Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Contoh Sumber Energi Konvensional beserta Pengertiannya
9 Desember 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber daya energi konvensional merupakan sebuah energi yang kesediaannya terbatas dan tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa contoh sumber energi konvensional. Agar pemanfaatannya dapat dilakukan dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh sumber energi tersebut yang mempunyai manfaat penting bagi kehidupan manusia adalah minyak bumi. Karena bahan tersebut diolah menjadi berbagai bahan bakar, seperti solar, premium, dan pertamax.
Pengertian dan Contoh Sumber Energi Konvensional
Mengutip dari buku Merancang Energi Masa Depan dengan Biodiesel, Eka (2020:2), sumber energi konvensional merupakan energi yang diambil dari sumber yang ketersediannya hanya dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat regenerasi. Sumber energi tersebut cepat atau lambat dapat berakhir atau habis.
Selain itu, juga dapat berbahaya bagi lingkungan. Karena sangat terkait dengan polusi pada lingkungan sekitar, seperti dapat menciptakan polusi udara, air, dan juga tanah. Sehingga harus memanfaatkannya dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa contoh sumber energi konvensional yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Batu Bara
Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil yang tercipta dari sebuah endapan organik. Endapan organik tersebut berupa sisa-sisa tumbuhan dan dibentuk oleh proses pembatubaraan. Susunan dari batu bara berupa karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara sering dimanfaatkan sebagi bahan bakar utama selain solar (diesel fuel) dalam dunia industri. Karena dilihat dari segi ekonomisnya, lebih hemat dibanding dengan solar. Jika dilihat dari proses pembentukannya, batu bara dapat dibagi menjadi beberapa kelas. Di antaranya, yaitu:
2. Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berada di lautan, dapat juga dari tumbuhan dan hewan yang sudah mati pada jutaan tahun lalu. Minyak tersebut terdapat dalam lapisan paling atas dari beberapa area pada kerak bumi.
ADVERTISEMENT
Susunan dari minyak bumi berupa campuran yang berasal dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, nitrogen, oksigen, serta sangat sedikit komponen yang mempunyai kandungan logam. Beberapa ciri-ciri dari minyak bumi di antaranya, yaitu.
Pemanfaatan dari minyak bumi diolah menjadi berbagai bahan bakar minyak. Seperti solar, minyak tanah, premium, dan pertamax.
3. Gas Alam
Gas alam juga termasuk dalam bahan bakar fosil yang terbentuk dari jasad renik lautan, tumbuhan, serta hewan yang sudah mati dalam jutaan tahun lalu. Di mana gas alam tersebut tersusun atas alkana yang suhunya rendah, seperti metana, etana, butana, dan propana.
Selain itu juga di dalam alkana juga terkandung berbagai gas lain, seperti hidrogan sulfida (H2S) dan karbon diokasida (CO2). Dalam pemanfatannya, harus melalui beberapa proses tertentu.
ADVERTISEMENT
Karena jika belum diproses sangat berbahaya, dapat mengurangi keberadaan oksigen dalam udara dan mempunyai sifat mudah terbakar, serta dapat menimbulkan ledakan. Adapun pemanfaatannya terbagi atas 3 kelompok, yaitu.
Beberapa contoh sumber energi konvensional yaitu, batu bara, minyak bumi , dan gas alam. Dalam pemanfaatan sumber energi tersebut harus dilakukan dengan tepat, karena jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbarui atau regenerasi. (PAM)
ADVERTISEMENT