Konten dari Pengguna

5 Contoh Perilaku Hasil Belajar beserta Ciri-Cirinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Desember 2023 15:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh perilaku hasil belajar. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh perilaku hasil belajar. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
ADVERTISEMENT
Contoh perilaku hasil belajar dapat dilihat dari perubahan sikap anak setelah melalui kegiatan belajar. Perubahan yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Perilaku hasil belajar dapat dicirikan dengan perubahan yang bersifat positif, perubahan yang bersifat aktif dan permanen, perubahan yang disadari dan disengaja, dan lainnya.

Ciri-Ciri Perilaku Hasil Belajar

Ilustrasi contoh perilaku hasil belajar. Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
Dikutip dalam buku Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Sebagai Solusi Meningkatkan Hasil Belajar oleh Sugita (2023:57) hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki anak setelah menerima penglaman belajar. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Sehingga kata kunci dari perilaku hasil belajar adalah perubahan perilaku.
Ciri-ciri perubahan perilaku sebagai akibat dari belajar, yaitu:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Contoh Perilaku Hasil Belajar

Ilustrasi contoh perilaku hasil belajar. Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
Belajar dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun contoh perilaku hasil belajar sebagai berikut.

1. Rasa Optimis

Optimis adalah suatu harapan yang ada pada individu bahwa segala sesuatu akan berjalan menuju kearah kebaikan. Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI), optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal.
Perasaan optimis membawa individu pada tujuan yang diinginkan, yakni percaya pada diri dan kemampuan yang dimiliki. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang yang optimis adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

2. Percaya Diri

Percaya diri (Self Confidence) merupakan bentuk meyakinkan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Dengan percaya diri, anak tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain.
Selain itu, dapat melatih anak menjadi sosok yang lebih bersyukur. Anak yang memiliki rasa percaya diri akan membuatnya lebih tahan terhadap tekanan atau masalah yang sedang dialami. Ciri-ciri anak yang memiliki sikap percaya diri yaitu:

3. Tidak Sombong

Tidak sombog atau rendah hati artinya tidak memandang rendah orang lain. Rendah hati sering disebut dengan tawaduk. Orang yang rendah hati selalu bersikap tenang, sederhana, dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan sombong.
ADVERTISEMENT
Sikap rendah hati adalah sikap yang terpuji dan dijunjung tinggi oleh agama apa pun, termasuk Islam. Manfaat memiliki sikap rendah hati membuat anak dicintai oleh sesama dan dihargai oleh orang lain.

4. Dapat Memanajemen Dirinya Sendiri

Manajemen diri atau self management adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk mengendalikan berbagai unsur dalam diri seperti fisik, emosi, perasaan, pikiran dan perilaku untuk mencapai hal-hal yang baik dan terarah.
Dengan manajemen diri yang baik pula, maka anak akan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, sangat menghargai waktu dan melaksanakan semua aktivitas sesuai ketetapan (schedule) yang sudah disepakati.

5. Bersikap Berhati-hati

Bersikap berhati-hati adalah perilaku yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan setiap tindakan yang akan dilakukan.
Ini berarti mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko dan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi. Berhati-hati di sini artinya tidak sembrono atau nekat, tetapi juga tidak takut atau selalu ragu-ragu
ADVERTISEMENT
Tidak hanya contoh di atas saja, masih banyak contoh perilaku hasil belajar lainnya yang dapat dilihat orang tua pada perkembangan anak. Tentunya perilaku ini bersifat positif yang muncul pada anak. (MRZ)