Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa Penemu Kamera? Ini Jawaban, Sejarah, Perkembangan, dan Cara Kerjanya
27 Juni 2024 12:17 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penemuan kamera untuk pertama kalinya melalui proses yang amat panjang. Proses tersebut dimulai ketika ilmuwan dan juga filsuf menyadari adanya fenomena optik alami di dalam kehidupan manusia.
Teknologi juga ikut serta dalam memainkan peran yang cukup penting baik dari segi ilmu praktik ataupun peralatan yang dipakai. Sekarang ini, hampir semua orang mempunyai kamera.
Siapa Penemu Kamera? Ini Asal-Usulnya
Siapa penemu kamera? Kamera pertama kali ditemukan oleh Louis Jacques Monde da Guerre. Ia lahir di Prancis, pada 18 November 1787. Louis adalah seorang seniman dan kimiawan berkebangsaan Prancis.
Semasa muda, Louis bergelut di bidang seni. Ia mulai terkenal sejak penemuannya tentang proses fotografi Daguerreotype.
Di usia pertengahan tiga puluh, ia telah berhasil merancang diograma, yaitu barisan lukisan pemandangan yang dapat menunjukkan lukisan terlihat indah dengan bantuan efek cahaya. Ia mulai mengembangkan suatu cara melukis kembali pemandangan secara otomatis tanpa menggunakan kuas dan cat.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Penemu Kompas, Sejarah, dan Fungsinya
Sejarah Penemuan Kamera
Pada tahun 1827, Louis bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang sedang membuat kamera dengan karya foto pertama pada tahun 1826, tetapi gambarnya masih kabur.
Louis mengadakan kerjasama pada tahun 1829 untuk mengembangkan kamera, tetapi pada tahun 1833 Niepce meninggal dunia. Ia berhasil menciptakan sistem praktis fotografi yang diberi nama daguerreotype.
Daguerreotype merupakan metode membuat foto yang pertama dipublikasikan di dunia. Metode ini diciptakan pada tahun 1834 oleh Louis dan Niepce. Gambar yang dihasilkan sistem Daguerrotype terbuat dari amalgam atau campuran perak dan mercury.
Uap mercury yang dihasilkan dari kolam air raksa yang telah dipanaskan digunakan untuk mengembangkan pelat tembaga dengan lapisan perak tipis yang digulung di dalam kontak.
ADVERTISEMENT
Namun hasil gambar sistem Daguerrotype mudah terhapus oleh udara maupun jari, sehingga dilakukan diruang tertutup dan hasilnya dimasukkan kedalam bingkai kaca. Hasil gambarnya dapat disalin kembali dengan redaguerrotype aslinya.
Louis kembali melanjutkan penelitiannya dengan melakukan eksperimen bahan kimia dan proses mekanik dalam merekam gambar dengan melapisi pelat tembaga dan perak.
Pada tahun 1835, ia telah menemukan cara mengembangkan hasil foto selama 30 menit, sehinggga dapat memperbaiki gambar yang dihasilkan. Cara tersebut mampu mencegah penggelapan pelat perak yang digunakan. Pada tahun 1837, ia berhasil menyempurnakan dari proses eksposur hingga fiksasi.
Perkembangan Kamera di Dunia
Awalnya sekitar tahun 1.000 setelah Masehi, muncul kamera Obzura. Setelah 900 tahun penemuan kamera obscura, di tahun 1837 seorang bangsawan Prancis yaitu Louis Jacques Monde akhirnya menemukan konsep terbaru dalam dunia fotografi yang lebih praktis yang akhirnya diberi nama sebagai Daguerreotypes.
ADVERTISEMENT
Setelah munculnya kamera Daguerreotypes, ilmuwan lain yaitu Henry Fox Talbot menyempurnakan lagi pada bagian proses terbentuknya gambar dan berhasil menjual kamera Calotype sekitar tahun 1840-an.
