Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Siapa Itu Marie Antoinette? Ini Kisah Hidup Ratu Prancis yang Berakhir Tragis
23 Agustus 2024 8:43 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa itu Marie Antoinette ? Nama ini mungkin tak asing lagi bagi pecinta sejarah, terutama yang tertarik akan kisah-kisah kerajaan di Eropa. Ratu Prancis yang satu ini menjadi ikon kemewahan, kontroversi, dan akhirnya tragedi. Di balik kehidupannya yang penuh dengan kemewahan, ada kemarahan dari rakyat Prancis yang menderita akibat krisis ekonomi.
ADVERTISEMENT
Marie Antoinette digambarkan sebagai sosok ratu yang boros dan tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya. Ia menjadi salah satu tokoh sentral dalam Revolusi Prancis. Kisahnya yang tragis cukup memilukan, berawal dari seorang putri kerajaan yang hidup dari kemewahan hingga menjadi korban dari revolusi yang menggulingkan monarki. Kisah ini banyak mengnspirasi karya seni dan sastra.
Siapa Itu Marie Antoinette
Siapa itu Marie Antoinette? Marie Antoinette, memiliki nama lengkap Maria Antonia Josepha Johanna lahir pada tangga 2 November 1755 di Istana Hofburg di Wina, Austria, Kadipaten Agusng Austria. Ia adalah putri bungsu dari pasangan Kaisar Romawi Suci Francis 1 dan Ratu Badsburg Maria Theresa. Ia terlahir sebagai archduchess sebuah gelar bangsawan yang digunakan sejak 1358 oleh penguasa Wangsa Habsburg yang memerintah Austria.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari https://guides.loc.gov/ Marie Antoinette datang pertama kali ke Prancis saat usianya masih muda yaitu 14 tahun. Ia adalah seorang gadis muda berparas cantik namun penuh kenaifan dan arogan. Saat usianya 15 tahun, ia dinikahkan dengan Louis-Auguste seorang putra mahkota Prancis dalam pernikahan politik yang bertujuan memperkuat hubungan antara Austria dan Prancis.
Masa Kecil Marie Antoinette
Sejak Marie lahir, ia diasuh di bawah pengasuhan anak-anak kekaisaran yaitu, Countess von Brandeis. Ia dibesarkan bersama dengan kakaknya, Putri Maria Carolina yang tiga tahun lebih tua dari dirinya. Maria menghabiskan masa kecilnya di Istana Hofburg dan Schonburnn, yaitu kediaman musim panas milik kekaisaran di Wina.
Marie bersekolah privat di Istana, namun dengan hasil yang kurang memuaskan. Saat usianya 10 tahun ia masih tidak dapat menulis dengan benar dalam bahasa Jerman maupun bahasa lainnya yang digunakan di Istana. Percakapan yang dimilikinya pun kaku, namun di bawah ajaran Cristoph Willibald Gluck ia menjadi seorang penyuka musik.
ADVERTISEMENT
Marie dapat memainkan harpa, harpsichord, dan seruling. Ia juga pandai bernyanyi dan memiliki suara yang merdu. Selain itu ia juga memiliki ketertarikan pada seni tari dan menyukai boneka. Kakak perempuannya, Maria Josephia meninggal karena sakit cacar di tahun 1767, dan banyak meninggalkan kenangan bagi Marie.
Di tahun 1768, Raja Prancis Louis XV mengirimkan seorang guru privat bernama Mathieu-Jacques de Vermond untuk mengajarkan Marie karena ia akan menjadi calon istri Louis XVI. Vermond mendapati bahwa Marie kurang terdidik, namun memiliki karakter yang kuat dan hati yang lembut. Ia pun diajarkan tentang tata krama, etiket, dan berbagai keterampilan untuk menjadi seorang keluarga kerajaan.
Menikah dengan Louis XVI
Dikutip dari https://en.chateauversailles.fr/ pada tanggal 16 Mei 1770, Marie Antoinette menikah dengan Louis XVI yang dirayakan di Kapel Kerajaan di Versailles. Pesta pernikahan ini adalah hasil kerja dari Duke de Choiseul yaitu Menteri Luar Negeri dan salah satu arsitek utama rekonsiliasi antara Prancis dan Austria.
ADVERTISEMENT
Pernikahan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Prancis, walaupun sebenarnya mereka belum melupakan permusuhan lama negaranya terhadap Wangsa Austria. Puncak resmi dari pesta mewah yang menandai pernikahan kerajaan adalah dengan peresmian Royal Opera.
