Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Kritik Sosial Singkat Berbagai Tema
8 Januari 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membuat dan menyampaikan berbagai contoh kritik sosial tidak bisa dilakukan sembarangan. Kritik sosial sebaiknya disampaikan dengan tujuan membuka mata masyarakat terhadap ketidaksetaraan atau ketidakadilan yang mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
Kritik sosial berfungsi sebagai alat untuk merangsang refleksi dan perubahan dalam masyarakat. Termasuk memicu kesadaran akan isu-isu sosial dan mendorong tindakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan keadilan.
Contoh Kritik Sosial Singkat yang Bisa Dipelajari
Kritik sosial adalah evaluasi kritis terhadap berbagai aspek dalam masyarakat. Mulai dari norma-norma, nilai-nilai, struktur kekuasaan, sampai dengan perilaku manusia.
Tujuan kritik sosial adalah untuk menyelidiki dan menggambarkan ketidaksetaraan, ketidakadilan, atau ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat. Kritik sosial tidak hanya berisi penilaian buruk, tetapi juga eksplorasi cara-cara untuk mencapai perubahan positif.
Inilah beberapa contoh kritik sosial yang dibuat singkat dengan berbagai tema.
1. Kenakalan Remaja: Memangsa Masa Depan Bangsa
Kenakalan remaja merupakan realitas yang semakin meresahkan dalam masyarakat modern saat ini. Fenomena ini tidak hanya menjadi tantangan bagi para orang tua dan pendidik, tetapi juga memicu keprihatinan terhadap masa depan bangsa.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya pembentukan karakter dan moralitas yang kuat dalam pendidikan. Hal tersebut dapat menyebabkan remaja rentan terjerumus dalam perilaku negatif.
Perkembangan teknologi, terutama media sosial, juga telah menjadi medan subur bagi penyebaran kenakalan remaja. Konten negatif, tekanan sosial, dan kompetisi tidak sehat sering kali memicu perilaku merugikan di kalangan remaja.
2. Kebersihan Lingkungan: Budaya Wegah-Wegahan Terhadap Sampah
Kebiasaan membuang sampah sembarangan masih menjadi permasalahan serius. Kendati ada kampanye kebersihan, budaya "wegah-wegahan" terhadap sampah masih sulit diubah, terutama di lingkungan perkotaan yang padat penduduk.
Bukan itu saja, sistem pengelolaan limbah pun masih kurang efisien, terutama di daerah perkotaan yang padat. Kurangnya fasilitas daur ulang yang memadai dan penanganan limbah yang tepat dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Meskipun isu pemanasan global semakin nyata, masih banyak yang acuh tak acuh terhadap kontribusi individu terhadap perubahan iklim. Sikap ini dapat makin menghambat usaha bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
3. Baliho Kampanye Capres: Ketidakseimbangan antara Informasi dan Visual Overload
Dalam kampanye calon presiden, baliho menjadi salah satu media utama untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Pemasangan baliho yang berlebihan di ruang umum dapat menciptakan tampilan yang berantakan dan merugikan estetika kota.
Selain itu, hal ini juga dapat dianggap sebagai bentuk pencemaran visual. Baliho seringkali hanya berisi slogan-slogan tanpa memberikan informasi yang memadai tentang program dan visi-misi calon.
Kritik-kritik ini bukanlah untuk mengurangi pentingnya baliho sebagai media kampanye, tetapi untuk mendorong pemilihan desain dan strategi kampanye yang lebih cerdas dan informatif agar dapat memberikan kontribusi yang lebih positif dalam proses demokrasi.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pengertian dan Jenis Kritik Seni Rupa
Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Sosial, Ryan Taufika, M.Pd, Baihaqi Siddik Lubis, S.Pd.I., M.Pd., 2022, dengan menyoroti masalah dan menawarkan solusi, kritik sosial dapat mendorong perubahan. Baik dalam kebijakan, praktik, atau perilaku yang dianggap tidak adil atau merugikan.
Berbagai contoh kritik sosial juga berfungsi sebagai bentuk pengawasan terhadap penguasaan dan penyalahgunaan kekuasaan. Termasuk evaluasi terhadap kebijakan pemerintah, tindakan institusi, atau perilaku lain yang merugikan masyarakat. (DNR)