Konten dari Pengguna

6 Ciri-Ciri Awan Altostratus dan Pembentukannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Desember 2023 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri awan altostratus. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri awan altostratus. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Awan Altostratus merupakan jenis awan yang terbentuk di atmosfer yang memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari jenis awan lainnya. Salah satu ciri-ciri awan altostratus adalah memiliki penampilan yang seragam dan tebal.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Cuaca, Sue Nicholson (2005:15), komposisi awan altostratus (seperti awan altocumulus) dapat berupa gabungan butiran-butiran air dan kristal es.

Ciri-Ciri Awan Altostratus yang Membedakannya dengan Awan Lain

Ilustrasi ciri-ciri awan altostratus. Sumber: www.unsplash.com
Awan altostratus terbentuk oleh perluasan horizontal dari awan nimbostratus atau awan stratocumulus. Biasanya, awan ini terbentuk dalam kondisi yang kurang stabil di atmosfer dengan ditandai adanya udara yang hangat dan lembab di ketinggian menengah dan cahaya matahari bisa meredup ketika melewati awan ini.
Secara meteorologis, jenis awan ini seringkali dikaitkan dengan kondisi cuaca yang relatif tenang. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa ciri-ciri awan altostratus yang dapat dicermati di bawah ini.

1. Penampilan Awan Altostratus

Awan altostratus memiliki penampilan yang seragam dan tebal. Mereka terbentuk sebagai lapisan awan yang luas dan seringkali tanpa jelasnya kontur individu. Permukaan awan ini dapat tampak rata atau sedikit gelombang.
ADVERTISEMENT

2. Ketinggian

Awan altostratus terbentuk pada ketinggian menengah di atmosfer, berkisar antara 2.000 hingga 6.000 meter atau 6.500 hingga 20.000 kaki. Kumpulan awan ini terletak di antara awan jenis stratus yang lebih rendah dan awan jenis cirrostratus yang lebih tinggi.

3. Warna

Awan altostratus umumnya memiliki warna abu-abu atau putih keabu-abuan. Warnanya terlihat sedikit gelap dibandingkan dengan awan jenis cumulus atau stratocumulus yang lebih terang.

4. Ketebalan

Awan altostratus cenderung memiliki ketebalan yang signifikan dan dapat menutupi langit secara keseluruhan atau sebagian besar. Hal ini menyebabkan cahaya matahari menjadi redup atau kabur saat melewati awan.

5. Cuaca yang Terkait

Awan altostratus sering kali dikaitkan dengan kondisi cuaca yang relatif tenang. Hal ini karena dapat menyebabkan penurunan suhu di bawah awan dan sering terkait dengan hujan ringan atau salju yang tidak terlalu intens.
ADVERTISEMENT

6. Perubahan Cuaca

Jenis awan ini bisa menunjukkan perubahan dalam sistem cuaca yang lebih besar. Apabila awan ini mulai pecah atau menipis, pertanda ada perbaikan cuaca dalam waktu dekat.
Namun, jika awan ini menjadi lebih tebal dan cahaya matahari tertutup sepenuhnya, maka menandakan adanya sistem badai yang mendekat.

Pembentukan Awan Altostratus

Ilustrasi ciri-ciri awan altostratus. Sumber: www.unsplash.com
Proses pembentukan awan altostratus secara umum terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu.

1. Melalui Pengangkutan Udara

Proses ini terjadi melalui udara hangat dan lembab yang naik ke ketinggian menengah di atmosfer melalui proses konveksi atau adveksi. Saat udara naik itulah uap air yang terkandung di dalamnya turut dibawa.

2. Melalui Pendinginan Udara

Ketika udara naik ke ketinggian menengah, akan terjadi pendinginan karena udara bertemu dengan lapisan udara yang lebih dingin di sekitarnya. Pendinginan ini bisa terjadi karena udara tersebut mengalami ekspansi atau kontak dengan suhu dingin di atasnya.
ADVERTISEMENT

3. Pembentukan Awan

Saat udara naik dan suhunya menurun, kelembapan dalam udara akan mencapai titik jenuh yaitu saat udara mencapai suhu di mana kelembapan relatif mencapai 100%.
Pada proses ini, uap air mulai mengembun menjadi partikel-partikel kecil yang disebut nukleus awan berupa partikel debu, asap, atau partikel lain yang berfungsi sebagai titik awal pembentukan awan.

4. Pertumbuhan Awan

Nukleus awan ini akan bertindak sebagai titik fokus bagi uap air yang terkandung di dalam udara untuk mengembun lebih lanjut. Partikel-partikel air yang terbentuk akan terus tumbuh dengan menempel pada nukleus awan tersebut. Proses ini akan terus berlanjut hingga terbentuk awan altostratus yang cukup tebal.
Keberadaan awan membawa pengaruh besar bagi cuaca di sebuah kawasan. Dengan mengetahui ciri-ciri awan altostratus, akan mampu mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi akibat dari dampak yang ditimbulkan. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat.(VAN)
ADVERTISEMENT