Pada tahun 1857, sebagian orang menggunakan Kamera Dry Plates atau plat kering. Kamera satu ini merupakan karya dari Desire van Monckoven. Setelah 14 tahun kemudian, kamera Dry Plates ini dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox yang akhirnya berhasil dalam menciptakan kamera dengan plat basah yang memiliki kualitas serta kecepatan yang lebih baik lagi dalam hal pengambilan gambar.
Setelah itu, pada tahun 1888, masyarakat mulai dikenalkan dengan kamera film. Kamera film ini diberi nama dengan Kodak. Perkembangan kamera ini tentu saja lebih canggih lagi dari penemuan kamera sebelumnya, karena kamera ini hanya terdiri dari satu shutter speed dan satu buah lensa fokus saja.
ADVERTISEMENT
Sampai akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil menciptakan berbagai model kamera film, yang termasuk kamera berbentuk kotak dan bahkan ada kamera lipat.
Pada tahun 1923, kamera Ur-Leica mulai dijual luas ke publik. Pengguna kamera merasa sangat puas dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Dari sinilah muncul perusahaan pembuat kamera yang bersaing dengan Ur-Leica, yaitu kamera Canon dimana perusahaan ini berpusat di Jepang. Canon juga menciptakan kamera dengan film cine berukuran 35 mm yang akhirnya bersaing ketat dengan kamera Ur-Leica.
Setelah itu, pada tahun 1928 Kamera TLR muncul. Kamera TLR ini sempat bertahan beberapa dekade dan cukup populer saat itu, sebelum akhirnya diciptakannya kamera SLR. Pada kamera SLR ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari kamera TLR. Kamera ini mulai diproduksi sejak tahun 1933 yang dikenal oleh Ihagee Exacta, kamera SLR begitu kompak untuk pertama kali menggunakan 127 roll film.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1981 merupakan tahun dimana awal munculnya kamera analog dari Sony Mavica yang berasal dari singkatan Magnetic Video Camera. Ini merupakan kamera analog pertama yang dapat mencatat sinyal piksel terus menerus sebagai mesin rekaman video.
Kamera berikutnya yakni kamera digital. Kamera ini mulai dikenalkan ke masyarakat pada tahun 1989. Kamera digital merupakan kamera yang berbeda dari jenis kamera pendahulunya seperti kamera analog terutama karena kamera digital yang tidak menggunakan roll film, tetapi kamera ini mampu menyimpan dan menangkap foto bahkan video di dalam kartu memori digital atau penyimpanan eksternal yang baik dan resolusi yang lebih tajam. Sehingga membuat kamera ini menjadi disukai oleh kalan fotografi saat ini.
Semenjak tahun 2010 hingga saat ini, kamera digital terus berkembang bahkan ber-revolusi berlomba-lomba untuk memberikan teknologi yang semakin hari semakin canggih dan mutakhir yang begitu memudahkan pengguna untuk mengabadikan setiap momen berharga serta indah dalam hidup yang dituangkan di dalam foto dan video dengan hasil yang tajam dan jernih.
ADVERTISEMENT
Prinsip dan Cara Kerja Kamera
Dikutip dari buku Dasar Fotografi: Cara Cepat Memahami Fotografi, Teguh Setiadi, S.Kom., M.Kom., dkk, (2017:21), prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya.
Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya.
Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian disimpan dalam media penyimpan.
Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya dipastikan hanya boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini ibarat jendela kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat membuka mata atau menutup mata.
ADVERTISEMENT
Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur kecepatan di lubang ini agar membuka saat diperintah. Dengan mengatur dua properties ini, intensitas cahaya yang masuk ke kamera dapat diatur.
Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam difokuskan. Fokus adalah saat pengguna bisa melihat objek pada visualisasi yang terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut blur.
Kalau menyangkut cara kerja, fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke bidang sensor kamera, seperti setelah cahaya lewat kornea mata dan tepat jatuh di retina maka pengguna bisa fokus melihat suatu objek.
Dengan mengetahui siapa penemu kamera pertama kalinya dan prinsip kerja kamera merupakan hal yang paling penting untuk dipahami sebelum masuk ke dunia fotografi.(glg)
ADVERTISEMENT