Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Penerapan Bioteknologi yang Tidak Menggunakan Mikrobiologi
14 Januari 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bioteknologi, sebagai cabang biologi, mencakup berbagai metode dan aplikasi yang terus berkembang. Meskipun banyak hasil bioteknologi terkait dengan mikrobiologi, tetapi ada beberapa penerapan bioteknologi yang tidak menggunakan mikrobiologi.
ADVERTISEMENT
Teknologi bayi tabung menjadi salah satu inovasi penting dalam bioteknologi. Selain itu, ada pula penerapan lain yang tidak tergantung pada mikrobiologi, seperti kloning dan rekayasa genetika, yang memiliki dampak besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Penerapan Bioteknologi yang Tidak Menggunakan Mikrobiologi
Mengutip dari buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX, Sadiman, S.Pd., M.Pd. (2019), penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu, seperti mikrobiologi. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa terdapat penerapan bioteknologi yang tidak menggunakan mikrobiologi. Berikut beberapa di antaranya.
1. Penerapan Teknologi Bayi Tabung
Salah satu terobosan penting dalam bioteknologi yang tidak melibatkan mikrobiologi adalah teknologi bayi tabung. Metode ini memungkinkan pembuahan sel telur dilakukan di luar tubuh manusia.
Prosedur ini melibatkan penggabungan sel telur dan sperma di laboratorium. Kemudian diikuti dengan penanaman embrio yang sudah berkembang ke dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Teknologi bayi tabung telah membantu ribuan pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak secara alami, sehingga memberikan harapan bagi mereka yang sebelumnya merasa tidak memiliki opsi.
2. Penerapan Kloning
Kloning adalah salah satu penerapan bioteknologi yang tidak langsung terkait dengan mikrobiologi. Proses ini melibatkan reproduksi aseksual untuk menciptakan organisme dengan informasi genetik identik.
Meskipun kontroversial, kloning memiliki potensi dalam produksi hewan ternak yang unggul, pemulihan spesies terancam punah, dan penelitian medis.
Kloning hewan pertama kali berhasil pada tahun 1996 dengan lahirnya domba bernama Dolly, menggugah perdebatan etika dan moral seputar penggunaan teknologi ini.
3. Rekayasa Genetika dalam Pertanian
Penerapan rekayasa genetika di bidang pertanian adalah contoh lain dari bioteknologi yang tidak sepenuhnya bergantung pada mikrobiologi.
ADVERTISEMENT
Tanaman hasil rekayasa genetika telah dimodifikasi untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian, memberikan hasil yang lebih besar, ketahanan terhadap hama, dan adaptasi terhadap lingkungan yang berubah.
Sebagai contoh tanaman yang tahan terhadap serangan hama atau tahan terhadap kondisi iklim tertentu dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian.
Meskipun menimbulkan berbagai perdebatan etika, penerapan bioteknologi yang tidak menggunakan mikrobiologi ini memberikan solusi untuk tantangan dan permasalahan di berbagai bidang. Jadi, keilmuan ini membuktikan bahwa bioteknologi terus berkembang untuk memberikan manfaat dan solusi inovatif bagi masyarakat. (ARR)