Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
6 Cerpen Karya Putu Wijaya, Sastrawan Asal Bali
7 Januari 2025 16:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
6 Cerpen karya Putu Wijaya menjadi sejumlah karya sastra legendaris yang sudah ditulisnya sejak masuk dalam dunia sastra. Gaya bahasa yang khas mendorong sejumlah pembaca untuk menganalisis cerpen buatannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku FAST Fokus & Siap UTBK-SNBT 2025 oleh Edulab (2024:99), Putu Wijaya yang lahir pada tahun 1944 di Tabanan, Bali, adalah salah satu penulis terkemuka Indonesia yang dikenal karena karyanya yang beragam dan inovatif.
6 Cerpen Karya Putu Wijaya
I Gusti Ngurah Putu Wijaya atau kerap dipanggil dengan Putu Wijaya adalah sastrawan yang dikenal serba bisa. Beliau adalah seorang penulis drama, cerpen, novel, skenario film dan sinetron, tokoh teater, dan pelukis.
Putu Wijaya telah memulai menulis saat masih SMP. Karya pertamanya adalah cerpen berjudul Etsa yang dimuat di harian Suluh Indonesia di Bali. Deretan cerpen yang telah ditulisnya mengisahkan kenyataan hidup.
Dengan berjalannya waktu Putu Wijaya telah menghasilkan karya-karyanya yang telah dikenal dan dibaca oleh banyak orang. Di antara banyaknya karya berikut 6 Cerpen Karya Putu Wijaya beserta sinopsinya.
ADVERTISEMENT
1. Peradilan Rakyat
Peradilan Rakyat mengangkat tema politik, sosial, dan ketidakadilan. cerpen ini berbicara tentang betapa buruknya situasi hukum di negara akibat ketidakadilan pengadilan yang memihak pihak yang salah. Bermula dari kisah anak dan ayah yang bekerja menjadi pengacara.
Anak sebagai pengacara muda cemerlang, sedangkan ayahnya pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum. Anak membela seorang penjahat besar yang sepantasnya mendapat hukuman mati namun malah menang dalam peradilan tersebut.
2. Protes
Protes bercerita tentang kritik sosial terhadap masyarakat kecil yang tidak bersedia lokasi tempat tinggalnya dibuat kawasan baru yang di dalamnya tersedia berbagai fasilitas.
Seorang wakil rakyat yang dilakoni oleh tokoh Baron mempunyai ide terhadap keberadaan masyarakat kecil. Tetapi ide tersebut menuai protes dari masyarakat kecil. Masyarakat merasa apa yang dilakukan Baron tersebut akan menyengsarakannya.
ADVERTISEMENT
3. Keadilan
Keadilan menceritakan tentang pentingnya keadilan yang dimulai sejak dini dan pesan untuk selalu berbuat baik meskipun tidak dibalas. Cerpen ini mengisahkan Pak Amat yang menolong penjual es pudeng, tetapi malah dihina dan dilukai oleh penjual es tersebut.
4. Darah
Cerpen darah menceritakan gadis yatim piatu bernama Mirah yang tinggal bersama Bude dan Pakdenya. Mirah memiliki warna darah yang unik. Darah mirah berwarna putih dan kemudian berganti biru yang membuat seluruh rumah heboh termasuk Mirah sendiri.
5. Malu
Pria kelahiran Bali ini juga menciptakan cerpen berjudul Malu yang mengangkat isu-isu sosial seperti ketidakadilan, kesenjangan ekonomi, dan perjuangan hidup. Cerpen ini menceritakan sosok tokoh yang dituduh mencuri dan kemudian dipenjara.
Setelah bebas, dirinya mengalami kesulitan dan menjadi gelandangan. Suatu hari, tokoh tersebut bertemu dengan orang yang pernah ditolongnya dan kini sukses, sehingga membuatnya berpikir tentang keadilan.
ADVERTISEMENT
6. Etsa
Etsa bercerita tentang laki-laki yang menyatakan cintanya kepada seorang perempuan. Namun perempuan tidak menjawabnya secara langsung. Perempuan tersebut menjawab cintanya setelah ujian sekolah dan mengatakan cinta agar laki-laki itu tidak sakit hati saja.
6 Cerpen karya Putu Wijaya di atas menjadi karya sastra yang patut diacungi jempol. Melalui cerpen tersebut beliau menceritakan sesuatu yang nyata adanya di kehidupan masyarakat. (MRZ)
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 17:20 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini