Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN JANTRA 40 Universitas Brawijaya Tingkatkan Pemasaran Produk Lokal
28 Agustus 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari purnawanizzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malang FBD JANTRA 40 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok JANTRA 40 dari Universitas Brawijaya telah sukses mengadakan program pemberdayaan digital di Kampung Tampah, Desa Sindurejo, Kabupaten Malang. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat lokal dalam meningkatkan penjualan produk kerajinan tampah dari anyaman bambu melalui platform digital, sekaligus memperkenalkan potensi budaya kampung tersebut ke khalayak yang lebih luas. Program yang berlangsung selama 40 hari ini berhasil memberikan dampak positif bagi perekonomian warga dengan mengintegrasikan teknologi dalam pemasaran produk tradisional.
ADVERTISEMENT
Kampung Tampah di Desa Sindurejo dikenal dengan produksi tampahnya yang khas dan unik. Hampir seluruh warga di kampung ini memproduksi tampah secara mandiri di rumah masing-masing, menjadikannya sebagai sumber penghidupan utama. Namun, selama ini penjualan masih bergantung pada pasar lokal dan cara-cara konvensional. Mahasiswa JANTRA 40 melihat potensi besar dalam memperluas jangkauan pasar melalui digitalisasi, sehingga mereka menginisiasi program "Cultural Empowerment dan Digitalisasi Kampung Tampah" sebagai solusi konkret.
Selama program berlangsung, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan utama, termasuk pelatihan pemasaran digital, pembuatan akun di platform e-commerce Shopee, dan pengembangan website sebagai media promosi Kampung Tampah. Pelatihan ini melibatkan seluruh pengrajin tampah di kampung tersebut, yang diajarkan cara membuat akun, mengunggah produk, dan memaksimalkan potensi penjualan di dunia digital. Dengan adanya akun Shopee yang dikelola langsung oleh warga, produk-produk tampah kini dapat diakses oleh pembeli dari seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mahasiswa juga membangun sebuah website yang berfungsi sebagai pusat informasi dan promosi bagi Kampung Tampah. Website ini tidak hanya menampilkan produk tampah yang dijual, tetapi juga memberikan informasi mengenai sejarah dan budaya di balik kerajinan tersebut, sehingga membantu meningkatkan eksposur Kampung Tampah sebagai destinasi wisata budaya. Melalui website ini, wisatawan dapat mengenal lebih dalam tentang proses pembuatan tampah dan keunikan desa tersebut.
“Dengan adanya program digitalisasi ini, kami berharap masyarakat Kampung Tampah tidak hanya dapat meningkatkan penjualan produk mereka, tetapi juga mampu memperkenalkan budaya lokal kepada dunia luar,” ujar Syalwa, salah satu mahasiswa KKN JANTRA 40.
Bagi masyarakat lokal, program ini memberikan manfaat yang signifikan. Salah satu pengrajin, Ibu Siti, mengatakan bahwa sebelumnya ia hanya mengandalkan penjualan di pasar setempat. Namun, setelah mengikuti pelatihan dan mulai berjualan di Shopee, pesanan datang dari luar daerah, bahkan ada permintaan dari luar Jawa. "Dulu kami tidak terpikir bisa menjual sampai ke luar daerah. Ini sesuatu yang baru dan sangat berharga," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain fokus pada pemasaran produk, program ini juga mengedukasi warga tentang pentingnya kesadaran digital di era modern. Melalui diskusi dan workshop, mahasiswa memberikan pemahaman mengenai persaingan di pasar online, pentingnya branding, dan cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk. Harapannya, dengan pengetahuan ini, warga Kampung Tampah dapat mengelola usaha mereka secara mandiri dan berkelanjutan.
Program ini diakhiri dengan refleksi bersama, di mana masyarakat dan mahasiswa saling berbagi pengalaman selama kegiatan berlangsung. Evaluasi menunjukkan bahwa program digitalisasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian budaya lokal. Identitas Kampung Tampah sebagai penghasil kerajinan unik semakin kuat, dan kini kampung tersebut siap dikenal lebih luas melalui platform digital.
ADVERTISEMENT
Kehadiran program "Cultural Empowerment dan Digitalisasi Kampung Tampah" oleh mahasiswa KKN JANTRA 40 Universitas Brawijaya membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan tradisi lokal dengan dunia global. Mahasiswa berharap karya ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Kampung Tampah serta menjadi contoh bagi desa-desa lain yang ingin memanfaatkan teknologi untuk memperluas potensi lokal mereka.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat, program ini menandai langkah maju dalam upaya pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi di era digital.