Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Contoh Perubahan Kepribadian yang Disebabkan oleh Konflik
19 Januari 2024 11:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konflik merupakan persaingan yang disebabkan oleh perbedaan nilai, status, dan lainnya. Tak jarang hal itu berdampak pada kepribadian seseorang. Salah satu contoh perubahan kepribadian yang disebabkan oleh konflik adalah agresif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Prasangka & Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur oleh Alo Liliweri (2005:245) konflik dapat terjadi dalam ruang dan waktu suatu masyarakat, sebab akan selalu terjadi perbedaan persepsi terhadap suatu permasalahan yang dihadapi.
Contoh Perubahan Kepribadian yang Disebabkan oleh Konflik
Contoh perubahan kepribadian yang disebabkan oleh konflik biasanya akan dialami oleh individu yang terlibat. Dampak yang diberikan dapat bersifat positif maupun negatif. Untuk itu, simak beberapa contoh perubahannya dalam penjelasan berikut:
1. Agresif
Konflik yang dialami oleh seseorang akan berpengaruh pada psikologis dan sifat. Perubahan kepribadian tersebut dapat menciptakan perilaku yang agresif. Umumnya perilaku agresif terbagi menjadi beberapa bentuk. Apa saja?
ADVERTISEMENT
2. Mudah Marah
Selanjutnya, terdapat perubahan seseorang yang mulanya sabar menjadi mudah marah terhadap hal yang sepele. Hal ini menjadi bentuk respon atas situasi yang tidak nyaman. Sehingga, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin.
Setelahnya, tubuh akan menegang, detak jantung meningkat, dan tekanan darah naik. Bahkan, secara fisik seseorang yang mudah marah akan terlihat pada bagian wajah dan telapak tangan yang terlihat lebih merah.
3. Bertambahnya Solidaritas Intern dan Rasa In-Group Suatu Kelompok
Terakhir, konflik dapat menyebabkan perubahan kepribadian yang dapat meningkatkan solidaritas pada suatu kelompok. Pertentangan antara kelompok dan kelompok, atau antar anggota, membuat solidaritas masing-masing anggota akan bertambah.
Peningkatan solidaritas tersebut dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan saat memecahkan suatu permasalah dan mengevaluasinya. Sehingga, konflik yang dilalui sebelumnya dapat diantisipasi dan tidak terjadi lagi.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pengertian Manajemen Konflik dan Fungsinya
Itulah beberapa contoh perubahan kepribadian yang disebabkan oleh konflik. Perubahan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif yang telah dijelaskan di atas. (NUM)