teknik mesin dan manajemen pendidikan. Profil, karier, serta karyanya perlu diteladani oleh banyak orang.
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro
Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah seorang ketua sekaligus Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ia juga merupakan seorang akademisi dan ilmuwan yang telah mengeluarkan berbagai karya tulis ilmiah.
Biodata Satryo Soemantri Brodjonegoro
Terdapat berbagai data yang menerangkan mengenai Satryo Soemantri Brodjonegoro. Berikut adalah biodata Satryo Soemantri Brodjonegoro.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Satryo Soemantri Brodjonegoro
Berdasarkan laman pddikti.kemdikbud.go.id, Satryo Soemantri Brodjonegoro berkuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1990 untuk menempuh gelar S2. Ia memperoleh gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Amerika Serikat.
Karier Satryo Soemantri Brodjonegoro
Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah Profesor Emeritus di bidang Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejak tahun 1980, Profesor Satryo menjadi staf pengajar di Departemen Teknik Mesin di ITB.
ADVERTISEMENT
Ia pernah menjabat menjabat sebagai Ketua Departemen Teknik Mesin ITB dari tahun 1992-1995. Ia pernah menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik dari tahun 1995-1998).
Dari tahun 1999 hingga 2007, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Indonesia. Ia juga telah menjadi Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak tahun 2008.
Prof Brodjonegoro memperoleh gelar Ph.D. di bidang Teknik Mesin dari University of California, Berkeley, pada tahun 1985. Bidang penelitiannya meliputi tribologi, mekanika fraktur, serta pengembangan dan kebijakan pendidikan tinggi.
Setelah memperoleh gelar Ph.D, Satryo Soemantri kemudian bergabung dengan Institut Teknologi Bandung sebagai seorang dosen. Sebagai ilmuwan, ia telah mengeluarkan berbagai karya tulis ilmiah yang mencapai lebih dari 99 publikasi.
ADVERTISEMENT
Satryo memulai reformasi di pendidikan tinggi untuk peningkatan mutu agar mahasiswa mampu berdaya saing. Proses tersebut kemudian diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional pada masa itu.
Setelah ditarik menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Satryo mulai melakukan pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia. Institusi pendidikan tinggi yang besar mulai diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Kebijakan ini dirancang untuk memberikan otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Selain itu, Satryo Soemantri Brodjonegoro juga bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Kerja sama ini dilakukan dalam merencanakan pembangunan gedung fakultas teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Sebagai Dirjen Dikti, Satryo Soemantri Brodjonegoro memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fokusnya adalah pada peningkatan mutu lulusan perguruan tinggi agar lebih mampu bersaing di dunia kerja. Satryo juga mencoba untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di dalam dunia kerja. Saat itu, para alumni universitas dinilai kurang kompeten.
Satryo juga menghadapi banyaknya mahasiswa yang tidak kembali ke Indonesia usai sekolah di luar negeri. Mereka lebih memilih bekerja untuk negara lain karena menilai jika negara lain lebih menghargai kemampuan mereka.
Selain tergabung dalam Kementerian Pendidikan, Satryo juga sempat bergabung dalam tim Japan International Cooperation Agency atau yang lebih dikenal dengan nama JICA, dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanudin di Gowa.
Dirinya pernah menjabat sebagai Ketua AIPI Periode 2018-2023 dan juga Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa AIPI. Satryo kini masih aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.
ADVERTISEMENT
Belum ada kepastian resmi mengenai jabatan yang akan diberikan kepada Satryo dalam Kabinet Presiden terpilih. Rencananya akan ada 3 kementerian bidang pendidikan dan kebudayaan.
Tiga kementerian itu adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) dan Kementerian Kebudayaan. Posisi Menteri Kebudayaan akan diisi oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.
Posisi Mendikdasmen kemungkinan akan diisi oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Sedangkan posisi Mendikti, kemungkinan besar akan diisi oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro, melihat dari rekam jejak karier dan prestasi yang selama ini ia raih.
ADVERTISEMENT