Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi bagi Lingkungan
19 Oktober 2023 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selain memiliki keunggulan, ada juga dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan. Penerapan bioteknologi memang dikenal sangat berguna di bidang kesehatan, pertanian, dan industri. Tapi dampaknya pun perlu dipikirkan dengan lebih serius.
ADVERTISEMENT
Perlu diambil langkah-langkah yang serius dalam mengantisipasi dan mangatasi berbagai dampak negatif yang timbul. Pengawasan ketat, regulasi yang tepat, dan penelitian berkelanjutan diperlukan untuk mengelola dampak lingkungan dari penerapan bioteknologi tersebut.
Berbagai Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi bagi Lingkungan
Berdasarkan buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA, Rikky Firmansyah, dkk, 2007, bioteknologi adalah bidang ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip biologi, kimia, fisika, dan teknik. Tujuannya untuk mengembangkan produk dan proses yang menggunakan makhluk hidup atau komponen biologis.
Termasuk manipulasi genetika organisme, mikroorganisme, dan sel-sel hidup untuk menghasilkan produk dan layanan yang berguna dalam berbagai bidang. Misalnya industri pertanian, farmasi, kedokteran, dan lingkungan.
Bioteknologi telah membawa banyak inovasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari pengobatan penyakit, produksi makanan yang lebih baik, hingga pertanian. Di sisi lain, muncul dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan. Dampak tersebut antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Pemakaian tanaman transgenik (GM) dalam pertanian dapat mengancam keberagaman genetik. Ini sangat berpotensi mengurangi keanekaragaman hayati dan kekebalan ekosistem terhadap hama dan penyakit.
2. Kontaminasi Genetik
Kontaminasi tanaman GM ke lingkungan alami atau ke tanaman dapat terjadi melalui penyebaran serbuk sari atau tanaman jadi yang tumbuh di dekatnya. Ini dapat menyebabkan perubahan genetik pada tanaman alami dan mengurangi keaslian varietas tanaman.
3. Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
Bioteknologi memang dapat menghasilkan pestisida internal (misalnya, tanaman Bt) yang bisa membunuh hama sasaran. Tapi juga berdampak pada organisme non-target seperti lebah dan kupu-kupu.
4. Resistensi Hama dan Gulma
Penerapan bioteknologi yang mengandung resistensi terhadap hama dan herbisida dapat memicu evolusi hama dan gulma yang resisten terhadap kontrol bioteknologi ini. Akibatnya, pertanian mungkin harus menggunakan lebih banyak pestisida kimia, yang nantinya dapat merusak lingkungan.
ADVERTISEMENT
5. Dampak pada Air dan Tanah
Bioteknologi juga dapat berdampak pada kualitas air dan tanah. Penggunaan herbisida tertentu dapat mencemari air tanah dan mengganggu ekosistem perairan yang ada di sekitarnya.
Dengan adanya berbagai dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan, sebaiknya mulai dipertimbangkan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut dalam mengembangkan dan menerapkan bioteknologi. (DNR)