Raja Louis XV yang saat itu sudah semakin tua akhirnya meninggal pada tanggal 10 mei 1774. Maka takhta pun turun pada anaknya yaitu Louis XVI, Marie Antoinette pun menjadi Ratu saat usianya belum genap 20 tahun. Ia menjadi Dauphine (istri seorang Dauphin yang menjadi pewaris takhta kerajaan Perancis) wanita pertama di Istana.
Menjadi Ratu Prancis dan Navarre
Saat Louis XVI naik takhta menjadi Raja Prancis dan Navarre, ia mengizinkan Marie Antoinette untuk mengambil peran di Istana yang belum pernah diberikan kepada dua ratu sebelumnya yaitu Maria Theresa dari Spanyol dan Marie Leszczynska. Marie sangat menikmati hiburan yang ada di istana dan sangat menyukai pesta dansa.
ADVERTISEMENT
Louis XVI memberikan Marie "Petit Trianon" yaitu kastil di tanah Bersilles yang saat itu dibangun oleh Louis XV. Louis XVI kemudian memperbolehkan Marie untuk merenovasi kastil tersebut sesuai dengan seleranya. Marie dikabarkan saat itu melapisi dinding kastil tesebut dengan emas dan berlian.
Ratu ini menghabiskan banyak sekali uang untuk fashion, kemewahan, dan perjudian. Padahal saat itu, rakyat Prancis tengah menderita akibat krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. oleh karena itu ia selalu menjadi sasaran kritik dan cemoohan masyarakat.
Kontroversi Marie Antoinette
Pernikahan antara Marie Antoinette dengan Raja Louis XVI sangatlah kompleks. Mereka kesulitan dalam mendapatkan garis keturunan yang menuai banyak spekulasi dan kritik publik. Namun, akhirnya delapan tahun setelah pernikahannya ia melahirkan anak pertamanya yaitu Marie Therese yang dikenal sebagai Madame Royale, kemudian anak keduanya yaitu Louis Joseph Xavier-Francois, Louis Charles, dan Sophie Beatrice.
ADVERTISEMENT
Walaupun Marie Antoinette telah dapat melahirkan garis keturunan, namun ia tetap dicap buruk oleh publik. Ia dianggap sebagai orang yang telah melakukan segala kesalahan di negara itu akibat dari gaya hidupnya yang mewah dan tak peduli pada krisis ekonomi Prancis.
Ketidakpuasan ini semakin menyebar di seluruh pelosok Prancis, orang-orang miskin namun Raja dan Ratu tetap hidup dalam kemewahan. Kontroversi yang paling terkenal yaitu kalimat “Let them eat cake”, yang konon diucapkan oleh Ratu saat mendengar rakyatnya kelaparan.
Kalimat tersebut masih dipertanyakan kebenarannya, dan menjadi simbol tak acuk dari sikap Marie Antoinette. Selain itu Ratu juga dituduh melakukan tindakan yang dianggap memalukan bagi seorang Ratu yaitu berpesta pora, mabuk-mabukkan, berjudi, dan memiliki hubunga yang tidak pantas. Ia juga turut serta dalam keputusan-keputusan politik negara dan kebijakan yang membebankan rakyat.
ADVERTISEMENT
Peran Marie Antoinette dalam Revolusi Prancis
Marie Antoinette memainkan peran penting dalam Revolusi Prancis. Sifat boros dan arogannya ini memperburuk situasi politik dan memicu Revolusi Prancis. Kemarahan rakyat Prancis akhirnya meletus dalam revolusi yang kemudian menggulingkan monarki. Marie Antoinette dan suaminya, Luis XVI kemudian ditangkap dan dipenjarakan.
Raja dituntut untuk dieksekusi, setelah itu pada 21 Januari 1793 kemudian Raja Louis XVI dihukum mati dengan guillotine. Marie Antoinette saat itu masih berharap putranya menjadi Raja Prancis selanjutnya, namun itu tak pernah terjadi.
Marie dituduh mengatur pesta besar-besaran di Versailles, mengirim uang perbendaharaan ke Austria, dan merencanakan pembantaian Gardes Françaises (Pengawal Nasional). Namun ia membantah semua tuduhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kematian Marie Antoinette
Kenapa Marie Antoinette dihukum mati? Ia dihukum mati karena dianggap sebagai simbol dari rezim lama yang sangat korup dan juga kejam, ia dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk pengkhianatan dan konspirasi musuh-musuh Prancis.
Tanggal 16 Oktober 1793, Ratu dihukum mati dengan dipenggal menggunakan guillotine di Place de la Concorde. Kematian tragis tersebut menjadi akhir dari era dan simbol dari kejatuhan monarki Prancis.
Siapa itu Marie Antoinette? Ia adalah seorang ratu yang menjadi korban Revolusi Prancis. Kisahnya akan terus menjadi bahan perdebatan dan inspirasi bagi generasi mendatang.(mita)