Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Apa Perbedaan Tokoh dan Penokohan dalam Cerita? Ini Penjelasannya
19 November 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia cerita , terdapat unsur intrinsik tokoh dan penokohan. Meskipun terdengar serupa, tetapi kedua istilah ini memiliki fungsi yang berbeda. Lantas, apa perbedaan tokoh dan penokohan?
ADVERTISEMENT
Memahami perbedaan tokoh dan penokohan sangat penting karena merupakan elemen kunci membangun alur cerita yang menarik. Oleh karena itu, setiap penulis harus mendalami teorinya lebih dulu sebelum memulai berkarya.
Apa Perbedaan Tokoh dan Penokohan?
Menurut buku Sekilas Tentang Bahasa Indonesia: Catatan Mengenai Kebijakan Bahasa, Kaidah Ejaan, Pembelajaran Sastra, Penerjemahan, dan BIPA karya Fahrurrozi dan Andri Wicaksono (2017), istilah tokoh dan penokohan sering digunakan dalam pembahasan cerita fiksi. Namun, apa perbedaan tokoh dan penokohan?
Tokoh disebut juga sebagai karakter atau pelaku dalam cerita. Penulis bebas menggambarkan tokoh ceritanya, biasanya berupa manusia, hewan, atau bahkan benda mati yang diberikan sifat hidup.
Misalnya, dalam komik sekaligus kartun “Doraemon”. Tokoh utamanya adalah anak laki-laki bernama Nobita dan robot kucing dari masa depan bernama Doraemon.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penokohan adalah gambaran jelas mengenai tokoh dalam cerita. Penulis akan menjelaskan karakteristik, sifat fisik, psikologis, maupun sosial tokoh ceritanya agar pembaca dapat membayangkannya.
Contohnya, dalam novel sekaligus film “Laskar Pelangi”. Penokohan Ikal dideskripsikan sebagai anak yang cerdas, penuh semangat, namun sering tidak percaya diri.
Fungsi Tokoh dan Penokohan
Setelah memahami perbedaan tokoh dan penokohan, penting juga untuk mengetahui fungsi kedua elemen ini dalam cerita, antara lain:
1. Membangun Alur Cerita
Setiap cerita pasti membutuhkan tokoh untuk membangun alur cerita. Misalnya, cerita Doraemon yang fokus pada kehidupan sehari-hari Nobita dengan segala permasalahannya.
2. Menciptakan Konflik
Tokoh dan penokohan berhubungan erat dengan bagaimana perannya mempengaruhi jalan cerita. Penulis dapat mengembangkan konflik melalui sifat dan tindakan tokoh, yang menjadi inti cerita.
ADVERTISEMENT
3. Menyelesaikan Konflik
Keberadaan tokoh dan penokohan berperan menentukan bagaimana penyelesaian konflik. Apakah cerita berakhir menggantung, bahagia, atau menyedihkan, semuanya tergantung pada cara penulis membentuk tokoh cerita.
4. Menentukan Alur yang Jelas
Penulis dapat menciptakan dan menyelesaikan konflik melalui tokoh dan penokohan. Ini yang menentukan alur cerita yang jelas, terarah, dan menarik, sehingga pembaca akan menikmatinya.
Jadi, apa perbedaan tokoh dan penokohan? Tokoh merupakan pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan adalah gambaran penulis mengenai tokoh tersebut. Penting untuk memahami kedua elemen ini demi menciptakan cerita yang menarik perhatian banyak pembaca. (ALF)